Untuk menyiasati kebijakan pembatasan tinggi gedung, Kantor Arsitektur Clouds baru saja mengajukan proposal untuk membuat gedung paling tinggi di dunia dari asteroid dimana penghuninya harus menggunakan parasut untuk menuju ke bumi.

Rancangan gedung yang dinamakan Menara Analemma tersebut sudah digambar untuk mengalihkan tipologi pencakar langit yang selama ini selalu dibangun di atas tanah dengan cara menggantung gedung tersebut ke sebuah pondasi asteroid yang mengelilingi bumi.

Arsitek-arsitek dari perusahaan Clouds yang sebelumnya telah menggambar proposal untuk transportasi ke ruang angkasa dan sebuah rumah es 3D di Mars ini mengatakan bahwa memanfaatkan kekuatan desain keplanetan, desain ini menyentuh keinginan untuk ketinggian ekstrim, pengasingan, dan mobilitas yang konstan.

Baca juga: Dubai Akan Membangun Gedung Apartemen Berputar Pertama di Dunia

Jika tren terakhir di gedung-gedung residensial adalah kenaikan harga per meter persegi seiring dengan naiknya tinggi lantai, maka Menara Analemma bisa memecahkan rekor harga tersebut dengan menggunakan justifikasi tingginya biaya konstruksi nya.

Arsitek ini berencana akan membangun menara di atas Dubai, sebuah kota dengan banyak pembangunan gedung super tinggi tetapi harga properti nya 15 kali lebih murah daripada di New York. Nantinya modul-modul yang sudah prefabrikasi (sudah dibuat sebelumnya) akan dinaikkan dari tanah dan dihubungkan dengan bagian dasar bangunan yang bisa diperpanjang, lalu dihubungkan dengan kabel ke asteroid.

Karena tipologi baru gedung ini gantung di udara, gedung ini bisa dibangun dimana saja di dunia dan di transportasikan ke lokasi finalnya. Menurut para arsitek, memanipulasi asteroid bukan lagi sekedar hal fiksi ilmiah.

Baca juga: Gedung Pencakar Langit Ramping di New York Siap Huni Tahun Ini

Sebuah misi pada tahun 2015 oleh Agensi Ruang Angkasa Eropa mampu mendarat di sebuah komet yang berputar. NASA telah menjadwalkan misi mengambil kembali asteroid pada tahun 2021 untuk menunjukkan fisibilitas menangkap dan merelokasi asteroid.

Ketika selesai nanti, menara ini akan menyerupai bentuk angka delapan di antara belahan utara dan selatan setiap harinya. Bagian terendah dan terlambat dari orbit bisa melihat gedung melewati kota Manhattan, New York dimana topografi nya paling tinggi sehingga penghuni bisa turun ke bumi dengan parasut.

Selama ini sejarah sudah bisa melihat banyak perubahan lingkungan karena peningkatan skala dan sekarang ini aktifitas pihak Cloud telah memasuki skala global. Jadi, kenapa tidak mengaplikasikan pemikiran desain tersebut di skala planet?

Menara Analemma adalah sebuah contoh bangunan mixed-use yang menggunakan strategi desain planet untuk menghasilkan bangunan tertinggi yang pernah Anda. Menara ini akan menggunakan panel surya yang dipasang di tingkat-tingkat paing atas bangunan, dimana tingkat tersebut berada di atas atmosfir dan mendapatkan paparan sinar matahari yang konstan. Air akan dikumpulkan dari kondensasi awan-awan dan dari air hujan.

Nantinya, menara akan dibagi menjadi beberapa bagian yang masing-masingnya didedikasikan untuk aktivitas yang berbeda-beda. Untuk bisnis, ruangan berada di sepanjang lantai gantung paling bawah, sedangkan hunian berada di dua per tiga lantai paling atas, dan ruang ibadah dan pemakanan berada di lantai paling atas.

Ukuran dan bentuk dari jendela juga berubah-ubah tergantung dari panjangnya menara, beradaptasi dengan perbedaan tenaga pada atmosfir dan suhu yang berbeda-beda. Jendela di bagian atas menara juga memanjang ke troposfir agar penghuni bisa mendapatkan sinar matahari 40 menit lebih lama setiap hari.

Baca juga: Di New York Akan Dibangun The Big Bend, Gedung Residensial Terpanjang di Dunia

Sumber: Dezeen

Indonesia memang sepertinya sedang berusaha untuk mengembangkan negaranya baik dari segi pemerintahan maupun bisnis. Bisnis yang sedang berkembang di Indonesia tentunya juga harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Banyak bermunculan gedung tertinggi di indonesia yang berada di kota-kota besar seperti Jakarta membuktikan bahwa bisnis di Indonesia sedang berkembang pesat. Sudah bukan rahasia umum lagi jika ibukota Jakarta menyumbangkan ratusan gedung pencakar langit. Dari 700 gedung yang ada di Jakarta beberapa diantaranya masuk ke dalam daftar Kira-kira gedung mana saja yang masuk ke dalam daftar tersebut? mari kita simak ulasan di bawah ini.

Daftar Gedung Tertinggi Di Indonesia

10. Telkom Landmark Tower

Gedung pencakar langit milik Telkom ini berlokasi sangat strategis di jalan raya utama Jl. Jend Gatot Subroto, Telkom Landmark Tower ini memiliki akses langsung ke daerah Sudirman Central Business District (SCBD) dan Semanggi yang mudah diakses dari berbagai arah dan jalan tol. Telkom Landmark Tower ini sudah beroperasi pada bulan Juli 2016 lalu. Pembangunan gedung tinggi 219 meter ini menghabiskan dana sekitar 1,4 Trilyun Rupiah.

9. Equity Tower

Gedung yang memiliki 50 lantai dengan ketinggian 220 meter ini merupakan gedung perkantoran komersial yang berlokasi di kawasan jalan jendral Sudirman.

8. Keraton Private Residence

Keraton at the Plaza terdiri dari apartemen (Keraton Private Residence) dan hotel (Keraton Luxury Collection) yang dikelola oleh The Luxury Collection – Starwoods. Keraton Residence terdiri dari 54 unit apartemen yang eksklusif dilengkapi oleh fasilitas standar internasional dan ditargetkan untuk pasar kelas atas. Keraton at the Plaza berlokasi strategis di area bisnis dan dekat dengan gedung-gedung pemerintahan, kantor pusat perusahaan, tempat hiburan seperti musem dan tempat hiburan serta memiliki akses langsung menuju pusat perbelanjaan paling mewah di Jakarta, Plaza Indonesia.

7.  Menara BCA

Gedung tertinggi di Indonesia yang satu ini berada di kawasan Bundaran HI atau tepatnya berlokasi di Jalan M.H Thamrin nomor 1. Menara BCA memiliki 56 lantai dan tinggi sekitar 230 meter. Letaknya yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan elit seperti Plaza Indonesia dan Grand Indonesia ini menjadikan Menara BCA juga berfungsi sebagai pusat perbelanjaan, perkantoran dan restoran hingga fitness center.

6. Sinarmas MSI Tower

Gedung Sinarmas MSI Tower ini dibangun di atas lahan seluas 4.500 meter persegi serta punya 47 lantai dengan ketinggian 245 meter. Tower ini dibangun pada awal tahun 2015 dengan biaya investasi mencapai 1,5 triliun rupiah.

5. Pakubuwono Signature

Pakubuwono Signature adalah sebuah hunian apartemen yang sangat mewah di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Gedung elegan ini menawarkan semua kemudahan yang ditawarkan apartemen-apartemen mewahh. Dengan pemandangan yang menabjubkan dan fasilitas komplit, apartemen ini menawarkan penghuni nya cara hidup seperti raja. Pakubuwono Signature terletak di lokasi yang sangat strategis yang dekat dengan Kawasan Bisnis Terpadu Jakarta, sekolah internasinonal, dan dikelilingi oleh banyak pusat perbelanjaan dan pusat hiburan seperti Plaza Senayan Mall, Senayan City Mall, Pondok Indah mall, dan Gandaria City Mall.

4. Raffles Hotel

Sebuah hotel tertinggi yang ada di Jakarta, dengan ketinggian gedung 253,3 meter. Hotel yang sangat mewah di Jakarta berada di kawasan Ciputra world di kuningan, Jakarta Selatan.

3. Sahid Sudirman Center

Pada tahun 2015, Sahid Sudirman Center baru diresmikan oleh Presiden Jokowi dan dinobatkan sebagai gedung tertinggi setelah Wisma BNI 46. Bangunan yang memiliki tinggi 258 meter ini berada di area utama Jalan Jendral Sudirman. Memiliki luas lahan 1 hektar, Sahid Sudirman Center terdiri dari 52 lantai dan ditambah 4 lantai di bawah tanah.

2. Wisma BNI 46

Setelah The Peak, Wisma BNI 46 menduduki peringkat kedua sebagai gedung tertinggi di Indonesia dengan tinggi yang mencapai 262 sudah termasuk puncak. Gedung yang selesai dibangun pada tahun 1996 ini memiliki 50 lantai dengan tambahan 2 lantai basement. Jika dihitung dari puncaknya, Wisma BNI 46 menduduki peringkat 147 sebagai gedung tertinggi di dunia.

1. Gama Tower

Merupakan gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia dan masuk peringkat pertama sebagai gedung tertinggi di Indonesia. Gedung gama tower ini memiliki tinggi 288,6 meter. Gedung ini memiliki lokasi tepat di jalan HR Rasuna Said, Jakarta.