Menurut Colliers International Indonesia, permintaan apartemen di Surabaya mengalami peningkatan meskipun mendapatkan suplai tambahan sebanyak 2.872 unit. Transaksi kebanyakan datang dari proyek apartemen segmen menengah ke bawah dengan harga dari Rp 400 juta hingga Rp 650 juta per unit.
Penelitian ini membuktikan permintaan apartemen dari proyek-proyek yang sudah ada tetap di angka 97 persen, stagnan dibanding semester II 2015. Sedangkan untuk permintaan apartemen yang pada tahap pembangunan turun 2 persen ke angka 68,3% dibanding semester II 2015.
Penelitian Colliers membuktikan bahwa permintaan apartemen dari proyek-proyek yang sudah ada tetap di angka 97 persen, stagnan bila dibandingkan dengan semester II 2015.
Menurut Colliers International Indonesia, ada beberapa faktor yang menentukan penjualan apartemen di Surabaya:
- Proyek apartemen dekat sarana pendidikan (universitas) dan menyediakan unit-unit tipe studio paling banyak terjual.
- Hal tersebut karena ada pergeseran gaya hidup dimana mahasiswa Surabaya lebih memilih tinggal di apartemen daripada asrama, rumah kontrakan, atau kos.
- Mahasiswa lebih memilih apartemen karena menyediakan fasilitas seperti gym, kolam renang, pusat belanja, laundry, dll.
- Karena itulah Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) sudah lebih dikenal di pasar apartemen Surabaya.
- Pengembang berani memberikan insentif ekstra untuk menarik pembeli potensial dengan cara memberikan skema cicilan lebih lama. Contohnya, fasilitas cicilan yang diberikan lamanya hingga 100 bulan.
Ikuti update seputar dunia properti di Blog Rukamen
Sumber: Kompas Properti