Indonesia memiliki banyak penguasa bisnis properti pengembang properti yang terus mengembangkan sayap-sayap usahanya dengan cara melakukan inovasi baru. Ini membuat jenis usahanya semakin bervariasi dan nilai asetnya terus meningkat setiap tahun. Perubahan nilai aset tersebut terlihat dari laporan keuangan yang dipublikasikan setiap kuartal dan tahun, salah satunya yang kami kutip dari Bloomberg ini.
Berikut ini adalah daftar pengembang yang memiliki nilai aset terbesar hingga kuartal pertama tahun 2018:
Baca juga: Ini Pengembang Terbaik Tahun 2017 Versi Indonesia Property Awards
Sumber: Bloomberg
]]>
Anda pasti tidak ingin jika apartemen atau rumah yang ditawarkan di brosur ternyata berbeda jauh dari yang sudah dibangun. Bukannya senang karena rumah idaman telah didapatkan, Anda malah kesal karena telah terkena perangkap pengembang nakal.
Sekarang ini banyak pengembang yang nakal ‘menjual mimpi’. Bukan hanya membawa kabur uang konsumen dan ingkar janji dalam membangun proyek yang ditawarkan, tapi banyak juga pengembang yang akhirnya tidak bisa memenuhi semua fasilitas dan fitur yang ditawarkan di awal.
Karena itulah, berikut ini lima tips agar Anda terhindar dari pengembang nakal :
Demikian tips untuk menghindari dari para pengembang nakal, untuk lebih mengenali bisa juga baca artikel kami tentang Mengenali Ciri-Ciri Pengembang Yang Bermasalah
]]>Sebelum berinvestasi properti, Anda harus jeli melakukan survei. Salah satunya adalah survei untuk memastikan kriteria pengembang properti tersebut memang bukan ‘pengembang bodong’. Jangan sampai Anda salah memilih, sehingga banyak kasus penipuan dimana pengembang kabur membawa uang konsumen.
Berikut ini adalah tiga kriteria pengembang yang baik:
Anda akan melakukan transaksi dengan pengembang secara hukum, seperti membuat perjanjian pengikatan jual beli (PPJB), atau dengan akta jual beli (AJB) ketika akan membeli suatu properti dari sebuah perusahaan pengembang. Karena itulah, sangat penting melihat kredibilitas pengembang tersebut. Jika bisa, cari pengembang yang sudah memiliki proyek-proyek sebelumnya sehingga bisa terlihat kredibilitas dari pengembang tersebut.
Baca juga: Mengenali Ciri-Ciri Pengembang Yang Bermasalah
Pastikan bahwa bangunan properti, seperti apartemen, yang ingin Anda beli berada di atas tanah yang sudah ada sertifikatnya. Sebagai konsumen, Anda memiliki hak untuk bertanya dan melihat sendiri sertifikat tersebut. Developer yang baik tidak akan segan menunjukkan izin-izin membangun, dll, kepada Anda karena tidak ada yang disembunyikan.
Ketika mempromosikan properti yang dijualm pengembang pastinya menjanjikan berbagai fasilitas, seperti fasilitas di dalam gedung apartemen dan fasilitas pendukung, seperti pusat belanja, club house, lahan parkir memadai, dsb. Seiring dengan pembangunan apartemen atau properti lainnya, biasanya pengembang akan mengabaikan janji-janjinya karena ingin menekan biaya.
Karena itu, ada baiknya jika Anda mengkonfirmasi kepada pihak pengembang, apa saja fasilitas yang akan didapatkan ketika gedung apartemen sudah benar-benar jadi. Jika memungkinkan, buat perjanjian dengan developer dengan ketepatan waktu serah terima dan kualitas bangunan sebelum Anda membayar booking fee. Buat surat perjanjian jual beli (SPJB) jika terlambat melakukan serah terima, maka pengembang akan dikenakan denda 1/1000 dari biaya bangunan, dll.
Baca juga: Ditipu Pengembang: Apa Yang Harus Dilakukan?
]]>
Lippo Group mulai terbentuk dari Bank Lippo dan pada tahun 2001 mulai beralih ke dunia pendidikan dan properti regional. Pada tahun 2001, Lippo Group mulai membangun Putian University di Putian, Fujian, Cina yang spesialisasi di akuntansi dan ilmu komputer berbasis Inggris.
Lippo Group memiliki lebih dari $15 miliar aset investasi di dunia ritel, media, real estate, bank, sumber daya alam, rumah sakit dan industri kesehatan. Anak perusahannya antara lain adalah OUE Singapore, Lippo Karawaci Indonesia, Hypermart, Matahari, Siloam Hospitals Indonesia, First REIT, LMIR REIT, Auric Pacific, dan Lippo Incheon Development. PT Lippo Karawaci Tbk merupakan anak perusahaan yang fokus pada properti dan pembangunan infrastruktur kelas atas.
Dengan adanya merger dari delapan perusahaan properti, pada tahun 2004, PT Lippo Karawaci Tbk. telah melebarkan portofolio bisnis mereka untuk mengembangkan pembangunan urban, proyek integrasi skala luas, mall, pusat kesehatan, hotel dan hiburan, serta portfolio yang berdasarkan biaya.
Sekarang ini, Lippo Karawaci telah menjadi perusahaan properti paling besar di Indonesia dari segi modal, aset, dan pendapatan dengan model bisnis yang unik dan terintegrasi.
Daftar proyek apartemen Lippo Group adalah sebagai berikut:
Surabaya:
Jakarta:
Istana Group adalah salah satu developer properti paling besar di Indonesia. Dibangun pada tahun 1988 di Bandung, perusahaan ini telah membangun banyak macam properti, tambang, dan industri lingkungan.
Visi dari perusahaan adalah untuk menyediakan semakin banyak jasa untuk komunitas melalui akomodasi, fasilitas, dan tanggung jawab sosial lainnya. Istana Group adalah developer pertama di Jawa Barat yang mengubah Bandung yang konvensional menjadi modern tanpa menghilangkan elemen Paris van Java.
PT Wijaya Karya Realty (WIKA REALTY) memulai proyek mereka pada tahun 1985 dan memiliki fokus bisnis pada realty dan pembangunan properti. Selain itu, WIKA REALTY juga menawarkan jasa konsultasi, perencanaan dan lansekap. Setelah mulai membangun perumaha, pada tahun 2001 WIKA REALTY mendiversifikasi bisnis mereka ke tiga area tambahan: pembangunan realti, manajemen properti, dan jasa konstruksi.
Beberapa apartemen yang dibangun WIKA adalah:
Sinar Mas Land merupakan bagian dari Sinar Mas Group dan terdiri dari dua developer besar: Bumi Serpong Damai Tbk dan Duta Pertiwi Tbk. Perusahaan ini dibentuk tahun 1988 di bawah nama Duta Pertiwi. Sinar Mas Land sekarang ini merupakan salah satu pengembang paling besar di Asia Tenggara, mengklaim diri mereka sebagai developer paling terintegrasi di Asia Tenggara.
Daftar proyek apartemen Sinarmas Land diantaranya adalah:
PT Summarecon Agung Tbk. Dibangun pada tahun 1975 oleh Bapak Soetjipto Nagaria dan rekannya untuk mencoba membuat konstruksi real estate.
Dimulai dengan proyek 10 hektar, Summarecon mulai membangun Kelapa Gading yang sekarang ini menjadi salah satu daerah paling ramai di Jakarta. Seiring jalannya waktu, Summarecon telah membangun reputasi sebagai salah satu pemain properti paling maju di Indonesia, terutama dalam hal membangun perkotaan.
Summarecon selalu berhasil membuat kota yang terintegrasi antara residensial dan komersialnya. Unit bisnis Summarecon dibagi menjadi tiga aktivitas berbeda: Pengembangan Properti, Investasi Properti dan Manajemen Leisure, hospitaliti dan lainnya.
PT Intiland Development Tbk dibangun pada tahun 1970 dan telah menghasilkan banyak properti ikonik seperti Intiland Tower yang dirancang oleh Paul Rudolph, apartemen Regatta dirancang oleh Tom Wright dari Atkins.
Saat ini, Intiland telah mempunyai portofolio yang berkembang di Jakarta dan Surabaya seperti perumahan, apartemen, perkantoran, rumah sakit, dan kawasan industri. Fokus utama dari perusahaan ini adalah pengembangan properti, manajemen, dan investment.
Beberapa contoh apartemen yang dibangun Intiland adalah:
PT Ciputra Development Tbk dibangun oleh Dr. (HC) Ir.Ciputra dan keluarga. Proyek pertama mereka adalah sebuah kawasan hunian dan komersial yang akhirnya menjadi salah satu daerah paling besar di Indonesia.
Sejauh ini, Ciputra telah membangun lebih dari 70 proyek yang tersebar di 30 kota besar di Indonesia yang terdiri dari perumahan, apartemen, gedung kantor, pusat belanja, hotel, padang golf, rumah sakit, dll.
Perusahaan ini menggunakan konsep unik dan modern di semua proyek propertynya. Nilai-nilai yang dipakai pada perusahaan ini adalah: integritas, profesionalisme, dan kewirausahaan.
Baca juga:
Inilah 7 Orang Indonesia Terkaya di Industri Properti
]]>