Apartemen Peruri 88 - Jakarta Selatan

Peruri 88 berada di daerah Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, atau tepatnya di sebelah Kejaksaan Agung dan Sekertarian ASEAN. Apartemen ini merupakan sebuah bangunan mixed-use yang terdiri dari 860 unit apartemen dan 650 kamar hotel dengan 5,600 area parkir. Apartemen ini menggabungkan ketersediaan area hijau dengan gedung-gedung pencakar langit di Ibu kota. Proyek ini menawarkan unit-unit yang cocok untuk setiap gaya hidup, termasuk satu kamar tidur yang lebih kecil, serambi tinggi dan rumah bandar.


Mega proyek Peruri 88 dengan ketinggian 389 meter dan desain ikonik ini dikembangkan oleh Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). Inilah kenapa apartemen ini didirikan di kawasan Blok M yang masih merupakan tempat gedung lama kantor Peruri, diikuti angka 88 yang mengindikasi tinggi lantai gedungnya. Adanya bangunan mewah ini sendiri adalah sebagai salah satu upaya dari perluasan usaha di bidang properti yang dilakukan Peruri. Inisiasi pengembang adalah dengan cara merevitalisasi aset-aset yang telah dimiliki di Bogor, Padalarang, dan kota-kota lainnya.
 
Semua dari block tower-tower Peruri 88 memiliki taman roof yang semi publik, taman, taman bermain, spa, gym, restoran outdoor, dan kolam renang. Hotelnya berada di lantai 44 sampai 86 dengan restoran panoramik dan viewing deck di lantai 88. Semua ketersediaan fasilitas mengagumkan ini datang dari estimasi nilai investasi proyek yang sekarang telah meningkat dari sebelumnya, yakni dari Rp 3 triliun hingga Rp 3,5 triliun, dan kini ditaksir mencapai Rp 4 triliun.
 
Pihak pengembang Peruri 88 menggandeng 10 BUMN di bidang konstruksi untuk mewujudkan proyek properti ini melalui beauty contest. Luas lahan sebesar 5,4 ha merupakan milik Peruri sendiri, di mana nantinya akan dibangun hingga luasan mencapai 300.000 m2. Lokasi proyek ini sangat prima karena berada persis di sudut perempatan jalan yang berseberangan dengan Kejaksaan Agung dan Sekretariat Asean.
 
Pembangunan Peruri 88 ditargetkan berlangsung selama 2-3 tahun, dengan skemanya sedang dikaji yang terbaik antara konsep kerja sama operasional, built operate and transfer (BOT), atau alternatif lainnya. Pihak peruri juga mengajak bank BUMN untuk ikut membiayai proyek ini.