Tahun 2016 merupakan tahun yang lambat pada pasar properti global. Meski begitu, pasar real estate di Asia Pasifik terlihat kuat karena investor banyak yang mengincar area Asia Pasifik sebagai target investasi. Menurut penelitian Sia Pacific Capital Markets Jones Lang LaSalle, di tahun 2016 terdapat banyak perputaran modal yang terjadi di Asia dengan banyaknya investor baru yang dana nya datang dari negara besar, dana pensiun, atau perusahaan asuransi Cina.
Terjadi peningkatan nilai properti signifikan dibandingan dengan tarif sewa yang menyebabkan persentase tarif sewa turun ke titik terendah di beberapa negara di Asia Pasifik. Meskipun demikian, diprediksikan pasar investasi properti komersial akan tetap stabil di tahun 2017 seiring dengan harapan positif akan pasar properti di kawasan. JLL memberikan lima tren yang akan terjadi pada pasar properti Asia Pasifik di tahun 2017 yang kami ambil dari Liputan 6 Properti
Vietnam menjadi negara ASEAN yang diincar
Kawasan Asia Tenggara diprediksi akan menjadi lokasi menarik untuk disimak di tahun 2017. Vietnam adalah negara dengan daya tarik besar karena pertumbuhan ekonomi dan transparansi pasarnya. Sektor real estate Vietnam diduga akan meningkat hingga 12 persen (year on year). Selain Vietnam investor jg akan tertarik dengan Australia karena transparansi harga dan tingginya persentase harga sewa. Yang ketiga adalah Singapura karena lokasinya yang menarik.
Aliran modal dari Cina tidak bisa ditahan
Pemerintah Cina telah mengatur investasi ke luar negeri sebesar lebih dari USD 10 triliun; jumlah yang besar karena tidak ada pembatasan jumlah aliran dana yang keluar dari dataran Cina. Sebagai lintas batas investor properti terbesar di dunia setelah menginvestasikan USD 18 miliar di properti komersial internasional tiga kuartal pertama tahun 2016, Cina masih melihat investasi luar negeri sebagai “kebijakan strategis”.
Sektor baru yang membuka kesempatan investasi baru
Investor akan terus mencari nilai investasi di bawah harga pasaran sehingga mantargetkan kota sekunder sebagai lokasi investasi baru. Selain properti, sektor yang membuka kesempatan investasi di tahun 2017 adalah logistik karena munculnya beberapa startup e-commerce baru serta pusat data yang membutuhkan komputasi awan (cloud computing) dan kapasitas data yang besar.
Tren pembelian properti besar
Di tahun 2016, beberapa pembelian sektor komersial merupakan pemecahan rekor, seperti pembelian Asia Square Tower 1 di Singapura oleh Qatar Investment Authority, Century Link Complex di Shanghai oleh China Life, dan Akuisisi International Finance Center Seoul oleh Brookfield Asset Management.
Stuart Crow, kepala dari Pasar Modal Asia Pasifik dari Jones Lang LaSalle, mengatakan bahwa ini merupakan indikasi bahwa penawaran dalam tiket besar akan terus berlanjut sampai tahun 2017. Tugas Bank sentral adalah menjaga suku bunga rendah untuk jangka panjang, karena itu modal harus terus dikeluarkan untuk investasi real estate agar bisa mendorong permintaan kerja dan kinerja sewa.
Donald Trump sebagai Presiden AS
Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS menyebabkan ketidakpastian pasar saham, volalitas mata uang, dan resiko politik karena adanya ketegangan geopolitik. Dr. Megan Walters, kepala peneliti dari JLL Asia Pasifik, mengatakan bahwa hal ini mendorong investor besar di dunia untuk meningkatkan alokasi modal ke pasar properti karena lebih aman dan memberi keuntungan balik modal yang lebih besar dibanding sektor lainnya.
Sumber: Liputan6 Properti