Apa Anda pernah mendengar tentang gaya hidup minimalis? Sudah ada banyak dokumenter, podcast, dan buku yang memuat dan menulis tentang minimalisme dan bagaimana hal itu dapat mengubah hidup Anda menjadi lebih baik. Bagi banyak orang minimalis, filosofinya adalah menyingkirkan barang-barang berlebih dan menjalani hidup berdasarkan pengalaman daripada harta duniawi semata. Konsep hidup demikian juga membantu Anda melihat bagaimana memiliki lebih sedikit barang dapat mempengaruhi finansial Anda.
Gaya hidup minimalis, ketika dipraktekkan dengan alasan yang tepat, dapat bermanfaat bagi hidup Anda secara signifikan.
Manfaat Menjadi Minimalis
Minimalisme pada dasarnya memberikan manfaat seperti:
- Bebas dari kekhawatiran finansial
- Menyingkirkan kekacauan yang tidak menambah nilai dalam hidup Anda
- Menghabiskan lebih banyak pengalaman daripada materi
- Lebih bahagia dan tidak terlalu stres
- Berkontribusi terhadap penghijauan lingkungan
- Meningkatnya hubungan sosial
Baca juga: Rekomendasi Buku Bacaan Saat Mudik Panjang
Gaya Hidup Minimalis
Mengapa Orang Memilih Gaya Hidup Minimalis
Hampir setiap orang memiliki satu atau banyak hal yang sebenarnya tidak mereka butuhkan di rumah masing-masing. Para minimalis menyingkirkan barang-barang yang tidak atau jarang mereka butuhkan. Mereka bisa mendonasikan atau menjual barang-barang tersebut.
Joshua Fields Millburn dan Ryan Nicodemus, yang menjalankan gaya hidup ini, memberikan saran untuk menuruti aturan 90/90. Aturan ini membantu Anda menyingkirkan sesuatu yang tidak pernah Anda gunakan dalam 90 hari terakhir.
Jika Anda sudah menghilangkan barang-barang yang tidak dibutuhkan, Anda berikutnya akan melihat lebih banyak ruang tersedia di rumah saat ini. Seiring waktu, Anda mungkin tidak membutuhkan apartemen/rumah yang besar juga. Barang-barang Anda sudah lebih sedikit, sehingga Anda tidak akan kesulitan untuk menatanya, bukan begitu? Inilah kenapa gaya hidup minimalis dapat berpengaruh ke faktor penghematan biaya yang sangat besar.
Anda tidak hanya bisa mengurangi barang, tetapi hal-hal lain seperti aplikasi gadget, tagihan layanan bulanan, dan lain-lain. Contohnya seperti aplikasi streaming seperti Netflix, Hulu, Amazon Prime, dan lain-lain. Bila Anda jarang menontonnya, tentu tidak ada salahnya jika berhenti berlangganan.
Semua ini adalah pilihan yang bisa Anda ambil jika Anda memutuskan untuk menjalani gaya hidup minimalis.
Jadi, Minimalisme Hanya Tentang Menyingkirkan Barang-Barang Saja?
Tentu jawabannya tidak sepenuhnya benar. Anda bisa belajar merangkul konsep minimalis tanpa perlu membuang semua barang secara ekstrem. Pikirkan bagaimana Anda akan memiliki barang baru di kemudian hari.
Mulailah dengan mengubah cara Anda berpikir tentang cara Anda mengonsumsi. Dari makanan yang Anda makan, hingga pakaian yang Anda beli. Setiap kali Anda memilih untuk membawa sesuatu ke dalam hidup Anda, pikirkan baik-baik apa Anda benar-benar membutuhkannya atau hanya dorongan sesaat saja. Tentukan apa yang sebenarnya Anda inginkan, dan Anda akan melihat bagaimana keputusan Anda berpengaruh terhadap pemilikan barang nantinya.
Minimalisme pada intinya adalah tentang menciptakan ruang dalam hidup Anda untuk pengalaman hidup yang lebih “kaya”. Apapun kekhawatiran yang muncul saat barang-barang itu masih ada, Anda dapat menghilangkannya dengan gaya hidup ini dan menggunakan waktu dan ruang yang tersedia untuk bertemu orang-orang terkasih dan menjalani apa yang Anda cintai.
Tujuan gaya hidup minimalis bukan soal siapa yang bisa hidup dengan hal-hal yang paling sedikit atau menyingkirkan paling banyak. Tujuannya adalah agar kita harus memikirkan kembali bagaimana kita mengonsumsi dengan lebih cermat, mempertimbangkan benda apa yang kita bawa ke dalam hidup kita, dan berapa banyak ruang yang kita berikan untuk benda yang kita ambil itu.
Source: Money under 30, The Well Essentials
Baca juga: Tips Jitu Menata Perpustakaan di Apartemen Kecil