Seperti artikel kami berjudul “Ibu Kota Pindah, Ini Dia Enam Daerah Yang Diwacanakan Menjadi Penggantinya” , pemerintah sedang menyiapkan kota baru pengganti Jakarta sebagai ibu kota. Dikatakan oleh Danis H Sumadilaga, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Perumahan Rakyat, bahwa tiga nama calon Ibu kota Jakarta akan diumumkan pada akhir tahun ini.

Proses pengkajian yang sedang berjalan melibatkan beberapa badan, di antaranya adalah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappapenas) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tiga nama kota tersebut tidak disebutkan, hanya diketahui bahwa calon ibu kota baru semuanya bukan di Pulau Jawa. Tapi, beberapa waktu yang lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPT), Basuki Hadimuljono, pernah mengatakan bahwa ada tiga provinsi yang dikaji: Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menjelaskan bahwa proses kajian akan selesai akhir Desember ini dan akan dilaporkan ke Presiden Jokowi. Kajian ini terkait lokasi, skema pembiayaan, perkiraan kebutuhan. Tapi, kajian tersebut belum termasuk desain kota.

Baca juga: Dampak Sektor Properti Jakarta Jika Ibu Kota Dipindahkan

Mengenai kapan pemindahan ini bisa dilakukan secara tepat, pengamat ekonomi, Faisal Basri, mengatakan bahwa proses pemindahan Ibu Kota harus dilakukan secara bertahap dan terencana dengan baik. Misalnya, pertama yang pindah sebaiknya Kementerian Kehutanan, lalu Pertanian dan Menteri Keuangan pada tahap terakhir. Sebaiknya kompleks PNS juga dibangun terlebih dahulu. Intinya, menurutnya kementerian tidak pindah semuanya secara langsung dan tiba-tiba.

Sumber: Detik Finance

Seperti yang kami tulis pada artikel Ibu Kota Pindah, Ini Dia Enam Daerah Yang Diwacanakan Menjadi Penggantinya, pemerintah tengah merencanakan untuk memindah Ibu Kota dari Jakarta menjadi ke kota baru di luar Pulau Jawa. Alasan pemindahan ibu kota adalah untuk memisahkan kota ekonomi dan kota pusat pemerintah dimana nantinya Jakarta akan tetap menjadi kota pusat ekonomi atau bisnis.

Ada tiga calon lokasi ibu kota baru yang kuat, yaitu Kalimantan Tengah (Palangka Raya), Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Diprediksikan kajian pemindahan ibu kota, termasuk skema pendanaan, akan rampung tahun ini dan pemindahannya akan dimulai di tahun 2018 atau 2019.

Pemindahan ini diprediksikan akan membawa dampak positif bagi kota baru tersebut, begitu pula untuk Jakarta. Apa saja dampak pemindahan tersebut kepada sektor properti di Jakarta?

• Diperkirakan tidak akan ada dampak terlalu berarti bagi sektor properti Jakarta, karena selama ini Jakarta masih sebagai kota bisnis, sama seperti New York dan Washington DC yang masing-masing berbeda karakternya.
• Jika dipindahkan dari Jakarta, maka aktivitas bisnis tidak terganggu masalah politik dan pemerintahan.
• Jumlah spekulan tanah diprediksi akan berkurang di Jakarta karena aktivitas pembangunan di Jakarta akan lebih stabil.
• Spekulan tanah tersebut akan pindah ke daerah-daerah lain karena selama ini spekulan tanah menganggap Jakarta adalah pusat dari segalanya sehingga daerah-daerah lain jarang dilirik.
• Dengan berkurangnya spekulan, pemerintah bisa mengatur regulasi, perencanaan tata kota menjadi lebih baik dan akhirnya akan baik dampak jangka panjang nya untuk sektor properti
• Harga jual properti tidak akan menurun karena Jakarta telah menjadi pusat bisnis yang memiliki pasar tersendiri.

Sumber: Detik Finance

Pada artikel kami berjudul Dampak Sektor Properti Jika Ibu Kota Dipindahkan Dari Jakarta, diketahui bahwa Pemerintah berencana akan memindahkan Ibukota sekaligus pusat pemerintahan ke luar Jawa, sedangkan pusat perekonomian tetap berada di Jakarta.

Ternyata rencana ini semakin serius untuk direalisasikan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dimana Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa ia telah membahas rencana detail nya dengan Pak Presiden.

Diskusi ini menyakup kajian pemindahan ibukota, termasuk pada skema pendanaannya dimana akan rampung tahun ini. Beberapa aspek yang dikaji antara lain adalah: penentuan lokasi, estimasi pendanaan, dan tata kota. Pemindahan ibukota didasarkan oleh kajian dari fakta bahwa pembangunan ekonomi antara Pulau Jawa dan pulau lainnya tidak seimbang.

Jika hasil kajian menunjukkan bahwa ibu kota akan dipindahkan ke kota lainnya, maka hanya kantor pemerintahan saja yang dipindahkan. Di kota tersebut juga akan dibangun kantor Presiden dan kantor kementrian sementara Jakarta menjadi pusat bisnis dan keuangan.

Berikut ini adalah beberapa daerah yang pernah diwacanakan menjadi ibukota baru Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto:

1. Jonggol, di Jawa Barat.
   Pada masa Orde Baru, Jonggol dinilai paling realistis sebagai ibukota baru apalagi letaknya hanya 40 kilometer di sebelah tenggara Jakarta. Selain Jonggol, Karawang juga diusulkan menjadi salah satu calon pengganti Jakarta
2. Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
   Sejak ditetapkan sebagai ibu kota Kalimantan Tengah pada 1957, disebut-sebut bahwa presiden pertama Indonesia, Soekarno, merencanakan untuk mengembangkan dan membangun Palangkaraya sebagai ibu kota masa depan Indonesia. Palangkaraya jauh lebih luas daripada Jakarta dan tidak seperti kota-kota di pulau Jawa, Palangkaraya relatif aman dari gempa bumi dan letusan gunung berapi. Tahun ini, Presiden RI ketujuh, Joko Widodo kembali mengusulkan pemindahan ibu kota ke kota ini.
3. Deretan Kota Di Kalimantan
   Pada tahun 2015, Kepala Bappenas/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Andrinof A Chaniago, di Samarinda, Kaltim, Kamis (2/4/2015), Bappenas mengumumkan daerah-daerah yang bisa menjadi jadi ibu kota Indonesia.Daerah itu tersebar di seluruh Kalimantan, yaitu:
   a. Tanahbumbu (Tanbu) dan Kotabaru di Kalsel
   b. Kuala Kapuas (Kapuas), Pangkalanbun (Kotawaringin Barat) dan Sampit (Kotawaringin Timur) di Kalteng,
   c. Panajam Paser Utara di Kaltim
   d. Kayong Utara di Kalbar.
4. Kota Palembang, Sumatera Selatan
   Palembang disebut oleh Kepala Kesbang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Lahmudin Harun, saat memberikan sambutan dalam Konperda Ke-1 DPD Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) Sumsel, di Hotel Sandjaya, Palembang, Sabtu (10/2/2007) lalu sebagai calon pengganti Jakarta menjadi ibukota Indonesia.
5. Kecamatan Maja, Lebak, Banten
   Provinsi Banten dianggap layak menjadi pengganti Jakarta sebagai ibukota Indonesia karena memiliki beberapa keunggulan sebagai daerah penyangga juga mudah ditempuh oleh angkutan kereta api maupun kendaraan umum. Hal ini disampaikan oleh Bupati Mulyadi Jayabaya di Rangkasbitung pada tahun 2013.Menurutnya, wacana pemindahan ini ramai dibicarakan ketika Jakara dilanda banjir. Menurutnya, memindahkan ibukota ke Kecamatan Maja bisa mengurangi kemacetan dan banjir di Jakarta. Selain itu, Kecamatan Maja yang lahannya seluas 5.250 hektar sebagian besar merupakan milik Badan Penyehatan Perbankan Nasional, sehingga masalah pembebasan lahan pasti akan lebih mudah.
6. Mamuju, Sulawesi Barat
   Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan kota Mamuju di Sulawesi Barat menjadi ibu kota karena letaknya berada di tengah tengah Indonesia. Menurutnya, di peta, Kota Mamuju berada tepat di tengah Indonesia jika ditarik garis dari atas ke bawah, serta dari kanan ke kiri.Hal ini sama seperti yang dilakukan Myanmar dimana ibu kota nya saat ini, Naypyiday, berada di titik tengah negara. Walaupun jauh dari Jakarta, tapi menurutnya kemana-mana lebih dekat.

Sumber: TribunNews