Di seluruh dunia, banyak bekas penjara yang diubah menjadi hotel mewah untuk menawarkan pesona dan pengalaman perjalanan yang unik. Tahukah Anda bahwa ketiga hotel mewah dengan tarif jutaan rupiah per malam ini tadinya adalah gedung penjara?

Four Seasons di Sultanahmet Istanbul, Turkey

Hotel Four Seasons di Sultanahmet ini jaraknya hanya lima menit berjalan kaki menuju ke atraksi-atraksi turis populer di Istanbul, tapi tahukah Anda bahwa ternyata hotel bintang lima ini dulunya adalah sebuah penjara Turki berusia 100 tahun? Tamu-tamu yang tinggal di hotel ini bisa menikmati ruang kamar mandi yang dilapisi marmer, lounge di balkon, jendela-jendela kamar yang menunjukkan taman-taman rindang, dan lain-lainnya. Tapi, menurut Business Insider, jika melihat dengan lebih dekat, masih terlihat struktur asli gedung di pintu-pintu kayu yang menuju ke lobby dan terdapat pahatan nama-nama mandan napi di pilar marmer nya.

Sofitel Luang-Prabang, Laos

Hotel de la Paix, sebuah hotel yang tersembunyi di Laos dulunya merupakan penjara. Hotel bintang lima ini sekarang terdiri dari 23 suite mewah yang memiliki taman-taman dan gazebo, beberapa kamar bahkan memiliki kolam renang pribadi.

Hotel ini memiliki taman belakang dengan pilar pusat dan suasana kolonial yang elegan dengan tembok-tembok warna putih, jendela-jendela dengan warna abu-abu metal. Hanya dua menara kontrol di sudut-sudut ruangan yang menyisakan suasana penjara.

Baca juga: Helikopter Angkatan Laut Diubah Menjadi Penginapan

Sumber: Elle Decor

Tahun lalu, salah satu tren travel yang paling diminati adalah glamping, atau camping yang lebih mewah dengan fasilitas hotel. Kali ini, terdapat sebuah tren baru di Skotland, dimana glamping dilakukan di dalam helikopter bekas Angkatan Laut.

Berada di Mains Farm di Stirling, Skotland, helikopter yang sudah tidak digunakan bernama Royal Navy Z127 Sea King diubah menjadi sebuah penginapan yang unik. Bagian luar helikopter diubah menjadi lebih bagus dan interiornya diubah menjadi sebuah hotel dengan kasur dan fasilitas lainnya.

Area yang tadinya merupakan sebuah kokpit diberkan sebuah tempat duduk dan meja yang terbuat dari penutup tempat pengisi bensin tua. Dari kokpit juga terlihat pemandangan yang sangat indah.

Dengan interior warna putih terang dan sebuah dapur kecil dengan kounter dari baja, sebuah backsplash, rak dari kayu, dan tanaman alam menambahkan elemen natural pada interiornya.

Selain itu terdapat beberapa tempat tidur yang bisa menampung lima orang (2 orang dewasa dan 3 anak kecil) ditambah dengan kasur dobel dan tripel, serta kasur singel di bagian belakang.

Agar helikopternya tetap dingin ketika musim panas dan hangat ketika musim dingin, dindingnya dilapisi dengan panel kayu dengan cat putih, sehingga terlihat seperti berada di dalam perahu.

Bagaimana, tertarik dengan ide glamping unik ini?

Baca juga: Unik! Menara Kontrol Udara di Airport Stockholm Diubah Menjadi Apartemen Mewah

Ingin mencoba tinggal di dua negara sekaligus? Rumah yang berada di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada ini sedang dijual seharga USD 109.000 saja (IDR 1,5 Miliar) karena kesulitan dijual. Rumah dengan luas hampir 650 meter persegi ini dibangun pada tahun 1782 dan memerlukan banyak renovasi.

Rumah ini dikenal menjadi sebuah toko bernama Old Stone Store, terdiri dari lima unit apartemen. Karena berada di perbatasan antara Beebe Plain, Vermont, Amerika Serikat dan Stanstead, Quebec, Kanada; rumah ini kurang memiliki peminat.

Salah satu hal utama yang membuat rumah ini belum laku adalah karena orang enggan tinggal di rumah dengan keamanan 24 jam dari petugas keamanan perbatasan. Pemilik rumah yang sekarang, Brian DuMoulin dan istrinya, Joan, memiliki kewarganegaraan Amerika dan Kanada, dan mereka mengatakan bahwa sudah terbiasa dengan prosedur unik yang harus mereka ikuti.

Brian diwariskan rumah ini 40 tahun yang lalu, dan dulu perbatasan ini bukan merupakan suatu masalah. Dulu, hal ini adalah hal normal dan alami, tetapi sekarang membuat semua orang stress. Menurutnya, selama mereka masih menjadi penghuni rumah tersebut, petugas mereka bisa melewati perbatasan dengan mudah.

Baca juga: Melihat ke Dalam Gereja di San Fransisco Yang Direnovasi Menjadi Apartemen

Di depan pintu rumah terdapat sebuah tanda perbatasan yang terbuat dari granit dan di taman belakang terdapat sebuah gerbang yang dilengkapi dengan kawat. Rumah ini memiliki pintu masuk dari Amerika Serikat dan Kanada, yang artinya rumah ini terus diawasi oleh petugas keamanan perbatasan dari kedua negara tersebut.

Tertarik dengan rumah ini? Lebih baik Anda bergerak cepat karena agen properti yang menjual rumah ini berkata bahwa semakin banyak orang yang mulai tertarik karena rumah ini pernah difitur oleh sebuah majalah Kanada.

Baca juga: Unik! Penghuni Burj Khalifa Memiliki Tiga Waktu Berbuka Puasa!

Sumber: Country Living