Karena lahan yang semakin terbatas, sekarang ini semakin sulit mencari tempat tinggal yang terjangkau di tengah kota. Terlebih bagi mahasiswa perantau yang harus membayar uang sewa begitu mahal untuk tinggal dekat dengan kampus.
Karena itulah, perusahaan arsitektur BIG mengembangkan proyek baru mereka bernama Urban Rigger, yaitu sebuah asrama terjangkau yang dibangun di tepi perairan kota. Bukan hanya terjangkau, tempat tinggal yang terbuat dari kontainer kargo ini juga tidak menggunakan karbon.
Urban Rigger dibangun mengambang di pelabuhan-pelabuhan kota dan proyek pertamanya baru saja dipasang di Copanhagen dimana unit pribadi ini dibanderol harga sewa $600 per bulan (sekitar Rp 7,8 juta).
Urban Rigger memiliki total luas 680 meter persegi dan terdiri dari 9 unit kontainer kargo yang ditumpuk dalam bentuk lingkaran dan bagian tengahnya terdapat sebuah area umum dan taman. Di setiap satu kontainer bisa menampung 12 siswa, dimana masing-masing siswa akan mendapatkan tempat tidur, kamar mandi, dan dapur pribadi.
Selain itu mereka juga bisa menggunakan lapangan hijau seluas 160 meter persegi, area barbercue, area mandi, tempat kayak, dan sebuah teras atap seluas 65 meter persegi.
Penemu Urban Rigger ingin mempergunakan area tepi air yang tidak digunakan untuk menampung mahasiswa di kota-kota besar di Eropa yang 80% nya berada di dekat perairan. Copanhagen digunakan sebagai tempat pertama untuk percobaan karena kota ini adalah salah satu dari 10 kota paling mahal untuk ditinggali. Tapi, perusahaan juga ingin mengekspansi proyek ini ke seluruh dunia.
Untuk mencapai status netral karbon, asrama-asrama ini menggunakan energi solar dan sistem pemanas berbasis hidro yang menggunakan air laut sebagai sumber panasnya. Untuk menyekat interiornya, asrama ini menggunakan aerogel yang dikembangkan oleh NASA, dan pembuangan air, sistem pemanas, sirkulasi udara, dan air minumnya menggunakan pompa hemat energi yang dikembangkan oleh Grundfos.
Urban Rigger juga menggunakan kontainer kargo yang terbuat dari baja Cortel dan didaur ulang menjadi sebuah perabotan baru yang hemat materi, energi, dan biaya. Urban Rigger sudah merencanakan pembangunan untuk 24 unit selanjutnya di Swedia dan berencana untuk berkembang ke Amerika. Tapi, kesuksesan proyek ini tergantung dari kesediaan kota-kota untuk membuka area perairan tersebut. Apa menurut Anda proyek ini akan masuk ke Indonesia?
Baca berita seputar pembangunan di seluruh dunia hanya di Blog Rukamen
Sumber: Inhabitat