Setelah seminggu berjalan kebijakan ganjil-genap di ruas jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dan Tangerang, maka PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengevaluasi efektivitas kebijakan tersebut. Tercatat terjadi peningkatan kecepatan saat diberlakukan paket kebijakan tersebut dari Cibubur arah ke Jakarta.
Peningkatan kendaraan terjadi di ruas jalan tol Jagorawi segmen Cibubur-Pasar Rebo ke arah Jakarta selama tanggan 16 hingga 20 April 2018 pukul 6.00 hingga 9.00 WIB dimana sebelumnya 49,22 km per jam naik 36,5 persen menjadi 67 km/jam. Hal ini juga mempengaruhi penurunan V/C Ratio sebesar 20% di segmen sama selama empat hari pada periode tersebut dimana sebelum uji coba paket kebijakan dilakukan sebesar 0,69 menjadi 0,51.
Jasa Marga juga mencatat adanya peningkatan kecepatan kendaraan yang signifikan di segmen Kunciran-Kembangan arah Jakarta. Di periode 16-20 April pukul 06.00-09.00 kecepatan kendaraan meningkat 35,04% dari sebelumnya 22,09 km/jam menjadi 29.83 km/jam. Hal ini menyebabkan penurunan V/C Ratio sebesar 32% di segmen Kunciran-Meruya selama empat hari.
Dari evaluasi empat hari (16-20 April 2018), total Lalu Lintas Harian (LHR) di Ruas Jalan Tol Janger hanya naik sekitar 1,36 persen dengan uraian sebagai berikut:
- 16 April 2018, sebesar 382.358 kendaraan atau naik sebesar 1,6 persen dari LHR normal 376.333 kendaraan
- 17 April 2018, sebesar 387.240 kendaraan atau naik sebesar 0,89 persen dari LHR normal 383.839 kendaraan.
- 18 April 2018, sebesar 391.808 kendaraan atau naik sebesar 2,34 persen dari LHR normal 382.852 kendaraan.
- 19 April 2018, sebesar 391.165 kendaraan atau naik sebesar 0,62 persen dari LHR normal 388.766 kendaraan.
Peningkatan LHR tersebut (walaupun tidak signifikan) disebabkan oleh pola pengguna jalan tol yang masih sama, yaitu memindahkan rute perjalanan atau memajukan waktu perjalanan sebelum diterapkan kebijakan ganjil-genap di GT Tangerang 2 dan GT Kunciran 2.
Hal ini terlihat dari peningkatan volume kendaraan di GT Karawaci 2, GT Karawaci 4, dan GT Karang Tengah Barat 2 yang menjadi rute peralihan, yaitu sebanyak 42.494 kendaraan, meningkat sebesar 3,84 persen dari kondisi normal sebesar 40.922 kendaraan.
Kenaikan volume lalu lintas juga terjadi di GT Tangerang 2 dan GT Kunciran 2 sebelum kebijakan diberlakukan, yaitu periode 16-20 April 2018 pukuk 04.00-06.00 WIB, sebesar 16.070 kendaraan, meningkat 16,72% dari kondisi normal sebanyak 13.768 kendaraan.
Selain itu, kebijakan lainnya seperti Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU) tercatat ttngkat okupansi jumlah bus yang melintas di LKAU hanya 31,6 persen dari total bus yang melintas di segmen Kunciran-Kembangan arah Jakarta.
Baca juga: Kebijakan Ganjil-Genap di Tol Jakarta -Tangerang dan Jagorawi
Sumber: Detik Finance