Menjelajah Apartemen di Cirebon
Cirebon adalah kota pelabuhan di pantai utara pulau Jawa Indonesia. Terletak di provinsi Jawa Barat dekat perbatasan provinsi dengan Jawa Tengah, luas wilayah administratif Cirebon bisa dikatakan sangat kecil, meskipun pinggirannya yang padat menyebar ke kabupaten sekitarnya.

Sebagai kursi bekas Kesultanan, lokasi perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah ini telah mengalami sejarah panjang yang dipengaruhi oleh budaya Sunda dan Jawa serta Arab dan Cina.

Cirebon terbagi menjadi lima kecamatan:

• Harjamukti
• Kejaksan
• Kesambi
• Lemahwungkuk
• Pekalipan

Banyak penduduk Cirebon berbicara dengan dialek yang merupakan campuran dari bahasa Sunda dan Jawa, yang dikenal sebagai Jawareh. Diperkirakan bahwa kata "Cirebon" berasal dari kata Jawa, caruban, yang berarti "campuran". Kisah lainnya menyatakan bahwa kata tersebut bisa berasal dari kata Sunda "ci" (air atau sungai) dan "rebon" ("udang"), di mana produk utama kota ini memang adalah ikan termasuk udang.
 
Ekonomi
Ekonomi Kota Cirebon dipengaruhi oleh lokasi geografisnya yang strategis dan oleh karakteristik sumber daya alamnya. Dengan demikian, struktur ekonominya didominasi oleh manufaktur, perdagangan, hotel dan restoran, apartemen di Cirebon, hingga transportasi dan komunikasi dan sektor jasa.

Tomé Pires di Suma Oriental sekitar tahun 1513 menyebutkan Cirebon adalah salah satu pusat perdagangan di pulau Jawa. Setelah Cirebon diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1859, Cirebon ditetapkan sebagai pelabuhan transit untuk barang ekspor-impor dan sebagai rute komunikasi ke pusat kendali politik untuk wilayah di pedalaman Jawa.

Selain perikanan, pelabuhannya, Tanjung Emas, di Laut Jawa telah menjadi pusat utama kayu dari Kalimantan.

Sebuah situs pendaratan kecil, Bandara Cakrabhuwana di Penggung, kecamatan Harjamukti juga melayani TNI-AU. Kota ini terletak di Jalur Pantura (Pantai Utara Jawa), jalan utama di pantai utara Jawa yang membentang dari Anyer, melewati Jakarta, dan berakhir di Surabaya.
 
Pelabuhan Cirebon
Pelabuhan Cirebon didirikan oleh Belanda pada tahun 1865, terutama sebagai titik ekspor untuk rempah-rempah, tebu dan bahan baku dari Jawa Barat. Gudang dan area penyimpanan terbuka dikembangkan pada tahun 1890, dan pabrik rokok British American Tobacco dibangun pada awal abad ke-20.

Aktivitas pelabuhan didominasi oleh impor massal batubara, aspal cair, dan minyak nabati untuk daerah pedalaman Jawa Barat. Sampai tahun 2002, pelabuhan juga melayani perdagangan peti kemas kecil dan pengiriman kapal pesiar. Pada tahun 2006 pelabuhan tersebut menangani 3,27 juta metrik ton (MT) perdagangan, lebih dari 90 persen sebagai impor dari pelabuhan Indonesia lainnya.
 
Budaya
Cirebon sendiri dikenal sebagai Grage dalam dialek bahasa Jawa Cirebon, yang berasal dari kata "Negara Gede", yang berarti "Kerajaan Besar." Sebagai kota pelabuhan, Cirebon menarik pengunjung dan pendatang dari tempat lain di Indonesia dan dari luar negeri. Budaya Cirebon digambarkan sebagai budaya Jawa Pasisiran (pesisir), mirip dengan budaya Banten, Pekalongan, dan Semarang, dengan campuran pengaruh Sunda, Cina, Arab-Islam, dan Eropa yang menonjol.

Tekstil batik dari Cirebon, khususnya batik Cirebon dengan warna-warna cerah dengan motif dan pola, yang menunjukkan pengaruh Cina dan lokal, sudah dikenal luas. Pengaruh Cina dapat dilihat dalam budaya Cirebon, terutama batik Cirebon pola Megamendung yang menyerupai citra awan Cina.

Tari Topeng Cirebon, atau tari topeng Cirebon, adalah gaya tarian khas kota ini. Tarian topeng Topeng Cirebon, terinspirasi oleh siklus Panji Jawa, adalah salah satu tarian tradisional Cirebon yang terkenal dalam tarian Indonesia.

Tarling adalah tradisi musik yang mengingatkan pada musik kecapi suling Bandung dengan pengecualian bahwa yang satu ini menampilkan gitar, suling (seruling bambu) dan suara penyanyinya. Nama Tarling berasal dari kata gitar, dan suling (seruling).

Untuk bidang olahraga, Cirebon adalah kota asal tim sepak bola PSGJ Cirebon. Klub ini bermain di Liga Nusantara. Tim lain, Klub Sepak Bola Cirebon, juga bermain di Liga Nusantara yang berbasis di stadion Bima Cirebon. Olahraga populer lainnya di Cirebon termasuk Futsal.
 
Masakan
Tinggal di apartemen di Cirebon tentunya belum lengkap jika belum mencoba kuliner khas kota ini. Sebagai kota pesisir, industri utama Cirebon adalah perikanan. Produk-produknya termasuk terasi, petis, krupuk udang dan berbagai ikan asin. Cirebon terkenal dengan ikan asinnya yang berkualitas baik, seperti jambal roti, juhi (sotong cumi), rebon dan ebi (udang kecil kering). Produk-produk ini sering dicari oleh pengunjung, terutama wisatawan domestik Indonesia dan pengunjung dari kota lain, sebagai oleh-oleh (souvenir makanan/hadiah).

Cirebon juga terkenal dengan masakan lokal dan makanan lezatnya, seperti empal gentong (sejenis daging dan jeroan), Mie Koclok (sup mie ayam yang terbuat dari santan), Nasi Lengko (nasi dicampur dengan tauge, tahu goreng, tempe goreng, atasnya dengan saus kacang dan kecap), dan Nasi Jamblang (nasi berbagai lauk).

Selain itu, ada juga makanan tahu gejrot (tahu goreng dengan bawang putih, cabai dan bawang merah, atasnya dengan kecap manis dan manis), tahu petis (tahu goreng kering disajikan dengan saus petis), Tahu Tek-tek (tahu goreng dengan saus kacang dan sayuran) dan ayam panggang. Makanan asli lain adalah "Docang" (lontong dengan sup sayur asam).
 
Apartemen dan Lingkungan
Kota Cirebon tentunya telah memiliki tempat atau suasana perumahan yang memang bertujuan untuk membuat masyarakatnya betah di sana. Ada banyak apartemen di Cirebon hingga perumahannya yang bisa Anda pilih, dan semuanya bisa Anda pilih sesuai dengan keinginan atau selera atau budget yang Anda miliki.

Kota Cirebon memiliki suasana yang ramah dan asri, jadi tidak ada salahnya jika Anda memilih untuk membeli apartemen di Kota Palembang, apalagi bisnis apartemen merupakan bisnis yang paling bagus saat ini, tentu memiliki apartemen di Kota Cirebon merupakan investasi masa depan yang bagus.

Klik tombol di bawah ini untuk melihat daftar apartemen di Cirebon yang bisa Anda jadikan referensi untuk investasi hunian vertikal di masa mendatang.