Rukamen Blog Apartemen Things in Indonesia
Related Articles
Properti masih menjadi salah satu instrumen investasi yang dipilih oleh masyarakat Indonesia. Dibanding emas yang harganya bisa naik turun, dalam kondisi seburuk apapun, properti tidak pernah dihargai jauh di bawah harga pasaran. Jika dilakukan dengan benar, investasi properti bisa mendatangkan keuntungan menggiurkan. Karena itu, ketahuilah hal-hal yang harus dihindari oleh investor properti agar tidak merugi
Malas mencari informasi
Sebelum membeli sebuah barang dengan harga mahal, tentu Anda harus bertanya sebanyak mungkin tentang barang tersebut. Hal sama juga harus dilakukan sebelum membeli suatu properti. Bahkan membeli properti haruslah lebih teliti daripada membeli barang-barang mahal lainnya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan tentang properti itu sendiri, keadaan sekitar, developer, dll.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang haurs ditanyakan mengenai properti yang akan dibeli:
- Apakah properti dibangun di area komersial? Apakah akan ada pembangunan jangka panjang yang direncanakan dalam waktu dekat?
- Apakah properti dibangun di area rawan banjir atau area yang bermasalah (rayap, zat radioaktif, dll)
- Apakah properti memiliki masalah dasar yang harus diketahui? (surat tanah, dll)
- Kenapa pemilik ingin menjual properti (jika properti seken)
- Kapan pemilik membeli properti dan berapa harganya saat itu?
Membeli properti yang salah
Hal yang harus diperhatikan ketika memilih properti adalah memastikan bahwa properti tersebut akan bertambah nilainya dan melewati batas rata-rata, sehingga dari hasil keuntungan tersebut Anda bisa menggunakannya untuk membeli properti lainnya di kemudian hari.
Tapi, banyak investor properti yang membeli properti karena alasan yang salah, seperti karena dekat dengan rumah, dekat dengan tempat liburan favorit, atau merupakan properti yang akan digunakan ketika telah pensiun.
Alasan-alasan yang bersifat emosional ini adalah alasan tepat untuk membeli rumah, tetapi bukan merupakan alasan tepat untuk berinvestasi properti.
Tidak meninjau portfolio properti secara berkala
Anda harus meninjau portfolio properti Anda secara berkala untuk memastikan bahwa Anda sudah secara maksimal mengelola semua properti Anda. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus ditinjau secara berkala:
- Pastikan bahwa harga sewa yang Anda dapatkan sudah cukup/tidak kurang untuk menutupi cicilan-cicilan (jika ada).
- Pertimbangkan untuk menjual properti yang tidak menghasilkan agar bisa membeli properti lain yang lebih menguntungkan.
- Apakah properti yang sudah Anda miliki bisa memungkinkan Anda untuk seterusnya berinvestasi di masa depan?
Tidak mengelola resiko yang ada
Terkadang untuk mengembangkan portfolio properti yang ada, Anda terpaksa harus meminjam uang. Kemampuan Anda untuk mengelola utang tersebut penting untuk mengurangi resiko kekurangan uang untuk membayar utang sehingga harus menjual properti yang ada. Karena itulah, Anda harus secara teliti mengelola bujet, cashflow, dan mengelola fluktuasi suku bunga.
Kurang mengenal pasar lokal
Pasar properti di suatu tempat belum tentu sama dengan tempat lainnya. Pelajarilah situasi pasar properti di area properti yang Anda minati dan jika perlu sewalah jasa ahli yang mengetahui persis keadaan pasar tersebut.
Hanya mengikuti tren atau kerabat
Salah satu sikap yang harus dihindari investor adalah hanya mengikuti tren atau sekedar mengikuti keluarga atau teman. Pelajarilah segala hal yang perlu Anda ketahui tentang berinvestasi properti, seperti cara menganalisa pasar, menemukan lokasi tepat, dll.
Meremehkan biaya-biaya yang ada
Selain harga beli yang harus dilunasi, investor properti tidak boleh melupakan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan ketika membeli suatu properti. Buatlah daftar pengeluaran yang diperlukan ketika harus merawat suatu properti. Dengan begitu, Anda akan bisa memutuskan apakah Anda mampu membeli properti tersebut.
Ingin jual, beli, atau sewa apartemen? Buka Rukamen
Sumber: investopedia & propertyupdate.com.au
