Tahukah Anda bahwa sebuah pohon yang ditanam bisa memberikan suplai oksigen dan mengurangi karbondioksida dari polusi di area sekitarnya? Selain itu, apakah impian Anda termasuk memiliki taman hijau pribadi sendiri di rumah? Jangan hanya dijadikan angan-angan saja! Anda bisa membuat taman vertikal yang tentunya melancarkan sirkulasi udara rumah atau apartemen sekaligus memberikan pemandangan segar setiap harinya.
Penelitian ilmuwan Singapore Trees bernama Prof. Wee Chin Yeow mengatakan bahwa umumnya:
- Pohon kecil dengan luas 37,5 meter persegi menghasilkan oksigen seanyak 0,425 kilogram per jam dan mengurangi karbondioksida sebanyak 0,575 kilogram per jam.
- Pohon sedang dengan luas 75 meter persegi menghasilkan oksigen sebanyak 0,85 kilogram per jam dan mengurangi karbondioksida sebanyak 1,1155 kilogram per jam
- Pohon besar dengan luas 150 meter persegi menghasilkan oksigen sebanyak 1,7 kilogram per jam dan mengurangi karbondioksida sebanyak 2,3 kilogram per jam.
Mungkin Anda berpikir, tinggal di apartemen mana mungkin bisa memiliki taman?
Jangan salah! Anda bisa membuat taman vertikal walaupun balkoni apartemen Anda hanya berukura 1 meter x 1.5 meter, misalnya. Secara umum, taman vertikal mengacu pada taman yang tumbuh ke atas (vertikal) menggunakan terali atau sistem pendukung lainnya, alih-alih di tanah (horizontal).
Apa pun yang tumbuh di terali atau pagar secara teknis merupakan bagian dari taman vertikal. Teknik ini dapat digunakan untuk membuat sekat di antara area yang berbeda.
Baru-baru ini, kebun vertikal juga dapat digunakan untuk menanam bunga dan bahkan sayuran.
Walau memang tidak memungkinkan untuk menanam pohon, Anda bisa menggantinya dengan tanaman lebih kecil atau tanaman merambat. Berikut ini beberapa tips membuat taman vertikal di apartemen.
- Gunakan tanaman yang memiliki perawatan mudah dan sederhana (cukup dengan disiram secara rutin). Cari tanaman yang bisa ditanam secara vertikal dan efektif menahan debu. Beberapa jenis tanaman ini adalah vernonia elaeafnifolia atau curtain creeper, ada juga morning glory, mandevilla dan air mata kucing.
- Tanaman sayur juga bisa ditanam di taman vertikal. Sayuran-sayuran yang bisa dipilih antara lain adalah bawang, bayam, kangkung, caisim, pokcoy, buncis, atau tomat. Usahakan untuk memilih semua tanaman dengan perkiraan masa pertumbuhan yang sama agar tidak ada yang tumbuh terlalu cepat dan jadinya menutup sumber pencahayaan tanaman yang tumbuh lebih lambat.
- Sebagai tempatnya, gunakan tempat yang ringan tetapi kuat untuk menahan beban berat ketika tanaman semakin bertumbuh nantinya. Anda dapat menggunakan batok kelapa yang sudah dikeringkan, styrofoam, dan gunakan sekam padi.
- Buat pot yang bisa digantung di teras balkoni untuk membantu menambah privasi Anda sekaligus agar tidak memakan tempat.
Berikut ini beberapa contoh taman di balkoni apartemen yang bisa dijadikan inspirasi untuk Anda yang ingin membuat taman vertikal di apartemen.
Baca juga: Inilah Cara Investasi Apartemen dengan Cerdas
Membuat Taman Vertikal
Sumber: Kompas Properti
Baca juga: 10 Desain Interior Apartemen Studio Minimalis
Demikianlah cara membuat taman vertikal dan inspirasinya yang bisa Anda jadikan contoh. Jika Anda memiliki unit apartemen yang sekiranya cocok untuk dijual atau disewakan kepada orang lain, pertimbangkanlah untuk menggunakan Saleshack untuk pemasaran properti yang efektif, mudah dan cepat. Dengan Saleshack, properti Anda ditayangkan di 15 online channels yang dapat menjangkau lebih banyak calon tenan, semuanya hanya dengan harga IDR 399,000.00/net.
2 comments
Pingback: Inilah Tren Dekorasi Apartemen di Tahun 2017
Pingback: Mendekorasi Apartemen Berdasarkan Zodiak