Sistem atap hijau adalah penambahan dari atap yang sudah ada yang setidaknya melibatkan pemeriksaan air berkualitas tinggi, sistem drainase, kain saring, media tanam yang ringan, dan tanaman-tanaman hijau tentunya. Saat ini, sistem demikian telah banyak diterapkan di dalam kehidupan tinggal manusia sebagai solusi ramah lingkungan. Mari mengenal inovasi ini lebih lanjut, dan mungkin Anda bisa jadi terinspirasi untuk menerapkan hal yang sama.
Sistem Atap Hijau
Anda dapat menemukan sistem ini di atap-atap bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditutupi dengan vegetasi dan media tumbuh, ditanam di atas selaput anti air. Sistem ini mungkin juga termasuk lapisan tambahan seperti penghalang akar dan sistem drainase dan irigasi.
Pengembangan ini melibatkan penciptaan ruang hijau di atas struktur buatan manusia. Atap ini dapat memberikan berbagai manfaat publik dan pribadi dan telah berhasil dipasang di negara-negara di seluruh dunia.
Di Amerika Utara, manfaat teknologi ini kurang dipahami dan pasarnya belum matang, meskipun ada upaya dari para pemimpin industri. Namun di Eropa, teknologi ini telah menjadi sangat mapan. Ini merupakan akibat langsung dari undang-undang pemerintah dan dukungan keuangan.
Studi yang dilakukan ilmuwan dari Portland State University menemukan bahwa atap hijau memiliki fungsi lain selain menyediakan ruang ekstra untuk menanam tanaman. Dilansir dari situs Phys.org, atap ramah lingkungan ini dapat meningkatkan kualitas udara di dalam bangunan dengan mengurangi tingkat ozon yang masuk dari luar.
Baca juga: Properti Adalah Instrumen Investasi Paling Aman
Atap Hijau
Tidak Hanya Bangunan, Sistem Ini Mulai Merambah ke Bus
Singapura telah menjalankan inovasi ini untuk difungsikan pada atap bus guna mengurangi panas di dalam ruangan. Inovasi yang disebut sebagai yang pertama di Asia ini diluncurkan pada hari Minggu (5 Mei 2019).
Ruangan Bus dengan atap hijau tersebut mengangkut pengunjung dari dan ke stasiun MRT Chinnese Garden dan Lakeside Garden, di mana acara Singapore Garden Festival Horticulture Show diadakan. Tanaman yang digunakan pun merupakan tumbuhan yang kuat dan disesuaikan dengan iklim lokal. Selain itu, tanaman yang dipilih tidak perlu disiram setiap hari. Tumbuhan-tumbuhan ini hanya perlu dicek seminggu sekali.
Penelitian ini akan dijalankan selama tiga bulan ke depan untuk mengetahui apakah penempatan atap ini dapat memengaruhi suhu di dalam ruangan. Selain itu, studi ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh atap hijau pada penggunaan bahan bakar yang digunakan untuk mendinginkan ruangan. Berdasarkan penelitian sebelumnya pada bangunan, inovasi ini dapat mengurangi suhu hingga 20 sampai 30 derajat celcius saat cuaca panas.
Studi ini akan melibatkan sembilan bus transit lain, beberapa di antaranya juga mulai melakukan beroperasi pada hari Minggu yang menuju ke tempat-tempat seperti Toa Payoh, Tampines dan Orchard Road.
Source: Green Roofs, Kompas
Baca juga: Rumah MBR Plus, Solusi Punya Rumah dengan Gaji UMR
Itulah informasi mengenai atap hijau untuk informasi Anda sebagai pemilik tanah atau bangunan properti jika seandainya masih bingung dengan istilah ini. Sebagai salah satu inovasi terbaru untuk melestarikan lingkungan, diharapkan ke depannya negara Indonesia juga mulai mengadopsi sistem ini juga.
Jika Anda telah yakin untuk menjual atau menyewakan properti dengan kelengkapan dokumen dan perizinan yang lengkap, sudah saatnya Anda menggunakan jasa Saleshack! Saleshack adalah sebuah jasa pemasaran properti seperti apartemen, rumah, tanah, ruko dan lainnya yang murah, mudah dan cepat pengerjaannya. Cukup dengan IDR 399,000.00 nett, apartemen Anda dapat dibantu ditayangkan di 15 online channels di seluruh Indonesia tanpa biaya komisi agen seperti pada umumnya. Sangat mudah dan cepat tentunya!