Setelah kejadian kebakaran apartemen Neo Soho bulan November 2016 lalu, kemarin ini terjadi lagi insiden dalam pembangunan proyek apartemen. Pada tanggal 4 Januari dini hari, tangga darurat di apartemen Grand Kamala Lagoon, Bekasi runtuh. Tangga beton tersebut runtuh dari lantai 32 di tower dua dan melukai pekerja proyek.

Proyek superblok yang dibangun PT PP Properti ini memiliki luas 29 hektar dan diduga karena anak tangga (precast) yang dipasang patah sehingga tangga runtuh. Karyawan pengembang yang salah memasang precast mengakui insiden tersebut.

Baca juga: Neo Soho Terbakar, Akankah Harga Jual Turun?

Peristiwa terjadi puku 1.20 pagi ketika Pajar Sidik sedang memasang tangga darurat berbahan beton di lantai 32-33 dibantu dengan alat crane oleh rekannya. Saat hendak melepas alat pengangkat material, tiba-tiba precast atau pijakan yang menjadi tumpuan patah dan patahan beton baja menimpa tangga lainnya di bawah sehingga membuat Pajar bersama tangga pijakan jatuh terjun hingga ke lantai basement. 

Hal tersebut menyebabkan Pajar tertimbun runtuhan puing tangga setinggi lima meter dari lantai 4 hingga basement. Petugas masih terus mencoba mengevakuasi hingga siang hari. Selain Pajar, terdapat korban lain bernama Omen yang mengalami luka gores di bagian wajah.

Diduga, tangga darurat ini rubuh karena tumpuannya tidak baik. Menurut Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Davy Sukamta, tangga darurat berada di shaft (lubang poros) kebakaran dan biasanya dibuat secara pra-cetak (precast) lalu diangkat dengan crane untuk diletakkan di dalam lubang shaft.

Tangga ini terbuat dari beton sehingga tidak rentan terhadap hujan. Jika hujan deras membuat tangga jatuh, maka kemungkinan tumpuannya tidak pas.

Sumber: Kompas Properti dan Housing Estate