Bagaimana rasanya tinggal di apartemen dengan luas hanya 19 meter persegi dengan seorang anak bayi? Samantha dan Robert Garlow dari SHEDsistence mencobanya dan membagikan cerita mereka. Setelah membangun dan merancang rumah mungil mereka di Yakima, Washington, Amerika Serikat, pasangan ini pindah ke rumah tersebut dengan kucing mereka pada awal tahun 2016.
Tahun lalu akhirnya mereka mendapatkan seorang anak bernama Aubrin dan memutuskan untuk tetap tinggal di rumah mungil tersebut. Mereka melakukan renovasi rumah kecil mereka selama 14 bulan lebih, dengan bekerja kebanyakan pada akhir minggu, dan kemudian mereka pindah kembali pada 31 Januari 2016.
Rumah berukuran panjang 7,3 meter dan lebar 2,6 meter dan tinggi 4,1 meter ini memiliki ruang tamu, kamar mandi, dapur, dan sebuah loft yang berisi tempat tidur pasanfan dan bayi. Tangga untuk menuju ke loft difungsikan sebagai tempat penyimpanan, dan mereka juga memiliki sebuah ruang gudang di bagian depan rumah dengan ukuran 2,2 meter.
Menurut mereka, desain yang bagus membuat banyak perbedaan. Desain yang kustom dan hati-hati, dibuat menurut ergonomikal penghuninya, keperluan, dan estetika sangat penting agar rumah kecil bisa berfungsi secara penuh bagi sebuah keluarga. Pastikan semuanya memiliki tempatnya dan fungsinya.
Nasehat yang diberikan oleh pasangan ini adalah bahwa Anda harus berkomitmen dalam mencari sesuatu yang baru. Rumah mungil memiliki banyak hack atau rahasia yang memudahkan hidup Anda. Mereka juga merekomendasikan agar Anda memilih desain yang dibuat secara khusus untuk rumah dan hidup Anda. Jika mungkin, bangun rumah tersebut sendiri, karena selain menghemat banyak uang, Anda mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan baru selama proses berlangsung.
Mari melihat ke dalam rumah mungil ini
Baca juga: Apartemen Mikro di London oleh Arsitek CIAO
Sumber: Inhabitat