Segera setelah ditetapkan konsorsium pengusahaannya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan mulai membangun jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). Konsorsium tersebut adalah PT Jasa Marga Tbk. dan PT Ranggi Sugiron Perkasa yang membentuk badan usaha jalan tol (BUJT) bernama PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek. Komposisi kepemilikan saham adalah 80% milik PT Jasa Marga Tbk dan 20% milik PT Ranggi Sugiron Perkasa.
Dipastikan pembangunan akan dimulai kuartal pertama tahun 2017. Tahap pembangunan dimulai dari pelebaran jalan pada awal tahun dan rencananya akan diselesaikan dalam jangka waktu 21 bulan. Jalan Tol akan diselesaikan pada 2019 dengan masa konsesi 40 tahun. PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek mengatakan bahwa nilai investasi jalan tol ini sebesar Rp 16 triliun.
Proyek ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan layanan lalu lintas yang semakin padat karena pertumbuhan lalu lintar di koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Saat ini, jumlah kendaraan yang melintar melebihi kapasitas dengan rasio volume kapasitas (volume capacity ratio/VCR) tertinggi mencapai 1.51.
Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) akan terbentang dari Cikunir-Karawang Barat dan dibangun di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang sudah ada. Titik awal di Jakarta ada pada Jatibening dan dibangun sepanjang 45 kilometer ke arah Cikampek lalu akan turun pada kilometer 42 atau 45. Tiang penyangga jalan tol ini dibangun di median jalan, atau di tengah jalan tol yang sudah ada.
Ikuti perkembangan seputar pembangunan infrastruktur di Indonesia hanya di Blog Rukamen
Sumber: Kompas Properti dan Detik
One comment
Pingback: Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II Elevated Beroperasi Tahun 2019