Studio desain Davidsign baru saja merenovasi interior apartemen di Oradea, Romania dengan sebuah konsep desain simpel dan modern, tapi nyaman dan cozy dengan sedikit sentuhan Skandinavia. Di seluruh apartemen, seperti di ruang tamu digunakan palet warna simpel, seperti putih, abu-abu, dan hitam, dengan sentuhan coklat dan kayu untuk menciptakan atmosfir hangat.

Sebagai bagian dari renovasi, tembok di antara ruang tamu dan dapur dihilangkan, sehingga ruangan menjadi ruangan terbuka. Hal tersebut juga menciptakan ruang untuk meja bar yang juga dijadikan pemisahan antara dapur dan ruang tamu.

Klien tidak memerlukan meja makan yang besar, karena itu meja bar tersebut juga dijadikan area makan, meja kerja, dan ruangan ekstra ketika memasak.

Di bagian bawah lemari atas dan rak terbuka membantu untuk mempertahankan cahaya di dapur. Di kamar tidur, tembok hitam dengan karya seni fotografi warna hitam dan putih.

Baca juga: Ini Cara Menata Apartemen Dengan Luas 19 Meter Persegi

Sumber: Contemporist

Studio arsitek asal Italia, Ilabb, diminta untuk merancang interior apartemen mungil di Liguria, Italia, mereka mendapatkan solusi dengan cara menciptakan suatu unit tembok besar yang dibuat dengan pas dengan ukuran ruangan, sehingga menciptakan dua kamar tidur.

Apartemen ini hanya memiliki luas 35 meter persegi, karena itu penyimpanan dimaksimalkan di unit tembok yang dipasang di sepanjang suatu tembok. Unit tembok ini juga terdapat area tidur. Unit tembok ini memiliki bagian atas dan bawah, di bagian bawah terdapat dua pintu yang menuju area tempat tidur pertama (kamar tidur utama).

Di ujung unit tembok tersebut terdapat sebuah anak tangga yang berada di rak display yang menuju ke area tempat tidur tingkat atas atau ruang tamu dengan jendela yang bisa dibuka untuk melihat ke arah ruang tamu.

Di dalam apartemen juga terdapat area dapur mungil dan area makan yang berada di area sebrang sofa duduk.

Baca juga: Cara Memisahkan Ruangan Tanpa Menggunakan Tembok

Sumber: Contemporist

Jika Anda adalah salah satu orang yang tinggal di apartemen yang memiliki dinding pondasi di bagian yang kaku dan memakan tempat, maka apartemen ini bisa menjadi inspirasi untuk solusinya.

Biasanya area yang serba tanggung ini membuat penghuni tidak bisa meletakkan apapun disana, tetapi desainer Lemmo Francesca mendapatkan solusi yang bisa membuat ruang tersebut menjadi lebih berguna. Ia menciptakan sebuah area tanaman yang dilengkapi dengan tempat duduk sehingga bisa menciptakan area hijau di interior apartemen tersebut.

Desainer tersebut mengecat dinding dan atap dengan warna putih kerikil yang membuat pondasi tersebut seperti berbaur dengan ruangan. Ini membuat efek seperti pondasi tersebut tidak berada disana dan membuat ruangan terasa kaku dan canggung.

Pencahayaan juga berperan penting dalam mengalihkan pandangan dari dinding pondasi. Lemmo bekerja sama dengan teknisi lampu, Roberto Paraciani, untuk memasang lampu di dinding dan di dalam area tanaman untuk mengalihkan pandangan tamu-tamu dari dinding pondasi dan menekankan pada tanaman-tanaman hijau.

Berikut ini adalah penampakan area dinding pondasi jika dilihat dari keseluruhan ruangan. Tidak terasa canggung lagi bukan?

Baca juga:  Inspirasi Taman Vertikal di Apartemen

Sumber: Contemporist

Bagi Anda  yang berencana ingin merenovasi ulang rumah atau apartemen, pasti Anda sedang memilih-milik model desain yang Anda suka. Beberapa contoh desain interior yang bisa dipilih adalah: modern, kontemporer, klasik, klasik amerika, mediterania, dll. Tapi, di antara semua desain tersebut, yang paling sering rancu adalah desain modern dan kontemporer.

Keduanya memang sama, memiliki desain yang bersih dan kekinian, padahal keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut ini adalah perbedaan keduanya:

Desain Modern

Desain modern mengacu pada periode antara awal dan pertengahan abad ke-21. Masa ini adalah masa puncak dari seni dan desain Skandinavia dan Bauhaus Jerman. Desain ini memiliki gaya unik yang fokus pada fungsionalitas dan bentuk yang simpel.

Dari masa ini terdapat juga desain mid-century yang berkembang pada tahun 50 dan 60-an, walaupun di dunia desain interior, kedua kata “modern” ini mencakup keduanya.

Desain Kontemporer

Jika desain modern mengacu pada suatu periode waktu, tidak begitu halnya dengan desain kontemporer. Desain ini terus menerus berubah untuk merefleksikan gaya populer pada masa tersebut. Desain ini mengambil kualitas dari gaya modern, minimal, dan gaya global lainnya tanpa fokus pada satu desain tertentu.

Perbedaan utama pada desain modern dan kontemporer: kontemporer didefinisikan sebagai apa yang terjadi pada dunia desain saat ini, sehingga membuatnya lebih tidak pasti dan sulit untuk ditentukan. Sementara dsain modern memiliki nilai estetika yang dengan mudah bisa dikenal yang menekankan warna netral yang hangan dan keseimbangan.

Secara singkat, perbedaan paling mencolok diantara keduanya adalah desain kontemporer adalah semuanya tentang jaman sekarang, sedangkan desain modern mengacu pada suatu periode waktu tertentu.

Ingin membaca artikel serupa? Buka saja Blog Rukamen

Michael Pozner, seorang warga Manhattan, New York mengira bahwa apartemen studio dengan luas 47 meter persegi miliknya akan cukup besar karena sudah terbiasa tinggal di van. Tapi ternyata setelah beberapa tahun, ia mulai bosan dengan aktifitas naik tangga untuk menuju ke tempat tidurnya, dan tampilan apartemennya yang terlihat seperti ruangan asrama.

Karena itu, Michael meminta arsitek Darrick Borowski dari ARExA untuk mengubah tampilan apartemennya tersebut. Hasilnya, Darrick mengubah dapur, kamar mandi, dan kamar tidur loft nya menjadi sebuah kubik tempat tinggal yang memberikan kehangatan halus pada apartemennya.

Di bagian depan apartemen dijadikan ruang tamu sekaligus ruang kerja dimana sebuah temboknya dipenuhi dengan lemari-lemari untuk menciptakan penyimpanan yang banyak.

Di bagian dapurnya, Darrick meletakkan kulkas ukuran besar, mesin cuci, dan mesin pengering. Pintu dapur dihilangkan agar terasa lebih terbuka dan menyatu dengan ruangan lainnya. Di antara dapur dan ruang tamu adalah kamar mandi.

Kamar tidur berada di bagian atas dimana terdapat lemari-lemari tanam di bagian kiri yang menyatu dengan tembok, dan sebuah meja samping kasur tanam yang memberikan penyimpanan tambahan. Di bagian kaki tempat tidur juga terdapat tempat tidur ekstra untuk tamu.

Apartemen milik Michael ini adalah salah satu contoh tambahan bahwa apartemen studio juga bisa menjadi apartemen nyaman dan indah.

Baca juga: 5 Apartemen Studio Kelas Menengah Terjangkau di Jakarta Versi Rukamen

Arsitek Prineas merancang apartemen di Sydney, Australia ini dengan interior yang modern dengan aksen hitam dan emas. Di dalam apartemen dua kamar tidur ini dipenuhi dengan tembok dan lemari-lemari yang menghias dinding dengan warna hitam.

Ruang tamunya dibuat terbuka dengan sebuah balkon yang memiliki pemandangan air dan di belakang ruang tamu terdapat dapur dengan lemari-lemari berwarna hitam dan sebuah island dapur dengan alas meja berwarna emas.

Di belakang lemari hitam dapur terlihat sebuah pintu yang menuju ke kamar tidur utama di sebelah kanan. Kamar tidurnya terdapat sebuah platform yang memiliki sebuah kursi nyaman untuk bersantai dan melihat pemandangan perahu-perahu di luar.

Warna-warna hitam, seperti di lampu dan tempat tidur adalah fitur utama di dua ruang tidur apartemen ini, termasuk juga di kamar mandi nya.

Tertarik untuk mendesain apartemen Anda dengan warna hitam dan emas? Mungkin apartemen ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda.

Baca juga: Menggunakan Desain Interior Tema Monokrom di Apartemen

Sumber: Contemporist

Jika Anda tinggal di apartemen dengan luas yang lumayan besar, Anda bisa menggunakan gaya monokrom minimalis. Berikut ini adalah penjelasan mengenai interior monokrom dan bagaimana tips mengaplikasikannya kepada apartemen Anda.

Menggunakan interior tema monokrom artinya adalah menggunakan warna yang berada di dalam satu palet di dalam ruangan tersebut. Tema interior ini adalah tema unik yang membuat apartemen Anda menjadi berbeda dan boleh dicoba. Biasanya, tema monokrom digunakan di apartemen dengan tema minimalis atau skandinavia.

Untuk memulai, cobalah menggunakan warna monokrom hitam, putih, dengan sedikit sentuhan abu-abu di seluruh ruangan-ruangan apartemen. Pastikan untuk tidak hanya mengaplikasikannya pada elemen interior, tetapi juga konsisten pada dekorasi dan pernak-perniknya. Hal ini untuk mendapatkan interior yang rapi, minimalis, dan menyegarkan.

Dengan menggunakan warna monokrom, ruangan terlihat lebih menarik, modern, dan memiliki ciri khas tersendiri. Untuk menciptakan kehangatan pada ruangan, pastikan posisi lukisan, rak-rak, dan furnitur lainnya sudah pas.

Untuk memberi kesan modern, minimalis, dan elegan, pencahayaan juga memegang peran penting. Letak jendela di samping ruangan juga memastikan ruangan tercukupi, sehingga desain interior monokrom yang Anda gunakan lebih terlihat dan ruangan terasa lebih luas.

Baca juga: Tips Dekorasi Interior Skandinavia

Apartemen 65 meter persegi di Berlin ini diubah oleh Itay Friedman Architects menjadi sebuah apartemen yang nyaman untuk tinggal dan bekerja. Arsitek tersebut mengubah layout ruangan menjadi berbentuk huruf T dengan partisi multifungsional untuk menciptakan pembagian ruangan yang sederhana sambil menciptakan area penyimpanan tambahan.

Apartemen ini menggunakan furnitur yang bisa dilipat dan disimpan sehingga menghemat ruang dengan mengkombinasikan hal-hal lama menjadi baru. Apartemen ini menggabungkan dua unit terpisah yang seakan menjadi satu dan memiliki tingkat privasi yang cukup. Penggunaan warna terang dan garis-garis membantu membuat area tinggal terlihat lebih lebar.

Baca juga: Satu Lagi Inspirasi Dekorasi Apartemen Studio

Sumber: Inhabitat

Tahun baru akan segera tiba. Banyak hal yang bisa dilakukan jika Anda ingin mengubah suasana apartemen Anda dengan mudah hanya dengan mengatur dekorasi apartemen tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Caranya adalah ‘make do with what we have‘ atau bekerja dengan apa yang sudah kita miliki.

1. Singkirkan barang-barang yang tidak digunakan
   Pasti ada barang-barang yang tidak digunakan, tapi masih tersimpan. Contohnya adalah baju, kardus-kardus (yang mungkin saja diperlukan suatu hari) atau saus-saus di dapur. Cobalah bongkar seluruh isi apartemen: sumbang baju-baju bekas yang masih layak dipakai, cek tanggal kadaluarsa di lemari dapur, dan sisakan hanya barang-barang yang digunakan selama setahun ini. Dijamin, setelah itu Anda akan merasa seperti tinggal di tempat baru.
2. Gunakan barang-barang bekas
   Jika ada barang-barang di atas yang sebenarnya masih bisa digunakan lagi dengan fungsi berbeda, jangan ragu untuk melakukannya. Contohnya, kain-kain yang sudah bekas bisa saja digunakan lap dapur, atau bahkan secara kreatif bisa dijadikan taplak meja atau tirai.
3. Kosongkan sementara isi lemari dan rak
   Mengosongkan isi rak dan lemari, seperti barang pecah belah, alat elektronik, koleksi-koleksi buku,dll setahun sekali untuk mencegah furnitur menjadi rusak. Tata kembali seluruh isi lemari dan pilah-pilah barang yang diperlukan dan tidak.
4. Pindahkan letak furnitur
   Jika Anda sudah mulai bosan dengan tata letak furnitur, maka cara paling mudah dan tidak menggunakan biaya adalah dengan memindahkan letak-letak furnitur yang sudah ada. Cara ini secara langsung akan menciptakan suasana baru.
5. Bersihkan area-area tersembunyi
   Ketika sedang mengubah tata letak furnitur, jangan lupa untuk membersihkan bagian-bagian tersembunyi yang biasanya tidak bisa dicapai sapu, kain pel, atau bahkan alat vakum. Jika ingin lebih berbeda lagi, Anda bisa sekaligus mengubah warna cat dinding di ruangan-ruangan yang Anda inginkan.

Ikuti tips dekorasi apartemen lainnya di Blog Rukamen

Jika Anda adalah pencinta street art dan pop imagery, maka apartemen di Singapura ini akan menjadi salah satu sumber inspirasi Anda. Di apartemen ini ada sekumpulan koleksi mainan dan benda seni. Selain itu, dinding logam juga memperkuat suasana “jalanan” di apartemen ini.

Di samping pintu utama ada sekat berlubang yang memberikan fasad ventilasi untuk menyimpan sepatu. Saat masuk ke dalam apartemen, dinding logam di pojok ruang tamu yang dicat biru juga terlihat mencolok dan menjadi salah satu pusat perhatian ruangan.

Apartemen ini terbuat dari beton, semen, batu bata dan batu paving. Sentuhan street art juga terwujud dengan adanya meja makan di sudut yang terlihat seperti kafe di ujung jalan. Lukisan dan karya seni jalanan yang dipajang di dinding memberikan interior warna cerah.

Apartemen ini terdiri dari 3 kamar tidur dan pada salah satu kamarnya menggunakan komposisi warna merah, kuning, dan biru sebagai tribut pada seniman ternama, Piet Mondrian. Di ruang belajar, lemari penyimpanan ditata dengan gaya ‘berantakan’ karena terinspirasi dari seniman Swedia, Michael Johannson. Di kamar mandi, karya pelukis Italia, Piero Fornasetti, juga terpajang.

Ingin jual, beli, atau sewa apartemen? Buka saja rukamen.

Sumber: Freshome