Dilansir oleh situs Kompas Properti, Vice President Corporate Marketing PT Agung Podomoro Land, Indra W Antono, mengatakan bahwa investasi properti adalah pilihan tepat. Walaupun aset tidak bergerak, harganya selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Lihat saja tahun lalu ketika ekonomi melambat sebesar 4.8%, harga properti tumbuh sebesar 10-15 persen. Pertumbuhan tersebut memang sedikit lebih lambat dari tahun 2012-2013 yang jumlahnya bisa mencapai 20-30 persen.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga properti, seperti pertumbuhan populasi dan perkembangan kawasan di lokasi perumahan tersebut. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan laju pertambahan rumah membuat permintaan akan rumah selalu ada dan bahkan meningkat dari tahun ke tahun. Lalu, perbaikan atau peningkatan pembangunan infrastruktur di daerah lokasi perumahan tersebut juga meningkatkan permintaan akan rumah.
Hal ini juga dikatakan oleh CEO Strategic Development & Services Sinarmas Land, Ishak Chandra. Ia mengatakan bahwa Indonesia merupakan potensi pasar properti terbesar di Asia Tenggara. Ia mengutip CIA World Facts Book yang mengatakan bahwa populasi produktif (di bawah 30 tahun) di Indonesia sebanyak 50% dari total jumlah penduduk sebanyak 255 juta jiwa. Dari angka tesebut, yang temasuk middle affluent class (MAC) yang mampu membelanjakan uang lebih dari RP 2 juta per bulan tercatat sebanyak 74 juta orang pada 2012 lalu.
Menurut Boston Consulting Group, jumlah ini akan meningkat menjadi 141 juta pada tahun 2020 mendatang. Artinya, hanya dalam waktu kurang dari delapan tahun, populasi kelas dengan daya konsumsi tinggi mengingkat dua kali lipat. Potensi pasar properti yang besar ini tidak didukung oleh backlog yang masih tinggi, yaitu sekitar 13,5 juta per unit. Diketahui bahwa jumlah ini akan terus berlipat karena dari total kebutuhan 800.000 unit per tahun, hanya separuhnya yang terpenuhi, atau 400.000 unit.
Oleh sebab itu, Ishak berani menjamin bahwa harga properti tidak akan pernah turun. Seperti hukum ekonomi, kebutuhan yang semakin tinggi tidak sebanding dengan penawaran, sehingga harganya semakin tinggi baik itu apartemen di Jakarta, apartemen di Bali dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Cari situs untuk jual, beli, atau sewa apartemen? Buka saja Rukamen!
Sumber: Kompas Properti.