Dengan harga Rp 8.3 juta per meter persegi, Encore Bekasi yang dikembangkan oleh Pollux Properti merupakan apartemen paling murah di Jabodetabek. Di Jabodetabek, rata-rata harga apartemen yang berada di kategori murah adalah di harga kisaran Rp. 9.5 juta – 12 juta per meter persegi. Apartemen ini antara lain adalah: Menara Cibinong, Dramaga Tower, Aksara Pure Living (Serpong), Green Lake View (Depok), dan Bintaro Pavilion.
Hal ini berarti Encore Bekasi telah mengalahkan Apartemen Gunung Putri Square yang sebelumnya menawarkan apartemen paling murah dengan harga Rp 9.4 juta per meter persegi. Tipe paling kecil (Studio 18 m) di Encore Bekasi dibandrol seharga Rp 150 juta, sedangkan Gunung Putri Square (21.2 m2) dibandrol Rp 200 juta.
Proyek Mega Superblock Encore Bekasi dibangun di kawasan Bekasi di atas lahan seluas 8-10 hektar. Tetapi bangunan yang dibangun hanya 2.1 hektar, sisanya untuk fasilitas publik untuk memenuhi Koefisien Daerah Hijau (KDH) sebesar 40% dari total lahan yang dibangun. Nantinya superblock ini akan terdiri atas 18 tower yang mencakup 6.000 unit hunian apartemen di Bekasi dilengkapi dengan pusat perbelanjaan dan kondotel. Target pasar mereka adalah kalangan muda yang baru mau memiliki rumah pertama mereka.
Peluncuran Encore Bekasi karena pengembang melihat peluang bisnis cukup besar dimana permintaan akan hunian di kawasan timur Jakarta cukup tinggi, terutama di kawasan Bekasi yang merupakan kawasan industri dan memerlukan hunian sebagai tempat tinggal. Bekasi dilihat sebagai kota penghubung para pekerja pabrik dan industri di kawasan Bekasi, Cikarang, Karawang, dan Jakarta.
Selain itu, kawasan Bekasi juga dekat dengan kampus dan sekolah, oleh sebab itu juga menjadi target menggiurkan untuk investasi dengan menyewakan unit apartemen bagi mahasiswa dan pelajar. Hal ini juga didukung dengan fasilitas yang ditawarkan apartemen Encore Bekasi, yaitu waterpark, taman, jogging track, dan sarana komersial lainnya.
Dalam membangun proyek ini, Pollux berhasil mendapatkan dua investor properti asal Singapura, yaitu ZACD Investments Pte Ltd dan Pacific Star Holding Pte. Ltd sehingga tak heran pembangunan seluruh menara ini diharapkan rampung dalam waktu 36 bulan.