Wika Realty telah memenangkan pekerjaan Proyek Pembangunan LRT (Light Rail Transit) Koridor 1 (fase 1) Kelapa Gading-Velodrome-Rawamangun dan Depo LRT Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sekarang ini Wika sudah mendapatkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan menurut Direktur Operasi 1 Wika Gandhira Gutawa, proses peninjauan proyek tersebut memakan waktu.
LRT Kelapa Gading Selesai Tahun 2018
Pihak Wika juga mengatakan bahwa proyek LRT Kelapa Gading ini ditargetkan akan siap beroperasi pada tahun 2018, tepatnya sebelum Asian Games tanggal 18 Agustus 2018. Untuk mencapai target tersebut, Wika menyiapkan dokumen pendukung yang diperlukan untuk langkah-langkah selanjutnya.
(Baca juga: Pembangunan Proyek LRT Di Jakarta)
Konstruksi ini harus selesai pada Mei 2018 karena setelah itu akan diadakan proses trial selama 2 bulan. Karena itu, Wika telah membagi konstruksi sepanjang 6 kilometer menjadi 6 sub-bagian. Cara ini pernah terbukti berhasil pada jalan layang Trans Jakarta rute Kapten Tendean-Blok M- Ciledug.
Mengenai LRT Kelapa Gading-Velodrome-Rawamangun
LRT rute Kelapa Gading-Velodrome-Rawamangun memiliki rute sepanjang 5,8 kilometer dan memiliki lima stasiun. Kelima stasiun tersebut adalah: Stasiun Velodrome, Pacuan Kuda, Pulomas, Kelapa Gading Boulevard dan Mal Kelapa Gading.
Ke depannya, untuk mengurangi kemacetan, pemerintah akan membangun apartemen yang terhubung dengan stasiun LRT.
(Baca juga: LRT Mendongkrak Harga Properti di Cawang)
LRT Jakarta Menelan Anggaran Rp 4,5 triliun
LRT Jakarta tahap awal diketahui akan menelan anggaran sekitar Rp 4,5 triliun dengan prioritas rute Kelapa Gading-Velodrome-Rawamangun. Jumlah tersebut untuk pembangunan prasarana kereta seperti stasiun, persinyalan, jalur kereta, dan penyediaan sarana kereta, seperti rolling stock dan kereta LRT. Pembangunan ini tidak memerlukan biaya pembebasan lain karena lahan yang digunakan adalah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sumber: Kompas Properti dan Detik Finance