Sebuah apartemen dengan luas 33 meter persegi di Sao Paulo, Brazil ini diubah oleh arsitek Juliana Matalon dari Estudio Ela Arquitetura bersama Carol Dantas dengan mempergunakan area balkon menjadi area indoor.

Ketika masuk, Anda akan melihat area meja dengan tembok dari kaca untuk membantu menciptakan kesan area masuk lebih luas. Di sepanjang salah satu temboknya adalah dapur yang menjadi satu  menjadi dinding untuk televisi.

Sebagian dari lemari abu-abu juga diletakkan di atas atap, sehingga menciptakan tempat penyimpanan yang sangat diperlukan di apartemen mungil ini, sementara sebuah pemisah dari kaca yang kecil memisahkan area meja dapur dengan area entertainment unit.

Di seberang televisi diletakkan sofa abu-abu dan di lantainya dilekatakkan karpet abu-abu yang menambahkan kesan halus dari lantai tersebut.

Area ruang tamu dan tidur di apartemen memanjang ke sebuah balkoni yang terintegrasi dengan bagian indoor, terdiri dari area tamu, area makan, dan area cuci baju.

Di sisi lainnya dari balkon terdapat sebuah sofa kayu yang juga berfungsi sebagai tempat tidur dengan sebuah rak kecil untuk memajang barang-barang personal.

Dari balkon, terlihat bahwa area ruang tamu dan kamar tidur di bagian indoor dipisahkan dengan sebuah tembok partisi kayu yang digunakan agar cahaya bisa bersirkulasi ke seluruh apartemen sehingga apartemen terasa lebih luas.

Di samping kasur terdapat sebuah lemari baju yang memiliki sisi terbuat dari cermin dan terdapat sebuah pintu menuju kamar mandi. Kamar mandi didesain minimalis dengan warna simpel putih dan abu-abu. Di bawah kaca terdapat sebuah pencahayaan tersembunyi yang menambahkan cahaya di ruang mungil tersebut.

Unik juga solusi desainer ini untuk membuat apartemen terasa lebih luas. Tertarik untuk menciptakan hal serupa?

Baca juga: Apartemen di Brazil Dengan Furnitur Mengambang

Sumber: Contemporist

Sebuah asrama dengan luas 18 meter persegi di Hermes City Plaza, Rotterdam ini didesain oleh Standard Studio dengan inspirasi dari gerakan rumah mungil. Salah satu tantangan desainer adalah mengubah ruangan dengan luas 18 meter persegi ini menjadi sebuah rumah komplit untuk siswa.

Komplit dalam hal ini maksudnya adalah dilengkapi dengan toilet, tempat mandi, tempat penyimpanan, dapur, meja makan, meja, sofa, tempat tidur ukuran queen. Caranya adalah dengan menciptakan lantai loft untuk ruang tidur sehingga privasi tetap terjaga.

Bagian dapur tidak memiliki tempat untuk lemari dan tempat mencuci, sehingga desainer mengkombinasikan keduanya menjadi satu. Tempat mencucinya dibatasi dengan sebuah panel mengambang yang berada di salah satu sisi tempat mencuci dengan kaca. Di bagian sebelahnya terdapat tempat mencuci dengan sebuah papan tulis.

Unit apartemen ini didominasi dengan bambu yang dipilih karena bahannya yang kuat, tahan lama, dan enteng, tetapi terlihat hangat. Desainer juga membuat sebuah sofa tanam dan sebuah unit meja yang diletakkan di sepanjang jendela.

Karena keinginan pemilik untuk menggunakan tempat tidur ukuran queen, desainer menggunakan ketinggian dari ruangan yang sebelumnya adalah gedung kantoran untuk menempelkan tempat tidur di atap, sehingga tergantung 3 meter di atas permukaan lantai.

Selain itu juga terdapat sebuah lemari besar yang bisa juga digunakan untuk tempat penyimpanan karena desainnya, juga digunakan untuk sebagai tangga menuju ke area tempat tidur.

Baca juga: Ide Memaksimalkan Ruangan Mungil Anda

Sumber: Contemporist

Pasti Anda tidak akan menyangka kalau apartemen di Paris yang sangat elegan ini luasnya hanya 18 meter persegi. Apartemen ini dirancang oleh Marianne Evennou, seorang desainer asal Paris yang memiliki spesialisasi dalam mengubah apartemen mungil menjadi seperti sebuah kotak perhiasan mungil.

Ketika masuk ke apartemen, ruangan pertama yang dilihat adalah koridor. Evennou menggunakan area koridor ini sebagai sebuah area yang memisahkan dunia luar dengan area personal. Karena itulah ia menganggap koridor masuk sebagai suatu area penting dalam suatu rumah. Area ini bisa juga digunakan untuk menyimpan barang agar tidak membuat kekacauan di satu rumah.

Di area ini terdapat sebuah pintu tersembunyi yang terbuka ke koridor dimana pintunya hampir tidak terlihat di sebalah kanan pintu kamar mandi, tersembunyi di belakang panel.

Sama seperti cat yang memisahkan area koridor dengan area lain, dapur mungilnya juga memiliki keramik dengan motif berbeda. Ini membedakan area masuk dengan area dapur dengan baik, walaupun ukurannya kecil, dan memberikan apartemen ini suatu kesan yang personal dan berbeda.

Jika mengecat ulang atau mengganti keramik di apartemen Anda bukanlah suatu pilihan, Anda bisa menggunakan inspirasi apartemen ini dengan cara menggunakan karpet yang bisa membuat pemisah antar satu ruangan dengan ruangan lainnya.

Salah satu inspirasi yang juga bisa diambil dari apartemen ini adalah furnitur yang digunakan. Selain lemari yang ditanam, perabotan yang terlihat signifikan di apartemen ini adalah meja makan yang kecil dan sebuah tempat tidur yang bisa dijadikan tempat duduk ketika tidak digunakan pada siang hari sehingga tidak memakan tempat.

Penggunaan furnitur yang bijaksana dan skema warna yang konsisten memastikan bahwa apartemen ini tetap terasa stylish dan luas walaupun sebenarnya ukurannya sangat mungil.

Baca juga: Yang Harus Dihindari Ketika Menata Interior Apartemen Mungil

Sumber: Apartment Therapy

Apartemen di Paris, Perancis yang dihuni oleh keluarga sebanyak empat orang ini dirancang oleh desainer interior dari Atelier Pelpell dan memiliki berbagai macam solusi rumah mungil yang kreatif. Apartemen ini tadinya merupakan sebuah garasi dan dibuah menjadi apartemen-apartemen, sehingga memiliki layout yang sedikit aneh.

Apartemen ini hanya memiliki satu jendela yang melapisi seluruh fasad di bagian ruang tamu, hasilnya semua kamar-kamar di apartemen ini diciptakan menghadap ke arah jendela dan memiliki tembok-tembok kaca yang digunakan sebagai sumber cahaya matahari.

Bagian koridornya dipenuhi dengan tempat-tempat penyimpanan dan merupakan jalan menuju pintu masuk dan kamar-kamar tidur. Area koridor utama digunakan untuk anak-anak, dimana bagian bawahnya merupakan tempat penyimpanan dan area bermain, dan terdapat anak-anak tangga yang bisa digunakan untuk mengakses area kamar tidur.

Bagian atas kamar tidur bisa digunakan untuk dua tempat tidur dan sebuah jaring-jaring yang digunakan untuk melindungi anak-anak agar tidak terjatuh ke bawah.

Baca juga: Apartemen Dua Kamar Tidur Ini Memiliki Penyimpanan Kreatif

Sumber: contemporist

Biasanya, renovasi sebuah gedung dilakukan untuk mengubah sebuah ruangan, dan di beberapa kasus biasanya perubahan total dimana pemilik menginginkan sesuatu yang baru. Salah satu contohnya adalah apartemen di lantai 18 gedung bersejarah di Sao Paolo, Brazil ini.

Gedung apartemen ini dibangun pada tahun 1950-an dan dijadikan gedung bersejarah, tapi unit apartemen di dalamnya ukurannya cenderung kecil, terutama apartemen ini. Dengan total luas ruangan 45 meter persegi, apartemen ini diubah menjadi sebuah apartemen yang terbuka dengan perubahan dan pembongkaran di beberapa tempat.

Arsitek dari Vão membongkar dinding-dinding interior sehingga membuat ruangan terlihat lebih terang dan luas dengan konsep terbuka sehingga terlihat pemandangan kota Sao Paolo dengan jelas. Tapi dengan menggunakan konsep terbuka tersebut, artinya tidak ada pembagian ruang yang jelas.

Karena itu arsitek memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini dengan menciptakan sebuah strategi organisasi barang yang benar-benar berbeda. Dapu, ruang tamu, dan ruang tidur sekarang dibagi berdasarkan perabotan. Beberapa furnitur diletakkan mengambang dari lantai. Ini adalah detail penting yang membuat apartemen terasa lebih terbuka dan lapang.

Fitur paling menarik dari seluruh apartemen adalah lantainya. Lantai yang berwarna hijau terang ini adalah satu dari dua elemen penting yang menyatukan seluruh ruangan. Hal kedua adalah atap konkrit yang tidak dilapisi apapun juga.

Selain itu, fitur apartemen ini dari segi furnitur yang berbeda dan menarik perhatian adalah sebuah unit furnitur dari kayu yang memisahkan area ruang tamu dari ruang tidur. Elemen multifungsional ini menyediakan penyimpanan untuk buku-buku dan elektronik di saru sisi dan lemari baju di sisi lainnya. Modul ini juga digunakan untuk menciptakan privasi di kamar tidur.

Kamar mandi nya bersebelahan dengan area tidur, dan walaupun kecil, ruangannya terasa sejuk karena tidak banyak tembok-tembok dan dengan adanya panel kaca yang menyaring cahaya dan menjaga ambiance di dalam ruangan.

Baca juga: Tren Baru: Apartemen Mengambang Yang Terbuat Dari Kontainer

Sumber: Homedit

Anne Staver, pemilik apartemen studio dengan luas 21 meter persegi (ditambah area tempat tidur di atas seluas 9 meter persegi) ini baru saja selesai merenovasi unit sesuai dengan mimpinya. Apartemen di Lyon, Perancis ini sebenarnya tidak  terlalu memerlukan renovasi karena kondisinya masih baik, tapi sebelumnya apartemen ini tidak memiliki dapur yang pantas, hanya tempat mencuci piring dan dua besi panas untuk memasak.

Anne akhirnya menyewa jasa seorang arsitek interior, Claire Salais, untuk merancang dapurnya dan akhirnya menciptakan gaya yang cocok untuk apartemen ini. Selain itu, Anne berhasil merenovasi apartemen ini dengan budget yang tidak besar, dengan cara menggunakan material-material yang murah seperti OSB untuk menciptakan tekstur yang menyenangkan.

Selain itu, apartemen ini memiliki atap yang tinggi dan dapur yang fungsional, dimana ia bisa memasak makanan-makanan segar. Lemarinya terbuat dari lemari IKEA tetapi dengan pintu lemari kustom. Tempat tidur ada di lantai mezzanine yang bisa dicapai dengan tangga. Selain tempat tidur, terdapat sebuah sudut baca yang berada di bagian atas kamar mandi.

Baca juga: Apartemen 27 Meter Persegi di Paris Dengan Dua Tingkat

Sumber: Apartment Therapy

Apa Anda tinggal di apartemen studio dan bingung bagaimana harus menciptakan privasi di area tidur tanpa harus memisahkan ruang? Atau mungkin Anda bingung dimana harus menyimpan semua barang-barang sehingga apartemen tetap terlihat rapi. Jika ya, maka apartemen di Paris dengan ukuran 27 meter persegi ini bisa menjadi inspirasi.

Apartemen ini memiliki atap yang tinggi dan memiliki keadaan yang efisien dan padat. Apartemen ini dibagi menjadi dua tingkat: bagian bawah yang terdiri dari kamar mandi dan tempat penyimpanan untuk topi-topi, jaket, dan sepatu.

Di bagian atas adalah area riang tamu yang ditandai oleh dua lemari tanam. Di platform tersebut terdapat tempat tidur dengan laci di bawahnya dan atap di atasnya bisa diturunkan sedikit. Pada malam hari, ada layar yang bisa diturunkan untuk menutup bagian tempat tidur menjadi area terpisah.

Di bagian satu lagi terdapat dapur, tempat penyimpanan baju yang diletakkan di sebelah tempat tidur., dan sebuah televisi. Karena desain apartemen yang efisien, furnitur yang diperlukan di ruang tamu adalah sofa dan sebuah meja kopi. Furnitur yang minimal dan atap yang tinggi memberikan apartemen kesan lega.

Lokasi kamar mandi nya yang mungkin menjadi sedikit masalah karena penghuni harus memanjat anak tangga yang curam jika ingin menggunakan kamar mandi. Tapi selain itu, apartemen ini memiliki semua yang Anda butuhkan dari hunian yang nyaman dan stylish.

Baca juga: OPod Tube Housing, Unit Rumah Mikro Sebesar Pipa Air

Karena harga tanah di seluruh dunia semakin meningkat, arsitek sekarang ini diwajibkan untuk memiliki kemampuan memberi solusi pintar untuk rumah mungil. Salah satunya adalah apartemen studio di Beirut yang dibangun oleh arsitek asal Lebanon, Eliemetni, yang mampu menyelipkan semua yang diperlukan tamu di apartemen mikro ini.

Apartemen dengan luas hanya 15 meter persegi yang bernama Shoe Box (kotak sepatu) ini dirancang untuk pengunjung yang akan menginap dalam waktu sebentar. Beirut sekarang ini menjadi salah satu tempat yang sulit untuk mendapatkan akomodasi kualitas baik.

Seluruh apartemen telah menggunakan furnitur yang dibuat khusus untuk menghemat tempat, dibuat dari kayu berwarna putih. Meja dan tempat duduk bisa disimpan dan diperpanjang ketika diperlukan agar ruangan dengan lebar dua meter ini tidak terlihat berantakan.

Tempat-tempat penyimpanan juga diintegrasi di hampir semua permukaan. Keinginan klien pemilik rumah sangat simpel: menciptakan ruangan yang berubah-ubah dan bisa menyediakan ruangan tidur untu k dua orang hingga lima kamar.

Secara keseluruhan, apartemen ini menggunakan konsep terbuka dengan sebuah kamar mandi mungil yang di partisi di belakang pintu kaca di salahs atu sisinya. Furnitur diletakkan di sekitar bagian luar apartemen untuk memudahkan tamu berpindah-pindah.

Di sisi satu lagi terdapat sebuah tempat tidur ukuran queen yang sudah dilengkapi tempat untuk charge handphone dan sebuah bingkai agar tamu bisa meletakkan gelas air, buku, dll. Di atasnya juga terdapat dua lampu baca.

Di bawah tempat tidur juga terdapat area penyimpanan dalam bentuk laci, sebuah lemari, dan sepasang rak. Meja di samping tempat tidur bisa digunakan juga sebagai meja kerja dan di bawahnya terdapat rak terbuka untuk menyimpan kabel-kabel.

Di bawah sofa juga memiliki tempat penyimpanan tambahan dengan sebuah selot untuk furnitur-furnitur lebih kecil yang bisa digeser berupa tempat istirahat kaki dan meja kopi. Dua kursi bisa disimpan di bawah meja dan bisa diperpanjang ketika diperlukan. kompartmen di bawah jendela bisa digunakan untuk meletakkan peralatan makan.

Area dapur terdiri dari kulkas mini, tempat pencucian di sudut ruangan, laci-laci, dan mesin cuci dan sebuah ruangan untuk menyiapkan makanan dan sebuah plat panas untuk memasak. Lemari-lemari, laci, dan rak ditanam di tembok untuk menyimpan peralatan masak dan makan.

Sementara itu, dipisahkan sebuah pintu kaca adalah sebuah ruang basah yang terdiri dari area mandi, toilet, dan wastafel dan terdapat sebuah jendela besar sebagai sumber cahaya.

Apartemen ini juga memiliki pintu yang menuju teras atap dengan pemandangan kota dan gedung-gedung Beirut, bisa dilihat melalui meja besar di sudut bawah tempat tidur.

Sumber: Dezeen

Studio arsitek asal Italia, Ilabb, diminta untuk merancang interior apartemen mungil di Liguria, Italia, mereka mendapatkan solusi dengan cara menciptakan suatu unit tembok besar yang dibuat dengan pas dengan ukuran ruangan, sehingga menciptakan dua kamar tidur.

Apartemen ini hanya memiliki luas 35 meter persegi, karena itu penyimpanan dimaksimalkan di unit tembok yang dipasang di sepanjang suatu tembok. Unit tembok ini juga terdapat area tidur. Unit tembok ini memiliki bagian atas dan bawah, di bagian bawah terdapat dua pintu yang menuju area tempat tidur pertama (kamar tidur utama).

Di ujung unit tembok tersebut terdapat sebuah anak tangga yang berada di rak display yang menuju ke area tempat tidur tingkat atas atau ruang tamu dengan jendela yang bisa dibuka untuk melihat ke arah ruang tamu.

Di dalam apartemen juga terdapat area dapur mungil dan area makan yang berada di area sebrang sofa duduk.

Baca juga: Cara Memisahkan Ruangan Tanpa Menggunakan Tembok

Sumber: Contemporist

Ab Rogers Design, sebuah studio desain asal London berhasil merancang sebuah apartemen dengan luas 19 meter persegi, lengkap dengan sebuah dapur, kamar tidur, dan kamar mandi dengan cara menciptakan sebuah unit terbuat dari kayu tripleks yang menghemat banyak ruang.

Ab Rogers dan tim nya menggunakan dua unit multifungsi dimana satu unit untuk anak tangga dengan laci-laci yang terintegrasi dengan unit lainnya. Anak-anak tangga ini menuju sebuah tempat tidur ukuran queen dan di bawahnya terdapat sebuah beberapa lemari-lemari tinggi.

Sebuah kamar mandi dengan keramik putih berada di unit selanjutnya, dengan area masak dan tempat penyimpanan tambahan di luarnya. Kedua unitnya diciptakan oleh kayu tripleks dan kayu jati dan dipasangkan dengan lantai dari kayu untuk menciptakan suasana “hangat, nyaman, dan taktil.

Setengah dari lantai nya dibiarkan kosong dari elemen-elemen tertanam agar penghuniya bisa mempersonalisasi apartemen dengan perabotan atau peralatan rumah lainnya. Atapnya dipasang dengan tinggi tiga meter agar ruangannya tidak terasa sempit.

Baca juga: Rumah Mungil Rancangan Studiomama Dengan Luas 13 Meter Persegi

Sumber: Dezeen