Rukamen Blog Apartemen Things in Indonesia
Related Articles
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meberikan kemudahan bagi para pengembang yang memiliki komitmen tinggi untuk menyelesaikan kewajibannya menyediakan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) di proyeknya. Ahok memberikan kesempatan kepada pengembang untuk mencicil atau mengkonversi dengan lahan maupun uang.
“Intinya, fasos dan fasum ini akan kami tagih terus karena data BPK masih ada pengembang yang menunggak dari tahun 1970. Tapi kita juga mengerti ada peraturan yang nggak sinkron yang dikeluarkan tahun 1997 dan 2008, ini yang lagi dibahas untuk diputuskan tapi kewajiban tetap ditagih dan akan kami serahkan ke jaksa dan piutang negara untuk menagih,” ujarnya di Balaikota, Selasa (24/5).
Ia juga mengatakan bahwa akan ada formulasi yang dirumuskan bagi pengembang yang berkomitmen menyelesaikan kewajiban fasos dan fasumnya. Salah satunya adalah mencicil dan dikonversikan ke barang maupun nilai uang tersebut. Pola mencicil ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi pengembang, terutama pada situasi ekonomi lemah.
Pada kesempatan sebelumnya, Ahok juga pernah mengatakan akan menunda penagihan kewajiban tersebut karena industri properti sedang melemah. Tapi hal tersebut untuk memberikan kesempatan bagi pengembang untuk mengatur cash flow perusahaan, bukan untuk menghilangkan kewajibannya.
“Jadi kewajiban tetap kami tagih, tapi namanya ekonomi lagi sulit biar dia bisa atur cash flow-nya, ini sudah kita sampaikan ke asosiasi Real Estat Indonesia (REI). Makanya kita kasih opsi mencicil, ini lagi kita pikirin supaya semuanya tetap bisa jalan,” katanya.
Baca berita seputar apartemen lainnya di Blog Rukamen
Sumber: Kompas Properti
