Adakah prosedur pembelian apartemen terpadu yang tidak ribet dan bikin pusing? Mungkin Anda setuju jika melakukan transaksi jual-beli properti termasuk rumit. Meskipun kelihatannya membeli sebuah apartemen mungkin terlihat lebih sederhana, sebenarnya transaksi tersebut sama rumitnya juga dengan pembelian rumah. Garis dasarnya adalah bahwa sebuah unit apartemen berada di dalam sebuah gedung dan lahan milik pihak lain. Oleh karena itu, kepemilikannya pun berbeda dengan jenis properti lain, dan biasanya prosedurnya tidak bisa disamakan semata.

Berikut telah kami rangkum mengenai bagaimana prosedur pembelian apartemen idaman Anda bukanlah suatu proses yang rumit dan ribet.

Mulailah Mencari Tahu

Prosedur pertama adalah selalu mencari tahu terlebih dahulu mengenai unit-unit apartemen yang Anda tertarik untuk miliki. Jika saat ini ada lima atau lebih apartemen yang sedang Anda incar, luangkan waktu untuk mencari informasi lengkap dari semua apartemen itu.

Kita hidup di zaman keemasan data real estate, dan sangat memungkinkan untuk menggali informasi terperinci yang lengkap tentang apartemen, bangunan atau lingkungan tertentu tanpa meninggalkan tempat tinggal Anda saat ini. Carilah informasi sejarah dibangunnya gedung apartemen, perbaikan dan keluhan atau masukan dari pengunjung atau penghuninya. Lihatlah lingkungan restoran, transit dan keterjangkauan dengan bantuan peta daring. Mulailah membaca laporan pasar terbaru, dan lihat harga untuk tempat-tempat lain yang sebanding.

Persiapan Finansial

Prosedur pembelian apartemen kedua adalah dengan menyiapkan dana sebagai hal terpenting dalam pembelian apartemen. Di Indonesia, ada beberapa cara dan metode yang bisa dipakai untuk ini. Anda bisa membayar sepenuhnya atau cash keras, yang biasanya lebih murah dan memiliki potongan harga jika dibandingkan dengan cicilan. Namun pembayaran cicilan juga sudah sangat populer saat ini, di mana Anda bisa meminta bantuan jasa perbankan atau jasa perusahaan pembiayaan untuk menanggung pembayaran dan Anda akan melunasi cicilan dalam jangka dan tenor tertentu. Ada juga pembayaran yang langsung diselesaikan kepada pengembang.

Siapkan juga dana eksternal seperti biaya pemeliharaan atau fasilitas gedung nantinya, biaya notaris untuk menyiapkan Sertifikat Hak Milik (SHM) dan biaya-biaya lainnya yang mungkin muncul saat Anda menjalankan transaksi jual-beli apartemen.

Baca juga: Biaya–biaya Saat Beli Apartemen yang Perlu Anda Perhatikan

Prosedur Pembelian Apartemen

Kunjungan ke Unit Apartemen

Prosedur pembelian apartemen berikutnya adalah dengan berkunjung langsung ke unit tersebut. Dapatkan hasil maksimal dari kunjungan Anda. Hanya karena Anda melihat dan menginspeksi apartemen itu saja, tidak berarti Anda tidak dapat mengumpulkan banyak informasi dari satu open house atau unit showing.

Ajukan pertanyaan spesifik tentang properti itu, seperti perabotan apa yang akan didapat dan bagaimana fungsinya. Buka lemari, lihat di bawah wastafel, dan jangan takut untuk menjelajahi setiap celah. Lagipula, Anda ingin memastikan bahwa Anda tahu jelas apa yang Anda beli. Perhatikan keadaan lorong dan elevator dan periksa area dan fasilitas umum.

Baca juga: Checklist & Tips Beli Apartemen untuk Investasi dengan Hasil Balik Maksimal

Meyakinkan dan Bernegosiasi dengan Penjual

Yakinkan penjual atau pengembang bahwa Anda serius untuk membeli apartemen tersebut. Seorang pemilik apartemen mungkin terlihat curiga pada pembeli yang membuat penawaran tetapi mereka tidak serius atau cukup berpengetahuan untuk menindaklanjuti kesepakatan itu. Untuk meniadakan kesan ini, tekankan kepada pemilik untuk menggarisbawahi kemampuan Anda dan keinginan untuk melakukan pembelian.

Jika Anda berhasil menyelesaikan transaksi dan surat perjanjian dan dokumen penting lainnya sedang berada dalam pengerjaan, apartemen tersebut sebentar lagi akan menjadi milik Anda.

Baca juga: Syarat Jual Beli Apartemen yang Harus Diperhatikan

Demikianlah prosedur pembelian apartemen yang dapat Anda ikuti agar tidak salah beli dan juga tepat sasaran sesuai keperluan Anda. Jika Anda membeli apartemen tersebut dengan tujuan untuk dijual kembali atau disewakan kepada orang lain, cobalah jasa Saleshack yang telah terkenal reputasinya! Saleshack membantu mengiklankan atau memasarkan semua jenis properti Anda, tidak hanya apartemen saja tetapi rumah, ruko, tanah hingga gedung perkantoran. Saleshack menawarkan cara cepat menyewakan apartemen dengan menayangkan iklan properti Anda di 15 online channels di seluruh Indonesia. Dengan eksposur luas seperti ini, Saleshack juga memberikan analisis perbandingan harga terbaik untuk menyewakan properti Anda.

Properti adalah salah satu instrumen investasi yang paling digemari. Ini karena harga properti diasumsi tidak akan pernah turun, sehingga dianggap menarik bagi kebanyakan orang. Keuntungan dari investasi properti bisa didapat dari surplus kenaikan harga (capital gain) atau hasil sewa (yield). 

Panangian Simanungkalit, seorang pengamat properti, mengatakan bahwa capital gain harus berada di atas laju inflasi, sedangkan yield tergantung jenis propertinya. Untuk rumah, yield yang bagus adalah sekitar 3-5 persen per tahun, sedangkan apartemen berada di kisaaran 6-7 persen per tahun, dan ruko di kisaran 8-10 persen per tahun.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mulai investasi properti:

1. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kenaikan harga: lokasi, jumlah pasokan dan permintaan, konsep pengembangan, aksesibilitas, infrastruktur, dan fasilitas di kawasan, dan komitmen developer dalam menghidupkan proyek properti yang dikembangkan.
2. Perhatikan komposisi konsumen dan investor dalam properti tersebut
   Perbandingan pembeli investor dan end user (pemakai akhir) sangat mempengaruhi perkembangan suatu properti. Jika lebih banyak end user, maka proyek tersebut akan lebih cepat hidup. Jika lebih banyak investor, proyek bisa menjadi ghost town. Ini akan mengurangi minat orang dalam menyewa properti tersebut sehingga harga juga sulit naik.
3. Perhatikan komitmen developer dalam menghidupkan proyeknya
   Bukan hanya melihat penawaran harga murah, lihat juga infrastruktur dan fasilitas yang dijanjikan dalam iklan. Tanya kepada developer tentang kejelasan rencana infrastruktur yang ada, termasuk seperti perjanjian kerja sama dengan pihak lain (mall, sekolah, dll).
4. Konsistensi developer terhadap konsep pengembangan proye
   Jika pengembang membidik pasar menengah ke bawah tapi yang ditonjolkan di iklan-iklannya adalah mall, sekolah, rumash sakit, dll yang ditujukan untuk kalangan menengah ke atas, maka fasilitas yang dibangun tidak sesuai dengan kebutuhan penghuni
5. Perhatikan skala pengembangan proyek
   Jika proyek merupakan proyek dengan skala kota, maka ketahuilah bahwa pengembangannya akan butuh waktu lama (di atas 10 tahun). Karena itu investor harus bersabar dalam mendapatkan keuntungan yang signifikan.

Ingin jual, beli, atau sewa apartemen? Buka saja Rukamen

Sumber: Housing Estate