Pasangan dari Jerman ini merenovasi sebuah bus sekolah menjadi sebuah rumah kecil yang nyaman. Video cerita renovasi Felix Starck dan Selima Taibi ini ditonton sebanyak 47 juta orang melalui video Facebook. Awalnya, Felix dan Selima memutuskan untuk pindah dari apartemen loft di Berlin karena anjing peliharaan kesayangannya sudah terlalu tua untuk naik-turun tangga.
Tapi, bukannya pindah ke apartemen lain, pasangan ini memutuskan untuk membangun sesuatu yang cocok dengan gaya hidup mereka: bebas. Pasangan ini kemudian membeli sebuah bus sekolah Amerika seharga $9,000 (Rp 117 juta an). Pasangan ini kemudian terbang ke Amerika untuk merenovasi bus dan mengubahnya menjadi sebuah rumah bergerak. Dibantu oleh pasangan lain yang sudah memiliki rumah yang bisa berpindah-pindah, Felix dan Selima membangun rumah mereka dalam waktu 3 bulan.
Renovasinya memakan biaya antara $60,000 sampai $70,000 (Rp 800 juta sampai Rp 900 juta) karena mereka harus memastikan rumah mereka memiliki air bersih, listrik, dan gas. Selain itu, dapurnya juga dilengkapi dengan kompor, tempat mencuci, dan kulkas. Toiletnya dibuat dari pupuk kompos dan di kamar tidur utama terdapat televisi.
Felix dan Selima mengatakan bahwa walaupun sebenarnya renovasi ini bisa lebih murah, mereka lebih mementingkan bahwa rumah ini benar-benar terasa seperti rumah bagi mereka. Saat ini, Felix, Selima, dan anjing mereka, Rudi, sedang melakukan perjalanan dari Alaska ke arah pusat Amerika. Mereka menamakan petualangan mereka sebagai “Ekspedisi Kebahagiaan”. Rencananya, pasangan ini akan memberikan bus ini ketika mereka sudah sampai di Panama karena merasa bus ini kurang cocok untuk di Mexico.
Jika Anda ingin memulai renovasi serupa, Selima menyarankan kepada Anda untuk tidak menyerah, walaupun terlihat susah, banyak inspirasi yang bisa didapatkan, seperti tutorial dari YouTube. Tapi, untuk hal-hal penting, jangan ragu untuk mencari pendapat profesional, seperti dalam hal listrik, gas, dan pembuangan. Jangan sampai bus terbakar atau banjir karena salah merenovasi.
Baca cerita seputar desain apartemen lainnya di Blog Rukamen
Sumber: Huffington Post