Setelah adanya berita tentang vaksin palsu, sekarang ini masyarakat mulai resah karena tersebarnya BPJS palsu. Kasus pertama terjadi di Kecamatan Padalarang dimana pemilik kartu, Budiyanto, tidak diterima berobat di RSUD Cibabat, Kota Cimahi. Diketahui kemudian bahwa Budiyanto membuat kartu tersebut secera ditawarkan secara massal di desanya.

Sekitar delapan bulan lalu, seorang sukarelawan kesehatan Desa Kertajaya dengan inisial BN mengaku bahwa program pembuatan kartu tersebut adalah program subsidi dari Dompet Duafha bagi warga miskin. Warga diminta membayar Rp 100 ribu per orang untuk mendapatkan kartu yang berlaku selama dua tahun.

Kartu palsu tersebut memiliki tampilan mirip dengan kartu asli, tapi sistem gagal membaca nomor dan barcode pada kartu tersebut, akhirnya proses transaksi selalu gagal. Kepala Departemen Komunikasi Eksternal dan Humas BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi, mengatakan bahwa kartu BPJS Kesehatan palsu tidak akan teridentifikasi dalam master file BPJS Kesehatan karena nama dan nomor kartu akan berbeda, sehingga tidak bisa digunakan.

Cara mengecek BPJS asli atau palsu

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengatakan bahwa ada beberapa cara untuk mengecek apakah status kartu BPJS Kesehatan Anda asli atau palsu.

1. Cek melalui aplikasi BPJS Kesehatan Mobile
2. Hubungi pusat informasi call center 24 jam BPJS Kesehatan di nomor 1-500-400

Ciri-ciri kartu BPJS palsu

1. Kartu asli BPJS Kesehatan perorangan, miliki gambar pulau-pulau di Indonesia, sedangkan kartu yang dimiliki masyarakat Kabupaten Bandung Barat yang palsu tersebut polos.
2. Di balik kartu BPJS asli, ada tiga peraturan pemakaian penggunaan kartu BPJS. Sedangkan kartu BPJS palsu memiliki delapan peraturan penggunaan kartu yang disebut dalam peraturan tersebut, yakni E-id BPJS.
3. Hasil cetak kartu asli jelas, sedangkan yang palsu terlihat asal-asalan
4. Barcode BPJS palsu terlihat tidak beraturan atau berantakan.

Pilih jalur resmi, jangan calo

Nama dan nomor kartu yang tercantum di kartu palsu akan berbeda saat divalidasi dengan identitas pendukung lainnya, seperti KTP atau Kartu Keluarga (KK) sehingga kartu tidak bisa digunakan.

Pihak BPJS Kesehatan juga menghimbau masyaratak agar tidak menggunakan jasa calo dalam mengurus pendaftaran menjadi peserta BPJS Kesehatan tetapi melalui jalur resmi. Untuk mendaftar, selain melalui Kantor Cabang, Anda bisa membuka situs www.bpjs-kesehatan.go.id dan membuka menu Pendaftaran Peserta.

Selain itu, Anda juga bisa mendaftar di kantor cabang bank tertentu yang telah bermitra dengan BPJS Kesehatan, seperti Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN.

Penyebab adanya BPJS palsu

Menurut BPJS Watch, ada beberapa faktor yang memicu terjadinya pemalsuan kartu BPJS Kesehatan:

1. Karena sistem dan proses pendaftaran susah seperti yang banyak dikeluhkan masyarakat
2. Biaya kesehatan di Indonesia mahal sehingga rakyat antusias penjadi peserta BPJS Kesehatan
3. Antusiasme ini tidak diimbangi pengetahuan rakyat tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan BPJS Kesehatan itu sendiri. Sosialisasi program JKN dan BPJS ini masih minim, seperti tata cara pendaftarannya, hak sebagai peserta, dll.
4. Lokasi pendaftaran JKN umumnya di kantor-kantor BPJS Kesehatan, biasa di tingkat kabupaten/kota. Ini membuat rakyat yang tempat tinggalnya jauh dari ibukota mengalami kesulitan mendaftarkan diri. Ditambah lagi, saat ini orang yang tidak tercantum di Kartu Keluarga tidak boleh mendaftar
5. Pendaftar tidak bisa langsung membayar di kantor BPJS, melainkan harus menunggu masa aktivasi 14 hari, kembali lagi ke kantor untuk membayar dan mendapatkan kartu BPJS Kesehatan tersebut

Karena itulah banyak oknum-oknum yang mencoba memanfaatkan situasi ini dan menawarkan jasa pembuatan kartu BPJS Kesehatan yang sebenarnya palsu tersebut.

Baca juga artikel kami lainnya di Blog Rukamen

Sumber: JPNN, Liputan6, Republika, Detik, Okezone