Rukamen Blog Apartemen Things in Indonesia
Related Articles
Jalan simpang susun atau jalan layang Semanggi sudah mulai dibangun sejak 8 April lalu. Perlu diektahui, proyek ini adalah proyek PT Mitra Panca Persada sebagai kompensasi naiknya koefisien lantai bangunan (KLB) gedung perkantoran milik perusahaan tersebut di kawasan Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta.
Total kompensasi yang harus dibayar sebesar Rp 579 miliar, sedangkan nilai proyek ini hanya Rp 360 miliar. Nantinya, sisanya digunakan untuk pengembangan infrastruktur di tempat lainnya. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan bahwa proyek kompensasi seperti ini bisa berjalan lebih cepat.
Uang dari pengembang (PT Mitra Panca Persada) akan langsung diserahkan ke Wika (PT Wijaya Karya) selaku kontraktror pemenang lelang.
Jangka Waktu & Proses Pengerjaan Proyek
Proyek ini akan berlangsung selama 18 bulan, atau 540 hari kalender, sehingga ditargetkan akan mulai beroperasi pada Agustus 2017. Pengerjaan proyek dimulai dari Detail Engineering Design (DED), proses persiapan, pergeseran loop, pelaksanaan konstruksi (desain dan membangun) pada struktur atas dan bawah, drainase, pembuatan marka jalan, mechanical electrikal (ME), dan lanskap. Proyek ini menggunakan box beton pabrikasi yang hanya tinggal dipasang di lokasi.
Keistimewaan Proyek Jalan Layang Semanggi
Proyek ini berbeda dari proyek lainnya. Jika biasanya pembangunan memiliki tiga tahap: perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, maka proyek ini terintegrasi rancang-bangun sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun. Pemprov hanya membuat kriteria desain dan pengembanglah yang akan menyediakan rancangan tersebut.
Jalur lalu lintas baru dengan jalan layang semanggi
Lalu lintas Jakarta yang sudah parah, terutama di kawasan Semanggi akan segera diatasi dengan pembangunan jalan layang Semanggi. Lalu lintas antara Sudirman-Thamrin adalah dari arah utara ke selatan, sedangkan Gatot Subroto adalah arah barat ke timur. Dengan adanya jalan layang Semanggi ini, nantinya akan ada akses langsund dari timur menuju ke arah utara HI langsung dari atas ke bawah.
Nantinya, tidak akan ada lagi ‘tabrakan’ lalu lintas dari banyak titik. Tidak perlu lagi masuk dari bawah, naik ke atas putar ke jembatan semanggi, lalu turun lagi. Jalur fly over di atas dari arah timur bisa langsung menuju ke utara dan dari barat juga bisa langsung menuju selatan.
Ada dua simpang susun (jalan layang) yang akan dibangun, yaitu:
- Arah Grogol ke Blok M sepanjang 796 meter
- Arah Polda Metro Jaya ke Monas sepanjang 826 meter.
Dengan adanya jalan layang ini, kendaraan dari Grogol ke Blok M tidak perlu memutar di bundaran semanggi, begitu juga dari arah Polda ke Monas. “Prinsip flow-nya diatur sehingga kendaraan nggak ngunci dan bersinggungan di Simpang Semanggi, alirannya sama-sama tiga lajur. Karena lajurnya sama jadinya kepadatan di sini akan berkurang 50 persen dan membuat arus lalu lintas lebih lancar,” imbuh Basuki.
Tidak ada pengalihan lalu lintas
Selama pembangunan jalan layang Semanggi, tidak ada pengalihan arus lalu lintas. Pengendara yang ingin lewat ke Sudirman atau Blok M masih tetap lewat. Tapi, Wakapolda Metro Jaya, Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Nandang Jumantara mengatakan bahwa pihak Polda Metro akan menambah petugas lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
Penambahan petugas ini akan ada saat titik kemacetan tinggi, yaitu pukul 07.00-10.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB.
Baca juga LRT Akan Mulai Dibangun Saat HUT Jakarta Nanti, Pusat Keuangan Jakarta di Mega Kuningan Akan Beroperasi Kuartal II Tahun 2017, dan Tinggal Diatas Air, Siapkah Orang Indonesia?
Sumber: housing-estate, viva.co.id
