Bukan hanya karena gaya hidup yang semakin konsumtif, generasi milenial diprediksi akan semakin sulit memiliki rumah di masa depan karena harga rumah semakin tinggi setiap tahunnya. Hal ini merupakan tantangan tersendiri yang harus diperhatikan secara serius oleh pemerintah karena backlog atau kekurangan pasokan perumahan di Indonesia yang mencapai 400 ribu unit setiap tahunnya.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara, Maryono, mengatakan bahwa saat ini ada 35% generasi milenial yang perlu dijangkau. Angka ini bisa naik hampir dua kali lipat di tahun 2020, karena itulah pemerintah harus menyiapkan keperluan mereka.
Baca juga: Kesalahan Generasi Milenial Dalam Mengelola Keuangan
Ada setidaknya empat tantangan sektor properti di tahun 2018 dalam menjawab kebutuhan hunian bagi generasi milenial. Keempat tantangan tersebut adalah:
Menurut Maryono, kebutuhan generasi milenial saat ini adalah kecepatan dan kemudahan mencari informasi dan mengeksekusi keputusan finansialnya; baik untuk menabung maupun berinvestasi. Karena itu, diperlukan bantuan dan dukungan dari bank-bank dan institusi finansial lainnya dalam menjawab keperluan mereka.
Baca juga: Pengeluaran Yang Harus Dipangkas Jika Kaum Milenial Ingin Memiliki Apartemen
Sumber: Detik Finance
]]>Sekarang ini menabung merupakan suatu hal yang sulit dilakukan oleh generasi milenial. Karena baru mulai bekerja dan meniti karir, ditambah dengan kebutuhan untuk memenuhi gaya hidup. Tapi, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan generasi milenial dalam mengelola keuangan. Padahal, jika tidak melakukan kesalahan ini, bukan tidak mungkin seorang anak mudah bisa memiliki rumah, apartemen, bahkan mobil idamannya.
Berikut ini adalah kesalahan yang sering dilakukan generasi milenial dalam mengelola keuangan:
Baca juga: Pengeluaran Yang Harus Dipangkas Jika Kaum Milenial Ingin Memiliki Apartemen
Sumber: Liputan6
]]>