Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Agusta Ersada, menyatakan bahwa pihak Kementrian PUPR mendukung pengembangan Waterfront City (Kota Tepi Laut) di Indonesia sebagai salah satu program mewujudkan Kota Cerdas Berkelanjutan.

Salah satu daerah yang dianggap Kementrian PUPR berpotensi mengembangkan Kota Tepi Laut ini adalah Tangerang Selatan karena kota tersebut memiliki sembilan situ dan lima sungai. Kedua hal ini sesuai dengan prinsip lainnya, yaitu perencanaan yang mempertimbangkan citra, identitas, dan nilai-nilai serta budaya lokal.

Selain itu ada beberapa prinsip lainnya, yaitu pengembangan kawasan yang mempertimbangkan nilai manusia, sosial, ekonomi, dan pengendalian pembangunan kawasan dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan ekologisnya.

Selain Tangerang Selatan, kota lain yang dianggap cocok untuk mengaplikasikan konsep Kota Tepi Laut adalah Kota Seribu Sungai di Banjarmasin. Konsep ini untuk memaksimalkan potensi sungai sebagai jalur transportasi, obyek wisata, dan melestarikan budaya masyarakat Pasar Terapung di Sungai Barito.

Tahap yang sedang dilalui Kementrian PUPR saat ini adalah perencanaan dan desain dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) sebagai tata kelola dan komunitas cerdas berkelanjutan. Sebagai informasi, selain program ini, Kementerian PUPR juga turut mengembangkan konsep dan program pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) di Sungai Ciliwung.

Pemanfaatan Kanal Banjir Timur sebagai showcase koridor infrastruktur hijau adalah salah satu cara Kementrian PUPR mengaplikasikan kehidupan cerdas berkelanjutan. Selain mengendalikan banjir, Kanal ini bisa diguanakan sebagai konservasi air, koridor Ruang Terbuka Hijau (RTH), transportasi air dan dermaga, pariwisata, kawasan ritel, dan pelabuhan.

Sumber: mpi-update