Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, memberitahukan tentang wacana pajak kemacetan, atau congestion tax, di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman – M.H. Thamrin. Menurutnya, pajak ini sudah ada di luar negeri karena tujuannya adalah agar semakin banyak masyarakat yang beralih ke angkutan umum.

Lanjutnya, pajak kemacetan ini akan diterapkan lewat electronic road pricing atau ERP. (Baca Juga : ERP di Jakarta) Karena itu, semua kendaraan yang melewati Jalan Jenderal Sudirman-M.H. Thamrin akan dikenakan biaya. Biaya tersebut ditentukan berdasarkan kepadatan jalan; semakin padat kendaraan, semakin tinggi biaya yang dikenakan.

Pajak Kemacetan

Pajak ini bukan hanya untuk mobil saja, tetapi juga untuk sepeda motor. Ini agar masyarakat lebih memilih menggunakan moda transportasi publik sehingga bisa mengurangi kemacetan. Sandiaga Uno ingin sistem ERP berlaku secepatnya. Saat ini, sudah ada enam perusahaan yang mengikuti lelang untuk menjadi pengelolanya.

Wacana ini dinilai positif oleh pengembang PT Duta Paramindo Sejahtera. Marketing Director Jeffry Yamin, mengatakan bahwa pengenaan pajak kemacetan di jalan-jalan utama itu bisa membatasi jumlah pengguna jalan utama.

Selain bisa digunakan untuk subsidi bagi pengguna sistem transportasi massal, pajak tersebut bisa mendorong masyarakat untuk mencari hunian yang berdekatan dengan tempat kerja. Karena itu, menurutnya pajak kemacetan ini akan mendorong sektor apartemen di dalam kota yang dekat dengan tempat kerja.

Pajak yang bersifat wajib itu membuat masyarakat untuk memilih membatasi gerak, sehingga mencari hunian vertikal yang dibangun dengan konsep kehidupan terintegrasi. Pengembang apartemen Green Pramuka tersebut juga mengatakan bahwa sifat para generasi milennial cenderung ingin praktis, sehingga mencari hunian terpadu yang dekat dengan pusat-pusat bisnis dan gaya hidup, serta kampus.

Tambahnya lagi, ide pengenaan pajak tersebut seharusnya dikenakan di seluruh jalur utama Jakarta yang sudah ada layanan angkutan massal. Bagaimana menurut Anda, apakah setuju bahwa dengan wacana pajak kemacetan ini akan mengurangi kemacetan?

Baca juga: Ditjen Pajak Mengintegrasi Kartu NPWP, Passpor, BPJS Menjadi Satu

Jakarta Timur saat ini semakin berkembang pembangunannya, dimulai dari gedung komersial, apartemen, residensial, dll. Salah satunya yang baru adalah proyek superblok Southeast Capital yang berada di Cipayung, Jakarta Timur.

Proyek PT Sayana Integra Properti yang bekerja sama dengan Trivo Group ini berada di lahan seluas 12,5 hektar dan akan dibangun 14 tower apartemen, mal, gedung kantor, hotel, dan area komersial. Southeast Capital yang berada di jalur LRT ini diharapkan akan menjadi ikon baru Jakarta Timur.

Dikembangkan dalam empat tahap dan diperkirakan akan rampung dalam 10 tahun, tahap pertama Garden Residences akan terdiri dari empat tower: Cattelya, Bougenville, Allamanda, Dahlia. Tower pertama Cattelya dengan tinggi 28 lantai dan total 650 unit sudah dipasarkan dari dua bulan yang lalu. Tipe unit yang ditawarkan adalah studio (29,9 meter persegi), studio plus (35,7 meter persegi), 1 kamar tidur (49,4 meter persegi) dan 2 kamar tidur (65,8 meter persegi).

Selain tipe tersebut, terdapat juga unit premium dengan konsep loft, yaitu Garden Loft dengan ukuran 87,4 meter persegi hingga 181,7 meter persegi sebanyak 22 unit, dan unit sky loft dengan ukuran 83,4 meter persegi hingga 188,4 meter persegi dengan total 24 unit. Unit-unit premium tersebut akan berada di lantai bagian bawah. Selain unit apartemen, terdapat juga 18 unit ruko.

Tahap grand launching rencananya dilaksanakan selesai lebaran (bulan Juli-Agustus 2017) dengan target saat launching sudah terjual 75 persen agar sekaligus dibuka pemasaran tower kedua. Dari total lahan 12 hektar, total bangunan hanya 5 hektar dan selebihnya 7 hektar untuk ruangan terbuka.

Fasilitas yang ditawarkan superblok ini antara lain adalah jogging track, jalur sepeda 2,5 kilo meter, ruang multifungsi, sky bridge, infinity pool & children’s pool, gym dan mall dengan luas 30.000 meter persegi. Selain itu, akses transportasi di daerah ini juga baik, dengan kawasan dekat gerbang tol Bambu Apus, Setu dan Taman Mini. Selain itu, lokasinya juga dekat dengan stasiun LRT Ciracas yang merupakan bagian dari pembangunan LRT Tahap 1 (Cawang-Cibubur).

Baca juga: LRT Dipastikan Beroperasi Tahun 2019

Sumber: Housing Estate

Setelah sukses dengan penjualan Anandamaya Residence, PT Astra International Tbk (Astra Land) juga akan membangun kawasan perumahan dan apartemen di Jakarta Timur dan satu lagi kawasan apartemen dengan lokasi di Jakarta yang belum disebutkan.

Pada proyek di Cakung, Jakarta Timur, Astra Land akan bekerja sama dengan PT. Modernland Realty Tbk. dengan nama Astra Modern Land. Kerja sama tersebut bersifat 50:50 dimana kedua perusahaan memiliki jumlah share yang sama. Perlu diketahui bahwa Astra Land sendiri adalah perusahaan kerja sama antara PT Astra international Tbk dan Hong Kong Land Group.

Nantinya, kawasan perumahan dan apartemen di atas lahan seluas 100 hektar tersebut diperuntukan untuk pasar menengah ke bawah. Di kawasan tersebut akan ada pusat perbelanjaan seperti AEON Mall dan IKEA. Rencananya, 70 hektar akan diperuntukkan area komersial dan sisanya untuk pengembangan properti lainnya.

Untuk luas tanah yang dibangun dan berapa unit yang akan dijual, pihak Astra Modernland masih belum bisa menyebutkan karena masih pada tahap studi awal tentang berapa cluster dan berapa landed house nya. Pada tahap I ini nilai investasinya sebesar Rp 4 triliun. Diperkirakan untuk pembangunan keseluruhannya akan dibutuhkan sekitar Rp 20 triliun dengan total 15 tahun untuk penyelesaiannya.

Dari nilai investasi Rp 4 triliun akan digunakan untuk investasi tanah dan working capital. Pembangunan akan dilakukan setelah launching pada akhir tahun ini, sehingga diperkirakan dimulai tahun 2018. Saat ini sudah dibangun jalan lingkungan dan marketing office.

Pihak Astra Modern Land mengatakan bahwa infrastruktur jalan tol Priok mengarah Cakung dan keberadaan LRT Jadetabek akan memudahkan akses ke lokasi tersebut sehingga mereka optimis proyek tersebut akan sukses.

Sumber: Detik Finance