Baca juga: Alasan Banyak Orang Memilih KPR Syariah Dibanding KPR Konvensional
Maraknya pengajuan KPR di bank dan perusahaan pembiayaan di Indonesia datang dari berbagai generasi. Namun, baru-baru ini, Perum Perumnas mengungkapkan mayoritas calon pembeli yang gagal memesan rumah di pengembang pelat merah tersebut adalah kaum milenial loh. Kok bisa?
Simak rangkuman kami selengkapnya di bawah ini.
Kaum Milenial Termasuk yang Kesulitan Menerima Pengajuan KPR
Menurut Direktur Pemasaran Perumnas Anna Kunti Pratiwi, total calon pemesan milenial yang kurang lebih usianya 35 tahun ke bawah adalah yang gagal membeli rumah di Perumnas—sebanyak 70% dari 46% dari seluruh calon pemesan yang gagal beli.
Menurut Anna, kasus gagal beli ini terjadi sebab para calon pembeli rumah tersebut tersandung oleh proses BI Checking.
Bila Anda belum tahu, BI Checking adalah Informasi Debitur Individual (IDI) Historis yang mencatat lancar atau macetnya pembayaran kredit (kolektibilitas) seseorang.
Karena memang rata-rata calon pembeli termasuk kelompok milenial, atau kelompok yang menengah bawah, kebanyakan kalangan ini sudah banyak yang memiliki kredit atau kewajiban terhadap pihak lain yang menyebabkan tidak lolos untuk slipnya.
Alasan milenial banyak yang tak lolos pemutihan BI Checking pun beragam, walaupun mayoritas adalah karena kebiasaan yang konsumtif.
Seperti misalnya mereka punya tagihan kartu kredit yang belum lunas, kemudian untuk cicilan dari barang konsumtif lainnya juga pasti tercatat di data perbankannya. Misal seperti punya cicilan motor dan barang barang konsumtif lainnya. Dengan banyaknya alasan-alasan seperti ini, eligibility yang masuk ke dalam persyaratan pengajuan KPR menjadi terbatas.
Tumpukan cicilan yang dimiliki membuat bank enggan meloloskan permohonan KPR mereka. Dalam memberikan kredit, perbankan memiliki credit scoring. Ketika penghasilan terbatas sementara cicilan banyak, perbankan menolak karena khawatir milenial tak sanggup mencicil.
Tagihan kartu kredit yang belum lunas saja bisa masuk ke dalam catatan di BI, kemudian untuk cicilan dari barang konsumtif lainnya juga pasti tercatat di data perbankannya. Misal seperti punya cicilan motor dan barang konsumtif lainnya.
Selain penilaian mengenai kepemilikan kredit di kebutuhan lain, Anna menilai jenis pekerjaan milenial yang belum tetap juga menjadi alasan penolakan pihak bank. Terutama, para pekerja yang belum memiliki status tetap akan sulit untuk mendapatkan rumah subsidi.
Baca juga: Bunga KPR Terendah di Bank Apa?
Solusinya Apa Kalau Begitu?
Mengakali kondisi pengajuan KPR tersebut, Perumnas senantiasa membangun kerja sama dengan pihak terkait lainnya yang mampu menghadirkan rumah terjangkau bagi para milenial. Salah satunya dengan cara bekerja sama dengan perbankan.
“Jadi memang untuk mengatasi ini, kita punya program juga, penjualan kolektif melalui instansi pemerintah maupun juga swasta, jadi kita bekerja sama dengan instansi swasta dan pemerintah itu dan juga dengan perbankannya untuk program kepemilikan rumah bagi karyawan,” ungkapnya.
Sehingga, memudahkan calon pembeli milenial memproses persyaratan untuk membeli rumah di Perumnas.
“Jadi di situ bisa dengan potong gaji dan lain sebagainya, jadi ada jaminan juga dari perbankan mengenai status dari karyawan itu dan itu sudah mulai banyak peminatnya dan juga mitra perbankan saat ini sudah banyak program-program khusus untuk milenial, baik dalam proses persetujuan KPR atau KPA nya dan juga dari masa tenggang waktu cicilannya,” pungkasnya.
Sumber: Detik Finance, Ayo Bandung.com
Begitulah kira-kira kenapa kaum milenial kesannya selalu gagal dalam pengajuan KPR. Apa Anda salah satunya?
Baca juga: Ide Interior Rumah Minimalis Berikut Ini Harus Anda Coba
Jika Anda adalah seorang pemilik rumah yang sudah lama mencoba menyewakan atau menjual rumah tersebut, pertimbangkanlah untuk menggunakan Saleshack. Saleshack adalah sebuah jasa pemasaran properti seperti apartemen, rumah, tanah, ruko dan lainnya yang murah, mudah dan cepat pengerjaannya. Cukup dengan IDR 399,000.00 nett, apartemen Anda dapat dibantu ditayangkan di 15 online channels di seluruh Indonesia tanpa biaya komisi agen seperti pada umumnya. Pemasaran properti pun dilakukan dengan cara pintar, mudah dan cepat.
]]>Dengan makin populernya hunian apartemen di kota-kota besar, sudah sangat banyak yang mengincar properti jenis satu ini. Apakah Anda salah satunya? Apa Anda sudah tahu apa itu KPA? Untuk mendapatkan apartemen idaman tanpa mengeluarkan dana besar, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan KPA. Kami telah merangkum cara mengajukan KPA dengan rinci melalui pengertian, persyaratan, dokumen pendukung dan bagaimana mengajukan KPA.
Apa Itu KPA?
KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) adalah salah satu jenis produk pembiayaan apartemen, kondominium dan kondotel secara kredit atau cicilan dari institusi perbankan untuk keperluan nasabah. Pembayaran dilakukan secara berkala dalam kurun waktu yang telah ditentukan oleh pihak bank dan pengembang. Biasanya KPA mencakup pembiayaan sebanyak 70-80% dari harga unit apartemen yang dibeli nasabah, dengan pilihan periode cicilan dari minimal 5 hingga maksimal 20 tahun.
Setelah memahami apa itu KPA, silakan siapkan hal-hal berikut agar pengajuan KPA Anda lolos.
Usahakan agar enam bulan sebelum mengajukan KPA, Anda mulai memperbaiki riwayat tabungan Anda. Ini karena salah satu persyaratan pengajuan adalah menyerahkan fotokopi rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir.
Salah satu cara untuk memperbaikinya adalah dengan mengurangi pengeluaran dan menyisakan sebagian uang untuk ditabung di rekening pribadi.
Jika Anda memiliki angsuran tiap bulannya, seperti kartu kredit, kendaran bermotor, atau barang-barang elektronik, maka pastikan Anda tepat waktu dalam membayarnya sebelum jatuh tempo.
Dari jauh-jauh hari, siapkan semua dokumen yang diminta oleh pihak bank seperti fotokopi identitas, KTP, akte nikah, dan lain-lain.
Baca juga: Faktor Pertimbangan Bank dalam Menyetujui Permohonan KPA
Cara Mengajukan KPA
Setelah memahami apa itu KPA dan mendapat informasi dasar mengenai apartemen yang ingin Anda miliki, Anda biasanya akan masuk ke proses booking atau mereservasi unit apartemen tersebut dengan membayar tanda jadi sebagai bukti agar tidak diambil orang lain dan agar harganya tidak berubah-ubah lagi. Tanda jadi biasanya dibayarkan mengikuti kebijakan setiap developer, jadi selalu tanyakan baik-baik mengenai hal ini untuk mencegah reservasi Anda hangus atau batal.
Selanjutnya Anda bisa masuk ke proses pembayaran uang muka KPA. Uang muka KPA bertujuan untuk jaminan pembayaran KPA yang dapat dikembalikan kepada Anda jika pengajuan KPA Anda ternyata mengalami penolakan dari pihak bank atau perusahaan pembiayaan.
Setelah uang muka dilunasi, berikutnya Anda tinggal mengunjungi bank atau perusahaan pembiayaan mengikuti produk yang tersedia dan dengan membawa kelengkapan dokumen yang telah dijelaskan tadi. Biasanya dalam waktu 1 bulan sudah akan ada jawaban mengenai pengajuan Anda.
Bila Anda mengikuti semua prosedur dengan tepat, tentunya pengajuan KPA Anda tidak akan menemui masalah. Semoga pengajuan KPA Anda diterima, dan Anda akan segera mendapatkan apartemen idaman Anda!
Baca juga: Inilah 4 Pertanyaan Bank Saat Wawancara Pengajuan KPA
Demikianlah informasi mengenai apa itu KPA dan cara mengajukannya yang bisa Anda jadikan panduan jika ke depannya ingin membeli apartemen melalui KPA. Sebagai salah satu pemilik apartemen yang ingin unit Anda diincar banyak pembeli ini, Anda dapat menggunakan jasa Saleshack yang telah terbukti efektif! Saleshack membantu mengiklankan atau memasarkan semua jenis properti Anda, tidak hanya apartemen saja tetapi rumah, ruko, tanah hingga gedung perkantoran. Saleshack menayangkan iklan properti Anda di 15 online channels di seluruh Indonesia. Dengan eksposur luas seperti ini, Saleshack juga memberikan analisis perbandingan harga terbaik untuk menyewakan properti Anda.
]]>Dengan makin populernya hunian apartemen di kota-kota besar, sudah sangat banyak yang mengincar properti jenis satu ini. Apakah Anda salah satunya? Untuk mendapatkan apartemen idaman tanpa mengeluarkan dana besar, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan KPA. Kami telah merangkum cara mengajukan KPA dengan rinci melalui pengertian, persyaratan, dokumen pendukung dan bagaimana mengajukan KPA.
Apa Itu KPA?
KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) adalah salah satu jenis produk pembiayaan apartemen, kondominium dan kondotel secara kredit atau cicilan dari institusi perbankan untuk keperluan nasabah. Pembayaran dilakukan secara berkala dalam kurun waktu yang telah ditentukan oleh pihak bank dan pengembang. Biasanya KPA mencakup pembiayaan sebanyak 70-80% dari harga unit apartemen yang dibeli nasabah, dengan pilihan periode cicilan dari minimal 5 hingga maksimal 20 tahun.
KPA dapat Anda pilih untuk mengkredit apartemen yang sudah jadi, yang sedang dalam masa pembangunan atau yang baru akan dibangun, tentunya dengan suku bunga yang bersaing. Hal lain yang diproteksi oleh KPA biasanya juga mencakup asuransi jiwa kredit dan kebakaran. Di Indonesia, Anda sudah bisa mendapatkan jasa KPA tidak hanya dari bank saja, karena sudah banyak perusahaan pembiayaan sekunder yang hadir untuk menyiapkan dana produk pembiayaan KPA ini.
Baca juga: Alasan Pengajuan KPA Ditolak Bank
Persyaratan Mengajukan KPA
Beberapa persyaratan yang pada umumnya harus dipenuhi dalam cara mengajukan kpa:
Dokumen Pendukung
Kelengkapan dokumen yang harus diperhatikan pada dasarnya sama saja untuk karyawan, wiraswasta dan profesional:
Baca juga: 5 Tips Jitu Ajukan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)
Cara Mengajukan KPA
Setelah Anda memilih apartemen yang ingin Anda beli, kumpulkan informasi seperti harga uang muka, cicilannya dan tanda jadinya. Perhatikan juga status apartemen tersebut, apakah sudah jadi, masih dibangun atau baru dibangun, dan cek juga status lahan bangunan tersebut ke pengembang (baca selengkapnya di: Checklist & Tips Beli Apartemen untuk Investasi dengan Hasil Balik Maksimal). Selalu periksa denah, desain, fasilitas dan lokasi apartemen yang Anda pilih itu, dan jika apartemen masih dibangun, pastikan kapan selesainya dan proses serah terima.
Ketika Anda sudah mendapat informasi dasar tadi, Anda biasanya akan masuk ke proses booking atau mereservasi unit apartemen tersebut dengan membayar tanda jadi sebagai bukti agar tidak diambil orang lain dan agar harganya tidak berubah-ubah lagi. Tanda jadi biasanya dibayarkan mengikuti kebijakan setiap developer, jadi selalu tanyakan baik-baik mengenai hal ini untuk mencegah reservasi Anda hangus atau batal.
Selanjutnya Anda bisa masuk ke proses pembayaran uang muka KPA. Uang muka KPA bertujuan untuk jaminan pembayaran KPA yang dapat dikembalikan kepada Anda jika pengajuan KPA Anda ternyata mengalami penolakan dari pihak bank atau perusahaan pembiayaan.
Setelah uang muka dilunasi, berikutnya Anda tinggal mengunjungi bank atau perusahaan pembiayaan mengikuti produk yang tersedia dan dengan membawa kelengkapan dokumen yang telah dijelaskan tadi. Biasanya dalam waktu 1 bulan sudah akan ada jawaban mengenai pengajuan Anda.
Demikianlah informasi mengenai KPA dan cara mengajukan KPA yang bisa Anda jadikan panduan jika ke depannya ingin membeli apartemen melalui KPA. Sebagai salah satu pemilik apartemen yang ingin unit Anda diincar banyak pembeli ini, Anda dapat menggunakan jasa Saleshack yang telah terbukti efektif! Saleshack membantu mengiklankan atau memasarkan semua jenis properti Anda, tidak hanya apartemen saja tetapi rumah, ruko, tanah hingga gedung perkantoran. Saleshack menayangkan iklan properti Anda di 15 online channels di seluruh Indonesia. Dengan eksposur luas seperti ini, Saleshack juga memberikan analisis perbandingan harga terbaik untuk menyewakan properti Anda. Praktis, mudah dan cepat, bukan?
]]>KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah salah satu fasilitas yang paling banyak digunakan masyarakan dalam membeli hunian. Ini merupakan cara termudah bagi mereka yang ingin mencicil rumah dengan bunga yang tidak terlalu tinggi.
Jika Anda memutuskan ingin membeli hunian dengan menggunakan fasilitas KPR, sangatlah penting untuk memilih bank yang tepat. Bank ini nantinya akan menjadi mitra Anda hingga cicilan selesai. Ini berarti bank tersebut akan menjadi mitra Anda selama belasan tahun, karena itu kerjasama antara Anda dengan bank harus harmonis dan baik.
Berikut ini adalah tiga ciri penting yang harus Anda perhatikan ketika mencari bank KPR paling tepat untuk Anda.
Kebutuhan nasabah KPR antara lain adalah: suku bunga stabil, bunga cicilan rendah, bebas biaya provisi dan administrasi, dan masih banyak lagi. Pastikan bank yang Anda pilih memenuhi keinginan dan kebutuhan Anda.
Sangat penting bagi bank KPR untuk bersikap transparan karena KPR bukanlah hal sederhana yang bisa disepelekan. Pastikan bank mau menjawab dan bersikap transparan terkait program KPR. Ini akan memudahkan Anda sebagai nasabah sehingga proses pengajuan KPR bisa selesai dengan cepat.
Pastikan bank yang Anda pilih sudah terbukti kredibel, bisa dipercaya, bisa diandalkan ketika memberikan pelayanan bagi nasabahnya sehingga semua nasabahnya puas dan merekomendasikan servis tersebut ke kerabat dan teman-temannya.
Jika bank KPR tersebut baik, maka developer juga akan merekomendasikan bank tersebut untuk digunakan pembelinya dalam pembiayaan KPR. Karena itulah, Anda juga bisa meminta rekomendasi dari pihak developer atau pihak lain yang sering berurusan dengan KPR.
Baca juga: Inilah Syarat Mengajukan KPR Wajib Diketahui
]]>Sekarang ini orang-orang semakin lebih memilih membeli rumah melalui fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) karena bisa memiliki rumah tanpa harus melunasi secara langsung. Meskipun terlihat ringan, Anda harus cermat memilih produk dan skema angsuran KPR yang sesuai dengan kemampuan.
Hal ini juga berlaku dalam menentukan jangka waktu kredit tersebut. Saat ini ada banyak pilihan jangka waktu KPR, mulai dari 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, hingga 25 tahun. Kebanyakan orang biasanya memilih jangka waktu 15 tahun.
Baca juga: Kini Generasi Millenial Bisa Memiliki Rumah Sendiri
Ada beberapa faktor yang bisa dipertimbangkan dalam menentukan jangka waktu KPR yang tepat. Ini agar Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih. Berikut ini adalah beberap faktor tersebut :
Biasanya bank memberikan syarat mengajukan kpr salah satu-nya adalah usia, ketika KPR berakhir sehingga pengambilan jangka waktu ini tidak bisa lepas dari faktor usia. Biasanya usia maksimal yang ditetapkan oleh bank adalah mulai dari 55 hingga 65 tahun. Karena itu jika Anda mengambil Kredit di usia 40 tahun akan sulit disetujui permohonannya jika ingin mengambil tenor 20 atau 25 tahun.
Setiap orang pasti memiliki rencana masa depan yang ingin dicapai, terutama dari segi keuangan. Misalnya untuk menikah, biaya melahirkan, membeli mobil, tabungan sekolah anak, liburan, dll. Jika Anda merasa pengeluaran Anda akan semakin tambah, ada baiknya memilih waktu KPR yang lebih panjang dan jumlah cicilan yang stabil
Karyawan dengan penghasilan bulanan stabil bisa mengambil jangka waktu KPR yang tepat karena besar cicilan KPR tenor panjang biasanya lebih ringan. Resikonya, Anda harus menanggung hutang dalam jangka waktu yang sangat lama. Jika Anda adalah pengusaha atau karyawan lepas dengan bonus besar di luar pendapatan, KPR tenor lebih cocok dipilih. Ini karena bunganya lebih rendah dan bisa menggunakan penghasilan ekstra untuk top up KPR, yaitu melunasi sebagian atau seluruh utang KPR.
Utang-utang lainnya harus menjadi bahan pertimbangan dalam memilih jangka waktu KPR. Jika Anda masih memiliki utang atau cicilan lain yang belum lunas, ada baiknya untuk menyelesaikan utang-utang tersebut agar tidak menambah beban keuangan Anda ketika KPR mulai berjalan.
Sumber: Liputan6
]]>Pada artikel kami sebelumnya, Bisakah Pindah Bank KPR di Tengah-Tengah Masa Cicilan? Terjawab bahwa Anda bisa saja take over KPR ke bank lain.
Promo dan pelayanan yang menggiurkan dari bank lain, seperti bunga yang lebih rendah, dll biasanya membuat debitur ingin pindah ke bank saingan dalam mencicil kredit rumah.
Tapi, sebelum memutuskan untuk take over KPR ke bank lain, berikut ini beberapa hal yang harus diketahui sebagai bahan pertimbangan
Biasanya Anda harus mengulang proses dari awal seperti pertama kali mengajukan pindah bank KPR/KPA. Ini artinya Anda akan di minta untuk melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan dan membayar biaya-biaya, termasuk biaya tambahan seperti administrasi pindah KPR/KPA. Pastikan untuk meminta keringanan dari pihak bank baru dan mengecek secara detail dalam perjanjian dengan bank awal apakah ada biaya-biaya lain yang harus dibayar jika ingin pindah.
Baca juga: Apa Saja Syarat Mengajukan KPA, Berikut Persyaratannya
Biasanya bank awal akan menanyakan alasan Anda ingin take over KPR/KPA. Keinginan pindah tanpa alasan akan membuat permohonan Anda ditolak. Alasan-alasan yang digunakan contohnya adalah karena pelayanan yang tidak memuaskan, atau suku bunga yang terlalu tinggi.
Sebelum memutuskan pindah, pastikan Anda mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang bank yang menarik bagi Anda. Apakah pelayanannya baik? Apa bunga cicilan bersaing? Apakah reputasinya bagus?
Bandingkan bank satu dengan bank lainnya dan jangan sungkan untuk bertanya kepada teman-teman dan kerabat lainnya yang memiliki pengalaman mencicil rumah di bank tersebut. Hitung juga bunga cicilan dan tenor yang tersisa dan pastikan pindah tidak membuat Anda rugi atau mengeluarkan uang lebih banyak lagi.
Pastikan bahwa bank awal sudah mengeluarkan semua dokumen yang diperlukan untuk pengalihan KPR/KPA. Dokumen-dokumen ini biasanya adalah surat pelepasan hak dan tanggung jawab atas harta yang Anda miliki dari bank lama. Selain itu, Anda akan diminta melampirkan dokumen lain, seperti fotokopi sertifikat. Pastikan Anda mendapatkan fotokopi surat akta jual beli, izin mendirikan bangunan (IMB), dan perjanjian kredit.
Intinya, jangan mengambil keputusan yang berhubungan dengan keuangan secara terburu-buru. Ambil informasi sebanyak-banyaknya dan hitunglah secara rinci, apakah keputusan tersebut akan membuat Anda untung, atau justru malah rugi. Good luck!
Sumber: HaloMoney
]]>Selamat! Pengajuan KPR/KPA (Kredit Pemilikan Rumah/ Kredit Pemilikan Apartemen) Anda sudah diterima dan semakin dekat waktu bagi Anda untuk mendapatkan rumah impian. Tapi, tahukah Anda bahwa ada kemungkinan bahwa Anda akan tergiur untuk pindah bank KPR/KPA ke bank lain. Istilah lain adalah take over KPR/KPA.
Biasanya, penyebab seseorang ingin pindah KPR/KPA adalah karena suku bunga yang ditetapkan oleh bank pilihan terlalu tinggi. Bank konvensional menetapkan skema bunga tetap selama dua atau tiga tahun dan setelah itu besaran bunganya fluktuatif, tergantung kondisi pasar.
Suku bunga mengambang tersebut biasanya dianggap memberatkan, sehingga banyak yang memilih untuk pindah cicilan ke bank lain yang memberikan promo bunga ringan, atau ada juga yang memilih untuk pindah ke bank syariah.
Alasan lain orang memutuskan pindah adalah karena debitur ingin top up ke bank KPR lain yang mampu memberi limit pinjaman lebih besar. Keinginan untuk top up biasanya dikarenakan ada keperluan lain, seperti kebutuhan dana untuk renovasi rumah.
Bisakah pindah bank KPR/KPA ketika cicilan sudah berjalan? Ya, tentu saja bisa. Tetapi, ini artinya Anda harus menutup kredit dengan bank awal dengan cara melunasi cicilan lebih awal.
Yang diperlukan untuk pindah bank adalah kelengkapan dokumen, Proses nya juga terbilang cepat, hanya sekitar tiga minggu, sudah termasuk hari akad kredit. Pindah bank KPR juga tidak memerlukan sesi wawancara karena sudah ada hasil cek ke Bank Indonesia.
Walaupun kebijakan berbeda-beda, secara umum ada dua biaya yang akan diberikan kepada debitur jika ingin pindah bank
Tetapi jangan takut untuk membayar biaya-biaya tambahan ini, karena biasanya debitur memutuskan untuk takeover KPR/KPA ketika harga rumah/apartemen yang dicicil tersebut sudah naik harganya, sehingga plafon kredit nya pun naik di bank lain. Ini artinya, sisa uang pinjaman dari bank baru tersebut bisa digunakan untuk melunasi cicilan di bank lama.
Baca juga: Inilah Syarat Mengajukan KPR Wajib Diketahui
Sumber: Liputan6
]]>Sekarang ini banyak orang memilih untuk mencicil apartemen sebagai investasi masa depan atau untuk tempat tinggal. Sama seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin menggunakan fasilitas tersebut.
Semua mulai proses mengajukan KPA, maka ketahuilah beberapa rahasia agar pengajuan KPA anda lolos
Bank Indonesia sedang mengkaji peraturan mengenai loan to value (LTV) secara spasial. LTV adalah nilai kredit/ jumlah pembiayaan (bisa untuk dp rumah) yang bisa diberikan bank kepada pemohon kredit dengan jaminan berupa properti atau kendaraan. Saat ini, LTV berada di angka 85% yang artinya uang muka yang dibebankan kepada peminjam adalah 15%
Pengkajian LTV ini untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor properti, khususnya perumahan, dan kredit kendaraan. Aturan LTV secara spasial artinya angkanya akan dibedakan secara wilayah atau geografis. Artinya setiap daerah memiliki batas minimal DP rumah yang berbeda-beda.
Asisten Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, mengatakan bahwa detil nya masih dalam kajian. Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, menjelaskan bahwa LTV spasial artinya Dp bisa ditingkatkan atau dilonggarkan. Misalnya, daerah yang NPL (kredit bermasalah) nya tinggi di sektor perumahan termasuk KPR yang diperketat.
Tanggapan bank-bank mengenai kebijakan ini juga positif. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo juga menjelaskan bahwa idealnya penyaluran kredit perumahan memang sesuai dengan kualitas kredit wilayahnya. Hal tersebut dilihat dari kondisi rasio kredit bermasalah (NPL) di wilayah tersebut.
Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk, Anggoro Eko Cahyo, menyatakan bahwa kajian LTV spasial tersebut baik dan diharapkan bisa meningkatkan permintaan kredit konsumen. Penerapan LTV spasial juga diharapkan bisa menimbulkan permintaan kredit properti dan KPR berdasarkan kapasitas dan kapabilitas ekonomi daerah tersebut.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, juga mengatakan kajian LTV spasial dinilai baik untuk meningkatkan kualitas kredit. Ini berarti penyaluran bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah dan tidak sembarangan dalam menyalurkan kredit.
Agar BI bisa mengambil kebijakan yang sesuai dengan wilayah, harga tanah dan rumah di daerah harus tersedia. Ini artinya diperlukan kerja sama dengan para pengembang dan asosiasi untuk melengkapi data-data spasial.
Masih dalam tahap pengkajian, alasan pembedaan DP rumah di masing-masing daerah adalah agar ekonomi di Indonesia bisa pulih dan bank bisa terbantu tanpa kehilangan azas kehati-hatian dan forward looking.
Pelonggaran LTV secara spasial juga untuk mendukung pengembangan atau intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit ke masyarakat dengan lebih baik lagi. Pertumbuhan kredit properti terus menurun sejak bulan Juni 2014. Tercatat, penyaluran kredit properti yang di tercatat Bank Indonesia per Agustus adalah Rp 762,1 triliun.
Sementara untuk KPR dan KPA, tercatat Rp 389,2 triliun, tumbuh 10,4% dari bulan sebelumnya yang berada di angka Rp 385,7 triliun. Kredit real estate berada di angka Rp 133 triliun, tumbuh 8,5% dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka Rp 132 triliun.
Saat ini, bank-bank masih menunggu hasil kajian dari BI tentang penerapan dan perhitungannya. Selain itu juga sedang menunggu hasil lelang rumah sebagai salah satu perhitungan dalam penyaluran kredit perumahan.
Baca juga: Mulai Agustus, Jumlah DP Rumah dan Rusun Akan Diturunkan
Sumber: Detik Finance
]]>Mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) memang gampang-gampang susah. Ada beberapa alasan kuat yang dijadikan pedoman bank untuk melakukan penolakan pengajuan. Apa saja hal-hal tersebut?
Baca juga: Apakah Apartemen Bisa Di Kredit?
Sumber: Liputan6
]]>