Mulai hari Minggu, 9 April 2017 lalu tepat pukul 00.00 WIB, PT Jasa Marga mulai memberlakukan integrasi sistem transaksi pembayaran di tol ruas Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak dan memberhentikan operasional Gerbang Tol (GT) Karang Tengah.

Mekanisme Pembayaran di Tol Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak

Dari arah Merak, pengguna jalan tol yang menggunakan akses keluar di ruas Tol Jakarta-Tangerang pada GT Kebon Jeruk 1, GT Meruya 1, GT Meruya Utara 2, GT Meruya Utara 3, GT Karang Tengah Barat 1, GT Kunciran 1, GT Tangerang 1, GT Karawaci, GT Karawaci 3, dan GT Bitung 1 membayar tarif tol Simpang Susun Tomang-Tangerang Barat-Cikupa di akses keluar.

Berikutnya, pengguna jalan dari Merak ke Jakarta menggambil Kartu Tanda Masuk elektronik (KTME) di gerbang masuk ruas jalan tol Tangerang-Merak dan mereka akan membayar dua tarif tol sekaligus, yaitu untuk Tol Cikupa-Merak dan Tol Simpang Susun Tomang-Tangerang Barat-Cikupa di GT Cikupa.

Sementara itu, pengguna jalan Tol Jakarta-Tangerang yang berasal dari akses masuk GT Meruya Utara 1, GT Meruya Utara 4, GT Meruya 2, dan GT Kebon Jeruk 2, GT Bitung 2, GT Karawaci 2, GT Karawaci 4, GT Tangerang 2, GT Kunciran 2, GT Karang Tengah Barat 2 akan membayar tarif tol Simpang Susun Tomang-Tangerang Barat-Cikupa di akses masuk.

Lalu, pengguna jalan Tol Tangerang ke arah Merak akan mengambil KTME di GT Cikupa dan pada akses keluar jalan tol Tangerang-Merak akan membayar dua tarif tol sekaligus, yaitu untuk tarif tol Simpang Susun Tomang-Tangerang Barat-Cikupa dan tarif tol Cikupa-Merak.

Baca juga: Pekerjaan Pengganti GT Karang Tengah Selesai Mei 2017

Tarif Baru Tol Jakarta-Tangerang-Merak

Integrasi sistem transaksi ini juga pastinya berpengaruh pada tarif tol. Berikut ini adalah tarif untuk ruas jalan tol Jakarta-Tangerang-Merak dari dan ke Segmen Simpang Susun Tomang-Tangerang Barat-Cikupa:

• Kendaraan Gol I Rp 7.000
• Kendaraan Gol II Rp 9.500
• Kendaraan Gol III Rp 12.000
• Kendaraan Gol IV Rp 16.000
• Kendaraan Gol V Rp 20.000

Pihak Jasa Marga menghimbau pengguna jalan untuk menggunakan e-Toll saat melakukan transaksi pembayaran karena pada GT Karang Tengah Barat 1, GT Karang Tengah Barat 2, GT Kunciran 1, dan GT Kunciran 2 akan diberlakukan sistem pembayaran GTO (Gardu Tol Otomatis) 100 persen.

Untuk mengantisipasi antrian yang padat saat pengalihan pengoperasian bertahap gerbang tol paska integrasi, Jasa Marga juga menyiapkan Petugas Jemput Transaksi (PUTTRA), dimana akan ada personil Jasa Marga yang siap membantu pembayaran selain di gardu tol.

Baca juga: Dampak Positif Penghapusan Gerbang Tol Karang Tengah Terhadap Properti Tangerang

Sumber: Kompas

Melanjuti artikel kami berjudul Gerbang Tol Karang Tengah Dihilangkan Pada April 2017, maka PT Jasa Marga juga akan memastikan pekerjaan pengganti tol Karang Tengah selesai pada bulan Mei 2017. Penghapusan GT Karang Tengah diharapkan akan mengurangi kemacetan yang terjadi pada jam-jam sibuk di ruas tol Jakarta-Tangerang-Merak.

Sebagai penggantinya, akan dibangun gerbang tol di exit beberapa lokasi, seperti Karang Tengah Barat, Alam Sutera, Tangerang, Karawaci, dan Bitung. Konstruksi sudah dilakukan dan diharapkan akhir Maret ini akan dibuka separuh dari seluruh gerbang tol yang dibangun.

Jumlah GT dalam tahap konstruksi sebanyak 11 gerbang dengan total 51 gardu tol dan 28 di antaranya Gardu Tol Otomatis (GTO). Diperkirakan pada akhir Maret, jumlah gardu belum bekerja dengan penuh. Contohnya, dari empat GT, yang dibuka baru dua gerbang.

Jasa Marga berharap bahwa perubahan sistem operasi ini bisa mengurangi kepadatan Tol Jakarta-Tangerang-Merak.

Baca juga: Dampak Positif Penghapusan Gerbang Tol Karang Tengah Terhadap Properti Tangerang

Sumber: Kompas Properti

Melanjuti artikel kami dengan judul ‘Gerbang Tol Tarang Tengah Akan Dihapuskan‘, maka PT. Jasa Marga Tbk. dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lain, yaitu PT. Marga Mandala Sakti (MMS) akan melakukan integrasi sistem transaksi jalan tol Jakarta-Tangerang dan Jalan Tol Tangerang-Merak mulai April 2017.

Pemberlakuan integrasi sistem ini adalah bentuk peningkatan layanan di bidang transaksi dimana pengguna jalan tol hanya perlu berhenti di satu gerbang untuk transaksi, yaitu gerbang tol Cikupa. Hal ini untuk mengurangi kemacetan dimana diketahui bahwa hingga triwulan III 2016, jumlah lalu lintas harian rata-rata (LHR) Tol Jakarta-Tangerang adalah 167.906 kendaraan, dimana jumlah tersebut melebihi kapasitas jalan yang hanya 161.000 kendaraan.

Ini karena Karang Tengah adalah salah satu gerbang tol utama yang digunakan para pengguna jalan dan komuter di Jakarta menuju arah barat dan sebaliknya. Karena gerbang tol ini memiliki letak strategis yang menghubungkan lalu lintas dari dua kota besar, pada saat jam sibuk, kepadatan di GT ini bisa mencapai lebih dari 10 kilometer.

Hal ini juga diharapkan bisa menaikkan minat penduduk Jakarta yang sudah terlalu padat untuk mau mempertimbangkan tinggal di daerah barat jika jalan tol tersebut sudah tidak macet lagi.

Baca update seputar infrastruktur di Indonesia lainnya hanya di Blog Rukamen