Rukamen Blog Apartemen Things in Indonesia
Related Articles
Seperti pada artikel kami berjudul Alasan Saat Ini Waktu Tepat Membeli Properti, kuartal IV-2016 diprediksi akan menjadi masa dimana sektor properti akan memulih. Indikasi yang terlihat adalah banyak pengembang skala besar yang mulai membangun proyek-proyek besar. Contohnya adalah Sinar Mas Land, Ciputra Group, Paramount Land dan Jababeka. Selain pengembang lokal, pengembang asal Cina juga mulai membangun proyek di Indonesia.
Indikasi sektor properti akan naik
Menurut Ishak Chandra, CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Las Land, hal yang turut mendorong kenaikan sektor properti adalah keberhasilan program amnesti pajak yang juga mendatangkan potensi dana untuk properti sebesar Rp 70 triliun. Potensi dana ini sebagian telah masuk ke sektor properti karena walaupun tidak termasuk barang likuid, properti adalah investasi jangka panjang paling solid.
Indikasi lain adalah penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia hingga 5,25 persen, penurunan bunga KPR, dan LTV (loan to value) sebesar 85%. Ini semua merupakan katalisator bagi sektor properti sehingga pasar ini mulai bergerak lagi.
Director of Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, juga mengatakan hal sama. Menurutnya, kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah setidaknya akan meningkatkan kepercayaan pasar. Meski amnesti pajak belum berdampak signifikan dalam waktu singkat, hal ini bisa mengembalikan kepercayaan pasar pada sektor properti.
Hal ini juga didukung dengan adanya Paket Kebijakan Ekonomi XIII tentang perumahan untuk Masyarakan Berpenghasilan Rendah (MBR) yang bisa membangkitkan ekspektasi pengembang kecil. Hal lainnya adalah adanya perkembangan infrastruktur seperti MRT, LRT, jalan tol trans jawa, jalan tol trans Sumatera, jalan layan non tol Jakarta, jalan lingkar luar Jakarta 2, dll.
Pengembang mulai fokus pada properti menengah
Karena sadar akan masih banyaknya minat pasar terhadap properti menengah, pengembang besar tidak lagi fokus membangun hunian untuk kelas atas. Pengembang mulai fokus membangun properti untuk kelas menengah dengan harga murah namun berkualitas tinggi.
Beberapa pengembang mulai menggunakan momentum amnesti pajak sebagai bahan marketing, seperti potongan hingga 20% selama jangka waktu tertentu.
Sumber: Kompas Properti
