Menurut Majalah Properti Indoensia (MPI) edisi 2017, outlook bisnis properti pada semester II 2017 menunjukkan bahwa pasar apartemen di distrik pusat bisnis CBD Jakarta diprediksi akan pulih pada Semester II 2017.
Tamabahan pasokan apartemen strata titel tahun ini mencapai 2.790 unit sementara total pasokan apartemen strata titel di Jakarta mencapai 178.968 unit. Karena itulah, Senior Associate Director Research Colliers International, Ferry Salanto, mengatakan bahwa pemulihan di pasar apartemen akan berlangsung secara bertahap karena pasokannya yang melimpah.
Ferry juga memperkirakan bahwa setelah tax amnesty berakhir, konsumen akan lebih berani menggubakan dananya ke sektor properti karena pengeluaran ekstra yang disisihkan untuk tax amnesty judah dilakukan.
Selain itu, beberapa pengembang optimis tentang prospek penjualan apartemen tahun ini yang diprediksi lebih baik dibanding tahun 2016. Tahun ini, target penjualan pengembang naik 15-50% dari tahun lalu.
Dari hasil riset, diketahui bahwa hingga kuartal 1 2017, permintaan apartemen CBD di Jakarta belum putih. Rata-rata tingkat penyerapan apartemen strate titel di Jakarta mencapai 96,1%, naik tipis 0,1%, sedangkan aktivitas prapenjualan proyek yang sedang dibangun mencapai 66,8%. Secara keseluruhan, penyerapan pasokan apartemen selesai bangun maupun dalam proses pembangunan turun 0,9% dibanding kuarta IV 2016.
Sedangkan pada kuartal I 2017, harga rata-rata apartemen di Jakarta naik 1,4% menjadi Rp 32,1 juta per meter persegi, naik 1,3% dari kuartal IV 2016. Diprediksikan harga apartemen dalam jangka pendek akan tumbuh secara moderat karena sejumlah kebijakan pemerintah akan terasa dampaknya pada semester II 2017.
Meskipun demikian, Tommy H Bastamy, Managing Partner Strategic Advisory Group Coldwell Banker, mengatakan bahwa pasar residensial yang masih menjanjikan adalah apartemen. Sektor ini memperlihatkan pertumbuhan paling agresif, terutama di segmen menengah dan menengah ke bawah. Sedangkan menengah ke atas dan atas masih membutuhkan stimulus.
Menurutnya, pemerintah juga harus memberikan stimulasi agar sektor residensial kembali bergairah. Selain lewat perbankan, perlu ada saluran pembiayaan lain bagi pemilikan hunian. Contohnya, disamping kredit pemilikan apartemen (KPA) dari perbankan, beberapa konsumen sudah ada yang beralih mencari pinjaman lewat reksa dana sektor properti.
Ingin jual, beli, atau sewa apartemen? Buka Rukamen untuk listing apartemen lengkap di seluruh Indonesia.
Sumber: mpi-update