Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) telah mengeluarkan prediksi kawasan-kawasan panas (hot) paling diburu untuk investasi tahun depan. Menurutnya, wilayah Indonesia Timur akan menyaingi wilayah Indonesia Barat. Daerah yang dimaksud adalah Balikpapan, Samarinda, Makassar, Ambon, Manado, Kupang, dan Mataram.
Sementara itu, di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), fokusnya akan berpindah ke koridor Timur; salah satu lokasi yang dimaksud adalah Bekasi. Hal ini karena harga tanah masih lebih kompetitif, yaitu sekitar Rp 3 juta hinggal Rp 9 juta per meter persegi.
Selain itu, Bekasi memiliki banyak akses menuju dan dari sana: Tol Cakung-Cilincing dari Tanjung Priok, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Tol Cimanggis-Cibitung, dan rel kereta.
Selain Bekasi, kawasan Sentul juga akan menjadi titik panas pembangungn dan wilayah ekspansi pegembangan pada 2016. Kawasan Serpong, BSD City, dan Alam Sutera tidak lagi akan menjadi sasaran utama karena harganya sudah cenderung mahal (kisaran Rp 17 juta hingga Rp 24 juta per meter persegi).
Selain dari segi lokasi, dari segi segmen, kelas menengah masih menjadi primadona pengembang dan investor properti. Segmen itu adalah mereka dengan kemampuan daya beli rumah atau apartemen seharga Rp 300 juta hingga Rp 1 miliar; baik itu landed house (rumah tapak), atau apartemen.
Menurut Ali, tahun 2016 akan banyak rumah tapak dengan harga Rp 500 juta sampai Rp 1 Miliar, atau apartemen dengan harga Rp 300 juta sampai Rp 500 juta.
Cari daftar jual dan sewa apartemen di Rukamen
Sumber: Kompas Properti