Investasi properti adalah investasi yang menanamkan tabungan ke dalam properti dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan, baik berupa capital gain maupun cashflow di kemudian hari. Inilah beberapa prinsipnya yang bisa Anda terapkan di mana saja Anda berada!
- Informasi yang tepat
Ada pepatah mengatakan “jika Anda menguasai informasi, 60 persen kemenangan sudah di tangan Anda.” Dalam investasi ini, hal tersebut juga berlaku. Anda harus terus terhubung dengan informasi terbaru di dunia properti agar mengetahui keadaannya secara keseluruhan. Hal ini penting untuk diketahui agar Anda dapat menyusun langkah-langkah dalam memilih properti yang ingin dijadikan media investasi properti. Informasi properti penting seperti:
- Suku bunga terbaru
- Informasi pengembangan terbaru
- Informasi kredit indent
- Kebijakan LTV (loan to value)
- Lokasi-lokasi yang sedang menjadi incaran banyak orang untuk dibeli sebagai investasi
- Rencana pengembangan kota, infrastruktur, atau fasilitas besar yang dibangun pemerintah (bandara dan jalan tol misalnya). Pengembangan ini akan menjamin kenaikan harga dan opportunity yang signifikan terhadap properti di sekitarnya.
- Informasi mendasar tentang properti itu sendiri, seperti jangka waktu pembangunan suatu properti komersial, biaya pembangunan, status kepemilikan, koefisien dasar bangunan, koefisien luas bangunan, dan lain-lain.
- Waktu yang tepat
Waktu yang tepat dalam investasi properti dibagi menjadi tiga yaitu:
- Waktu yang tepat untuk membeli properti
Waktu yang tepat untuk membeli properti adalah pada saat buyers market yang ditandai dengan kondisi uang ketat (tighter money). Ini adalah salah satu contoh pada saat suku bunga tinggi dan uang yang beredar sedikit, sehingga orang akan menjual properti pada harga yang relatif lebih di bawah pasar—bukan karena harga properti jatuh melainkan lebih kepada kebutuhan akan uang cash. Dalam buyers market, bargaining position pembeli cukup kuat terhadap penjual.
- Waktu yang tepat untuk menahan properti
Waktu yang tepat untuk menahan properti adalah pada saat soft market yang ditandai oleh tingkat inflasi yang mulai menurun, suku bunga yang mulai terjangkau, dan bank-bank yang mulai bergerak aktif menawarkan kredit kepemilikan rumah, tanah dan apartemen. Perlahan harga mulai naik karena demand yang meningkat pada situasi properti yang terbatas. Di tahap ini Anda jangan tergiur dulu untuk menjual properti karena kenaikan harga belum optimum. Ingat “buy low, sell at highest price.”
- Waktu yang tepat untuk menjual properti
Waktu yang tepat untuk menjual properti adalah pada saat sellers market. Inilah timing saat harga properti Anda menyentuh titik optimum. Ciri dari kondisi sellers market:
- Harga properti meningkat cukup tinggi dalam waktu yang relatif singkat.
- Uang yang beredar banyak sehingga bank harus menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit. Kondisi ini otomatis membuat kredit ditawarkan dengan murah.
- Banyak properti yang dijual di pasar secara gencar dengan penawaran harga yang tinggi.
Prinsip Investasi Properti
Baca juga: Ahli Memprediksi Jakarta Kota Terpadat Tahun 2030, Mengalahkan Tokyo
- Lokasi yang tepat
Lokasi yang tepat dalam memilih investasi properti ditentukan oleh beberapa alasan, yaitu:
- Lokasi wilayah yang demographic inflow lebih besar daripada demographic outflow.
Ini artinya orang atau keluarga yang menginginkan tinggal di wilayah tersebut lebih tinggi jumlahnya daripada orang atau keluarga yang ingin pindah meninggalkan lokasi tersebut. Lokasi yang banyak dicari orang mencirikan bahwa lokasi tersebut berkembang pesat, sehingga persentase kenaikan harga propertinya dari tahun ke tahun akan jauh lebih tinggi daripada kenaikan harga properti yang wilayahnya banyak ditinggalkan orang.
- Untuk properti segmen menengah-bawah, lokasi yang sesuai adalah yang dekat dengan fasilitas transportasi umum.
Fasilitas-fasilitas umum ini adalah seperti jalur bus, angkutan kota, dan pasar tradisional. Sedangkan untuk properti menengah-atas, lokasi yang sesuai adalah yang berada pada lokasi yang menawarkan ketenangan serta berada di sekitar pusat kota. Lokasi yang sesuai dengan segmen properti membantu untuk mencari penyewa dan pembeli. Selain itu kenaikan harga pun optimal.
- Dekat dengan pusat bisnis.
Properti dimanapun pasti lebih cepat meningkat nilai sewa dan nilai jualnya apabila dekat dengan pusat bisnis. Karena selain tempat tinggal, Anda juga bisa menghasilkan income dari bisnis dan sewa yang baik dikarenakan permintaan yang tinggi. Properti di wilayah ini biasanya cukup kredit dikarenakan arus mobilitas yang tinggi. Ini disebabkan tingginya gairah bisnis di wilayah tersebut, dan ini adalah tanda positif karena nilai properti cepat terangkat naik di wilayah yang banyak orang punya kepentingan di sana.
- Developer yang tepat
Properti di lokasi bagus memiliki kemungkinan tidak optimal apabila dikembangkan oleh developer yang kurang berpengalaman atau tidak bertanggung jawab. Anda harus perhatikan beberapa indikator developer yang handal untuk investasi properti:
- Berbadan hukum dan berkantor fisik yang jelas.
Hal ini mengindikasikan bahwa developer serius dalam membangun kepercayaan dengan customer.
- Punya past performance yang baik.
Anda dapat melihat bahwa proyek-proyek mereka sebelumnya sold out dan tidak ada masalah dengan buyer sebelumnya. Kewajiban membuat fasilitas umum di perumahannya juga dilaksanakan dengan tuntas. Pekerjaan fasum dan unit perdana yang dikerjakan dengan rapih. Hal ini memberikan gambaran kepada Anda sebaik apa tim kontraktor yang digunakan oleh developer tersebut. Kerapian dan keamanan bangunan akan sangat mempengaruhi kenyamanan dan kepuasan Anda, dan selain itu, tentu lebih mudah menarik penyewa apabila ingin disewakan.
- Beberapa unit sudah ada yang laku pada saat penjualan perdana.
Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap developer tersebut.
- Desain bangunan dan konsep perumahannya dibuat sesuai aturan yang berlaku, sehingga aman kedepannya.
Desain bangunan yang bagus dan konsep yang baru juga membuat perumahan developer tersebut menjadi icon dari suatu wilayah sehingga banyak orang yang ingin tinggal dan memilikinya. Harga pun otomatis lebih cepat mengalami kenaikan.
- Pembiayaan yang tepat
Pada dasarnya, pembiayan apapun yang Anda gunakan dalam berinvestasi di properti akan tetap menguntungkan untuk Anda karena sifat investasi properti sendiri yang selalu naik harganya. Pembiayaan dalam pembelian properti dibagi menjadi tiga, yaitu pembelian cash keras, cash bertahap pada developer, dan kredit melalui bank. Mari kita lihat pembiayaan dengan cara apa yang paling tepat pada situasi tertentu.
- Cash keras
Cash keras atau pelunasan full satu kali pembayaran dianjurkan pada situasi di mana Anda memiliki dana lebih, sehingga ketika Anda membeli secara cash keras, keuangan Anda untuk cadangan tak terduga tidak terganggu. Selain itu, situasi yang harus diperhatikan untuk pembayaran cash keras adalah ketika suku bunga KPR bank umum melebihi 3 dari suku bunga bank Indonesia. Contohnya: apabila suku bunga Bank Indonesia 9 persen, maka suku bunga KPR yang wajar untuk adalah 12 persen. Jika bunga KPR adalah di atas itu (14-15 persen), Anda bisa mempertimbangkan cash keras ini. Apabila dana tunai Anda tidak mencukupi Anda boleh memakai KPR tapi tidak yang jangka panjang (misalnya cukup yang 5 tahunan).
- Cash bertahap ke developer
Cash bertahap kepada developer biasanya diberikan dalam beberapa opsi, yaitu cash bertahap 12x , 24x, 36x, 48x, dan bahkan ada developer yang memberikan pilihan 60x cash bertahap. Cash bertahap ini biasanya tanpa DP dan tanpa bunga. Jenis pembayaran seperti ini cocok untuk Anda yang tidak punya cukup dana ready untuk DP yang berkisar 20-30 persen, namun memiliki cashflow bulanan yang mencukupi untuk ketentuan cash bertahap.
- Kredit melalui KPR/KPT/KPA yang disediakan bank
Saat yang tepat untuk berinvestasi properti dengan pembiayaan bank adalah ketika suku bunga KPR maksimal berada di angka 3 dari suku bunga Bank Indonesia atau singkatnya SBI 3. Contohnya: apabila SBI 6 persen, maka suku bunga KPR yang baik untuk KPR jangka panjang (15-20 tahun) adalah 9 persen. Selain itu pastikan Anda punya dana tunai sebesar 20-30 persen dari harga properti yang ingin Anda beli. Dana lain yang perlu Anda bayarkan adalah provisi dan administrasi bank saja.
Informasi Tambahan :
Sebagai investor, Anda perlu tahu tentang istilah EARLY BIRD PRICE dalam properti. Early bird ini adalah harga saat launching pertama kali, yaitu harga paling ekonomis karena sama dengan HPP (harga pokok penjualan) dari developer. Dasar hitungannya hanya memasukkan komponen biaya pembangunan, gaji pegawai, dan biaya lainnya tanpa memasukkan profit.
Early bird price biasanya ditawarkan oleh developer pada 10 persen dari jumlah unit total yang mereka pasarkan, kemudian harga bertahap naik 5 persen dari harga early bird setiap kelipatan 10 persen jumlah unit. Early bird period adalah waktu emas untuk berinvestasi—karena ketika Anda membeli di paling awal, maka Anda sudah mendapat keuntungan yang cukup tinggi pada saat semua unit sold. Untuk mengetahui informasi masa early bird ini, Anda bisa bertanya kepada developer.
Sumber: Okezone
Baca juga: 5 Apartemen dekat GBK yang Cocok untuk Ekspat dan Lokal
Jika Anda sudah lama mengiklankan apartemen Anda namun belum terjual sampai sekarang, mungkin sudah saatnya Anda menggunakan jasa Saleshack. Saleshack adalah sebuah jasa pemasaran properti seperti apartemen, rumah, tanah, ruko dan lainnya yang murah, mudah dan cepat pengerjaannya. Cukup dengan IDR 399,000.00 nett, apartemen Anda dapat dibantu ditayangkan di 15 online channels di seluruh Indonesia tanpa biaya komisi agen seperti pada umumnya. Pemasaran properti pun dilakukan dengan cara pintar, mudah dan cepat.