Pernahkah Anda mendengar kampanye Suara Tanpa Rokok? Kampanye yang sering dipopulerkan berupa #SuaraTanpaRokok adalah sebuah gerakan bagi smoker pasif dan mantan smoker aktif. Tujuan kampanye ini adalah untuk menginspirasi orang-orang agar berani bersuara dalam mengontrol penggunaan tembakau sebagai rokok.
Apa saja yang perlu Anda tahu soal kampanye yang sudah trending di beragam media sosial ini?
Bagaimana Fenomena Smoking di Indonesia?
Rokok ternyata telah menjadi masalah yang mengakibatkan beban kesehatan dan ekonomi secara signifikan di Indonesia. Berdasarkan Tobacco Atlas, rokok membunuh 217.400 penduduk Indonesia setiap tahunnya, dan juga menjadi penyebab satu dari lima (19,8%) kematian pada lelaki dewasa dan 8,1% kematian perempuan dewasa.
Merokok pada dasarnya mempengaruhi hal-hal berikut:
Jantung
Merokok merusak jantung dan sirkulasi darah Anda, meningkatkan risiko kondisi seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, penyakit pembuluh darah perifer (pembuluh darah yang rusak) dan penyakit serebrovaskular (arteri yang rusak yang memasok darah ke otak Anda).
Perut
Smoker memiliki peluang lebih besar terkena kanker lambung atau bisul. Merokok dapat melemahkan otot yang mengontrol ujung bawah kerongkongan (esophagus) Anda dan memungkinkan asam dari lambung bergerak ke arah yang salah dengan menyangga kerongkongan Anda, suatu proses yang dikenal sebagai refluks.
Kulit
Merokok mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke kulit Anda. Ini berarti kulit Anda menua lebih cepat dan terlihat abu-abu dan kusam. Racun dalam tubuh Anda juga menyebabkan selulit.
Tulang
Merokok dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Wanita sangat perlu berhati-hati karena mereka lebih cenderung menderita tulang rapuh (osteoporosis) daripada yang bukan smoker.
Otak
Seorang smoker lebih memungkinkan untuk terserang stroke daripada non-smoker. Faktanya, merokok meningkatkan risiko terkena stroke setidaknya 50%, yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Smoker berpotensi menggandakan risiko meninggal akibat stroke.
Baca juga: Apa itu KPA dan Bagaimana Cara Mengajukannya
Suara Tanpa Rokok
Kampanye Suara Tanpa Rokok
Kampanye ini sudah diluncurkan sejak bulan Mei 2015, dimulai dari sosial media dengan tagar #SuaraTanpaRokok yang mengumpulkan kisah dari orang-orang yang menjadi korban akibat mengkonsumsi tembakau.
Kampanye ini dapat dilihat dan dipelajari lebih lanjut di www.suaratanparokok.co.id, yang tentunya banyak memberikan informasi mengenai cerita-cerita dampak rokok.
Anda juga dapat menemukan daftar klinik yang dapat membantu pengunjung yang berkeinginan terapi dengan mudah di situs Suara Tanpa Rokok.
Sebagai bagian dari kampanye, sekelompok peserta mahasiswa penggiat antirokok UNJ berpartisipasi dengan memberikan foto jurnalistik. Setiap peserta bekerjasama dengan satu korban yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Korban Rokok Indonesia (AMKRI). Hasil foto tersebut dipamerkan dalam acara pameran foto “Kolase Bicara: Kisah Para Korban Rokok” di UNJ hingga 20 November 2015.
Memperlihatkan gambaran sesungguhnya dari bahaya rokok dapat membantu mencegah kaum remaja untuk mencoba-coba dan mengajak para smoker untuk berhenti.
Kartono Mohamad, selaku Perwakilan dari Jaringan Pengendalian Tembakau Indonesia menambahkan, Indonesia memiliki tingkat prevalensi perokok tertinggi di dunia dan merupakan pasar rokok yang paling lemah aturan hukumnya di dunia. Meski ada penetapan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) sesuai pasal 115 UU Republik Indonesia tahun 2009, masih banyak pelanggaran yang dilakukan dalam pelaksanaannya di berbagai area kota dan daerah.
Sumber: Wartakota Tribunnews, Suara Tanpa Rokok, Marketeers Indonesia, NHS Smokefree
Baca juga: Daftar Stasiun LRT Jakarta yang Perlu Anda Catat