Banyak orang sekarang ini lebih memilih tinggal di apartemen karena faktor-faktor tertentu: harga, lokasi, jarak ke tempat kerja atau sekolah, fasilitas yang tersedia, atau keadaan lingkungan sekitarnya. Tapi yang banyak dilupakan adalah biaya-biaya tambahan yang harus dikeluarkan setiap bulan.
Berikut ini adalah biaya hidup di apartemen tersebut:
- Biaya pemeliharaan dan sinking fund
Biaya pemeliharaan terdiri dari perawatan gedung, yaitu lift, area bersama, kebersihan, dan keamanan. Sinking fund biasanya berbeda-beda di setiap lokasi apartemen: perpanjangan izin gedung, perawatan fasilitas, renovasi kerusakan gedung. Saat ini, biaya pemeliharaannya bervariasi, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per meter persegi, ditambah biaya sinking fund sekitar Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per bulan. - Iuran listrik
Biaya listrik di apartemen biasanya 20 hingga 30 persen lebih tinggi daripada rumah tapak karena ada ongkos untuk mengubah tegangan listrik menengah menjadi rendah. Ongkos ini dibebankan ke penghuni apartemen. Harga iuran listri untuk apartemen kelas menengah rata-rata sekitar Rp 500.000 hingga Rp 1juta, tergantung pemakaiannya. - Iuran air
Tarif air di setiap apartemen berbeda-beda, tergangunt Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, tapi apartemen kelas menengah di Jakarta biasanya memiliki tarif sekitar Rp 100.000 setiap bulannya kepada penghuni. - Biaya parkir
Ketentuan tentang biaya parkir di setiap apartemen berbeda-beda, tergantung besarnya unit apartemen. Biasanya, unit apartemen studio dan 1 BR mendapatkan jatah parkir gratis untuk 1 kendaraan, untuk apartemen 2 BR dan 3 BR mendapatkan jatah 2 kendaraan. Jika memiliki kendaraan lebih, biasanya penghuni apartemen akan dibebankan biaya parkir bulanan. Di apartemen menengah di Jakarta, tarifnya antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per bulan untuk mobil, serta Rp 25.000 hingga Rp 100.000 per bulan untuk motor. Ongkos ini untuk pemeliharaan dan keamanan di lahan parkir.
Baca juga: Biaya Maintenance Apartemen Yang Harus Dikeluarkan Setiap Bulan