Tahukah anda proyek LRT di Jakarta atau Light Rail Train di gagas ketika proyek Monorel Jakarta di aktifkan kembali pada Oktober 2013 oleh Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Joko Widodo. Proyek Monoral pada awalnya terhalang karena Pemprov DKI dan Gubernur penerus Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mengizinkan permintaan yang ingin membangun depo di atas Waduk Setiabudi dan Tanah Abang.
Gubernur DKI Jakarta juga lebih memilih untuk membangun Light Rail Train dibanding monorail. Sehingga membuat Adhi Karya, perusahaan konstruksi BUMN, yang semula akan membuat jalur monorel Cibubur-Cawang-Grogol dan Bekasi-Cawang juga akan mengubah konsep monorel menjadi LRT.
(Baca juga: LRT Dipastikan Beroperasi Tahun 2019)
Perubahan ini adalah perintah langsung dari Presiden Joko Widodo, dengan alasan akan lebih mempermudah terintegrasi dengan moda lainnya, seperti MRT dan KRL.
LRT di Jakarta
Pembangunan fase pertama LRT di jakarta akan menghabiskan sekitar $350 juta, dengan panjang 6 kilometer dari Kelapa Gading, Jakarta Utara hingga Velodrome di Rawamangun.
Keseluruhan projek ini akan memiliki 7 koridor keseluruhannya dan di bangun dari Peraturan Presiden (PerPres) melalui Pemprov DKI. Keinginan untuk membuat Jakarta, memiliki sistem transportasi dengan standar internasional ini di targetkan bisa beroperasi sebelum Asian Games 2018 dimulai.
Proyek LRT di jakarta akan membentang dari Cengakreng hingga Bekasi. Namun pembangunan akan terbagi, dan fase pertama kaan mulai di bangun dari Cibubur-Cawang-Semanggi-Grogol. Lalu fase ke-2 dari Bekasi Timur hingga Cibubur.
(Baca juga: LRT Mendongkrak Harga Properti di Cawang)
Depo atau pemberhentian terakhir LRT di jakarta juga direncanakan dibangun di bekasi timur, dalam salah satu kawasan mix used property ADHI, stasiun akan dibangun elevated sebanyak 18 titik dan terintegrasi dengan moda lain.
Infografis oleh Rukamen.
2 comments
Pingback: LRT Kelapa Gading Akan Selesai Sebelum Asian Games 2018
Pingback: Lokasi Hunian Yang Dilengkapi Stasiun LRT